Terbit: 20 August 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seberapa sering Anda memilih menu roti bakar untuk sarapan? Meskipun merupakan menu ala barat, namun sarapan dengan roti bakar cukup familiar dan bisa diterima oleh orang Indonesia, ya.

Sarapan dengan Roti Bakar, Apa Saja Manfaat & Risikonya?

Hal ini lantas membuat roti bakar menjadi salah satu alternatif menu sarapan yang cukup populer.

Tidak hanya karena menu sarapan dengan roti bakar cukup praktis, namun juga menu roti bakar cukup enak dan mengenyangkan.

Akan tetapi, sebelum memutuskan akan memilih roti bakar sebagai menu sarapan, tentu ada pentingnya Anda mengetahui apa saja sih manfaat dan risiko jika Anda sarapan dengan roti bakar.

Berikut ulasan lengkap mengenai manfaat dan risiko sarapan dengan roti bakar.

Manfaat sarapan dengan roti bakar

manfaat-roti-bakar-doktersehat

photo credit : pexels.com

Sarapan dengan roti bakar akan memberikan manfaat bagi tubuh yaitu:

1. Praktis

Menu sarapan dengan roti bakar cenderung lebih mudah disapkan ketimbang nasi atau mi yang sama-sama sumber kabrohidrat, namun memerlukan metode pengolahan atau pemasakan dengan durasi yang lebih lama.

2. Mengenyangkan

Sebagai sumber karbohidrat, 3-4 lembar roti tawar dapat menggangtikan porsi 1 centong nasi, hal ini tentu cukup mengenyangkan, apalagi jika Anda memilih jenis roti tawar gandum.

3. Bergizi lengkap

doktersehat-roti-ketimun-tomat

Highways Agencys Images are protected by copyright. This Image cannot be used without a license agreement. You must comply with the license applicable to the reproduction of this Image. Terms and Conditions at www.photos.highways.gov.uk

Hal ini berlaku jika sajian menu roti diisi dengan lauk hewani dan nabati dan sayuran yang cukup. Kondisi ini tentu akan membuat asupan gizi awal hari bisa dilengkapi dengan baik dan praktis.

Hal ini bisa dilakukan dengan membuat menu roti bakar sandwich dengan isi telur rebus atau telur ceplok air, kacang-kacangan atau olahannya, misalnya tahu rebus dengan bumbu, dan potongan timun, tomat atau selada.

4. Rendah lemak

Menu roti bakar, memiliki kandungan lemak yang rendah, dibandingkan menu sarapan yang menggunakan mi atau nasi. Hal ini tentu juga berlaku jika menu roti bakar sandwich dipilih dari bahan baku yang rendah lemak.

5. Mengatasi diare dan rasa mual

Memilih menu roti bakar terbukti mampu mengurangi gangguan pada pencernaan di pagi hari, misalnya diare atau munculnya rasa mual, karena metode membakar pada roti yang akan membuat cita rasa berbeda, yaitu gurih namun tetap netral.

Nah, itu dia 5 manfaat super jika kita memilih roti bakar untuk sarapan.

Jika demikian banyak manfaat yang bisa kita rasakan, lantas apa risiko memilih menu roti bakar untuk sarapan?

Risiko memilih menu roti bakar untuk sarapan

roti-bawang-doktersehatBerikut beberapa risiko memilih roti bakar sebagai menu sarapan:

1. Porsi yang dikonsumsi kurang tepat

Sebagian besar konsumsi roti bakar untuk sarapan, kurang sesuai porsinya dengan kebutuhan.

Hal ini tentu membuat konsumsi roti bakar bisa jadi terlalu banyak atau justru kurang dengan kebutuhan. Keduanya tentu tidak baik karena bisa membuat tubuh kelebihan atau kekurangan asupan gizi.

Perlu diingat bahwa jika kebutuhan karbohidrat harian Anda saat sarapan adalah setara dengan 1,5 centong nasi, maka konsumsi 5-6 lembar roti tawar ukuran sedang.

2. Berisiko disajikan tidak bergizi seimbang

Menyajikan roti bakar sandwich biasanya kurang banyak dipilih karena cukup banyak bahan yang perlu disiapkan. Sebagai gantinya, roti bakar bisa jadi hanya disajikan dengan olesan selai saja.

Kondisi ini tentu saja membuat asupan gizi awal hari jadi tidak seimbang dan manfaat konsumsi roti bakar untuk tubuh jadi berkurang.

3. Menu roti bakar hanya mengandung karbohidrat saja sehingga meningkatkan konsumsi gula

Menyajikan roti bakar dengan aneka selai, mulai dari selai cokelat, pasta manis, atau gula cair, memang super nikmat.

Sayangnya hal ini hanya akan membuat asupan gizi awal hari Anda hanya terdiri dari karbohidrat saja.

Selain tidak bergizi seimbang, hal ini juga akan membuat asupan karbohidrat dan gula menjadi berlebihan.

Kondisi ini juga akan membuat tubuh cenderung lebih cepat lemas karena kadar gula tubuh cepat naik dan cepat turun pula.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi