Terbit: 3 September 2019 | Diperbarui: 9 May 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Manfaat singkong bagi kesehatan sangatlah banyak. Ya, singkong tentu sudah bukan sesuatu yang asing lagi bagi Anda, bukan? Hampir setiap hari kita melihat jenis umbi-umbian ini dalam berbagai olahan makanan seperti gorengan, singkong rebus, keripik singkong, dan lainnya. Lantas, apa saja kandungan dan manfaat singkong bagi kesehatan?

7 Manfaat Singkong bagi Kesehatan (Beserta Kandungan & Efek Samping)

Kandungan Singkong

Bukan tanpa alasan mengapa singkong memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tanaman yang masih satu ‘keluarga’ dengan ubi jalar dan kentang ini diperkaya oleh banyak zat yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Dikutip dari United States Department of Agriculture (USDA), kandungan ketela pohon mentah terdiri atas:

  • Protein                  1,36 g
  • Kalori                 160 Kkal
  • Karbohidrat          38,06 g
  • Serat                       1,8 g
  • Kalsium                  16 mg
  • Zat besi               0,27 mg
  • Magnesium             21 mg
  • Fosfor                     27 mg
  • Potasium              271 mg
  • Sodium                  14 mg
  • Zinc                    0,34 mg

Selain itu, kandungan singkong juga berupa vitamin yang terdiri atas:

  • Vitamin A                          13 IU
  • Vitamin B2 (riboflavin)  0,048 mg
  • Vitamin B3 (niacin)       0,854 mg
  • Vitamin B6                   0,088 mg
  • Vitamin B9 (folat)              27 µg
  • Vitamin E                      0,19 mg
  • Vitamin K                        1,9 µg                   

*catatan: kandungan gizi singkong di atas untuk setiap 100 gram (g)

Manfaat Singkong atau Ketela Pohon bagi Kesehatan Tubuh

Berbahagialah Anda yang gemar mengonsumsi singkong. Pasalnya, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan apabila rutin mengonsumsinya.

Ada apa saja sih manfaat singkong bagi kesehatan? Tentu saja ada banyak sekali melihat dari kandungan gizi singkong yang disebutkan di atas. Namun berikut adalah manfaat singkong bagi kesehatan yang—bisa dikatakan—paling vital. Apa saja? Simak informasinya.

1. Sumber Energi bagi Tubuh

Manfaat singkong yang pertama adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Hal ini tak lepas dari kandungan kalori di dalamnya yang cukup tinggi yakni mencapai 160 kalori untuk setiap 100 gram singkong.

Tidak hanya itu, alasan mengapa singkong adalah sumber energi yang baik bagi tubuh karena jenis umbi yang memiliki nama latin Manihot esculenta ini juga mengandung karbohidrat. Karbohidrat adalah bahan bakar utama bagi tubuh. Zat ini nantinya bertransformasi menjadi glukosa. Nah, glukosa tersebutlah yang menjadi energi bagi tubuh.

Karbohidrat juga diperlukan oleh organ tubuh seperti otak untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kekurangan karbohidrat disinyalir  membuat otak hilang fokus.

2. Merawat Kesehatan Sistem Pencernaan

Mengonsumsi singkong secara rutin juga diklaim efektif dalam merawat kesehatan sistem pencernaan, utamanya usus.

Manfaat singkong bagi kesehatan sistem pencernaan tersebut dihasilkan dari serat yang terkandung di dalamnya. Serat adalah salah satu jenis bahan makanan non karbohidrat yang memang kerap dikaitkan dengan sistem pencernaan. Asupan serat yang kurang ditengarai menjadi pencetus dari sejumlah masalah pada sistem pencernaan seperti konstipasi (sembelit), diare, radang usus, dan sebagainya.

Serat bekerja dengan cara membantu perkembangan bakteri “baik” pada usus sekaligus mengoptimalkan fungsi bakteri tersebut dalam melindungi usus dari infeksi bakteri “jahat”.

3. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal

Bagi Anda yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, memasukkan singkong ke dalam menu sehat sehari-hari merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, singkong juga memiliki peran  penting dalam menjaga berat badan tetap ideal.

Manfaat singkong yang satu ini lagi-lagi didapat dari kandungan serat yang dimilikinya. Serat dapat memberikan efek kenyang yang lebih lama sehingga frekuensi makan Anda bisa dikurangi yang mana hal ini penting untuk kesuksesan program diet.

4. Meminimalisir Risiko Penyakit Jantung

Tim peneliti dari University of Kentucky, Amerika Serikat pada tahun 2009 merilis sebuah studi yang isinya menyebutkan bahwa serat dapat meminimalisir risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung koroner, pun sejumlah penyakit berbahaya lainnya seperti stroke dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Singkong adalah tanaman yang mengandung serat sehingga dinilai bisa meminimalisir risiko penyakit jantung koroner. Kendati demikian, belum ada penelitian yang secara langsung mengaitkan singkong dengan manfaat untuk mencegah penyakit jantung.

5. Mencegah Kanker

Selain penyakit jantung, jenis penyakit mematikan lainnya yang—konon katanya—bisa dicegah dengan rutin mengonsumsi singkong adalah kanker.

Hal ini dikarenakan singkong juga mengandung sejumlah senyawa antioksidan. Sebagaimana diketahui, penyakit kanker diawali dari rusaknya sel-sel tubuh akibat radikal bebas. Antioksidan bertugas untuk menghalau serangan radikal bebas tersebut sehingga kerusakan sel tubuh bisa dicegah.

Terlepas dari adanya kandungan antioksidan pada singkong, sayangnya bukti ilmiah perihal manfaat singkong untuk kanker belum ada yang benar-benar bisa dijadikan acuan. Tapi tidak ada salahnya jika Anda rajin makan singkong, ya.

6. Mencegah Diabetes

Singkong, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Nutrition and Human Health pada tahun 2018, diklaim efektif untuk mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh. Studi yang melibatkan 40 orang dewasa tersebut menemukan fakta bahwa konsumsi 360 gram singkong berhasil membuat kadar gula darah terkendali.

Selain serat, manfaat singkong untuk mencegah diabetes ini dihasilkan dari vitamin A yang terkandung di dalamnya.

7. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Vitamin A yang terkandung di dalam singkong menghasilkan manfaat singkong untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini merujuk pada sebuah studi yang dirilis oleh NCBI. Dikatakan bahwa vitamin A memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh.

Hal ini  didasari penemuan bahwa pada populasi di mana terjadi defisiensi vitamin A, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi lazim terjadi. Meskipun demikian, seberapa efektifnya kandungan vitamin A pada singkong untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh masih perlu dilakukan banyak penelitian  oleh karena belum ada bukti ilmiah yang cukup.

 

Efek Samping Makan Singkong

Sayangnya, singkong mengandung zat sianida sehingga Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Sejumlah efek samping mungkin akan dirasakan apabila singkong tidak diolah secara tidak tepat, di antaranya:

  • Penurunan kadar yodium
  • Pusing atau sakit kepala
  • Gangguan pernapasan
  • Tubuh terasa lelah
  • Hilang kesadaran

Hindari mengonsumsi singkong mentah-mentah. Rebus singkong sampai matang sebelum Anda mengonsumsinya. Selain itu, manfaat singkong yang disampaikan di atas tidak bisa serta merta dapat dijadikan acuan oleh karena beberapa di antara manfaat belum memiliki bukti ilmiah yang memadai.

Juga, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis gizi untuk mengetahui lebih lanjut perihal manfaat singkong bagi kesehatan. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anderson, JW et al. (2009). Health Benefits of Dietary Fiber. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19335713 (diakses pada 3 September 2019)
  2. Appleby, M. Four Importants Benefits of Carbohydrates. https://www.livestrong.com/article/504219-four-important-benefits-of-carbohydrates/ (diakses pada 3 September 2019)
  3. Casava, raw. https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/11134? fgcd=&manu=&format=&count=&max=25&offset=&sort=default&order=asc&qlookup=cassava&ds=SR&qt=&qp=&qa=&qn=&q=&ing= (diakses pada 3 September 2019)
  4. Dresden, D. (2018, November 21). What to know about cassava: Nutrition and toxicity.
    https://www.medicalnewstoday.com/articles/323756.php (diakses pada 3 September 2019)
  5. Gunnars, K. (2018). Why Is Fiber Good for You? The Crunchy Truth. https://www.healthline.com/nutrition/why-is-fiber-good-for-you (diakses pada 3 September 2019)
  6. Montagnac, Julie A et al. (2009). Nutritional Value of Cassava for Use as a Staple Food and Recent Advances for Improvement. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1541-4337.2009.00077.x (diakses pada 3 September 2019)
  7. Ogbona, OC et al. (2018). Blood glucose response on consumption of cassava varieties (Garri) in healthy Nigerian subjects. http://www.alliedacademies.org/articles/blood-glucose-response-on-consumption-of-cassava-varieties-garri-in-healthynigerian-subjects-9503.html (diakses pada 3 September 2019)
  8. Stephensen, CB. (2001). Vitamin A, infection, and immune function. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11375434 (diakses pada 3 September 2019)
  9. Wong, C. (2019). The Health Benefits of Casava. https://www.verywellhealth.com/the-benefits-of-cassava-88619#citation-1 (diakses pada 3 September 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi