Terbit: 5 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Selain sebagai minuman yang sering disajikan di pagi hari, susu juga menjadi salah satu minuman yang banyak dikonsumsi di malam hari.

Minum Susu di Malam Hari, Apa Saja Manfaat & Risikonya?

Hal ini tentu boleh-boleh saja, karena minum susu di malam hari bisa memberikan berbagai manfaat untuk tubuh. Akan tetapi, mengonsumsi susu di malam hari juga bukan tanpa risiko, lho.

Penasaran apa saja manfaat dan risiko mengonsumsi susu pada malam hari? Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya di bawah ini!

Manfaat mengonsumsi susu di malam hari

Berikut beberapa manfaat yang akan dirasakan tubuh dengan memilih susu sebagai pilihan minuman di malam hari:

1. Memberi asupan gizi yang baik untuk tubuh jelang istirahat

Asupan protein yang cukup diperlukan di malam hari, utamanya untuk mendukung perbaikan dan regenerasi sel setelah seharian beraktivitas.

Seperti yang kita tahu, susu memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga susu menjadi pilihan yang praktis dan mudah cerna untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi jelang tidur.

Asupan gizi yang teratur dalam jeda waktu yang tepat akan sangat baik untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh dan mendukung metabolisme tubuh lebih optimal.

2. Membuat tubuh tidur lebih nyenyak

Doktersehat-tindihan-saat-tidurMengonsumsi susu pada malam hari akan membuat tubuh tidur lebih nyenyak. Hal ini disebabkan, salah satu jenis turunan asam amino pada susu, yaitu triptofan, mampu memberikan efek rileks pada tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih nyenyak saat tidur.

3. Baik untuk pencernaan tubuh di awal hari

Susu merupakan minuman yang bersifat basa. Mengonsumsi susu di malam hari bisa menurunkan risiko produksi asam lambung berlebihan di pagi hari.

Hal ini akan cukup efektif manfaatnya jika kondisi pencernaan Anda sedang tidak fit.

Risiko mengonsumsi susu di malam hari

Doktersehat-minum-susu-setelah-minum-obat

Photo Credit: Flickr.com/4s Milk

Meskipun bermanfaat konsumsi susu pada malam hari juga bisa diikuti dengan berbagai risiko untuk kesehatan tubuh, antara lain:

1. Metabolisme tubuh menjadi lebih berat

Susu, utamanya susu hewani yang paling banyak dikonsumsi, merupakan bahan makanan dari protein hewani yang kandungan lemak jenuhnya tinggi.

Mengonsumsi susu dalam jumlah banyak dan terlalu dekat dengan waktu tidur akan menyebabkan asupan lemak berlebihan.

Hal ini justru menyebabkan tubuh harus mencerna lemak jelang waktu tidur, yang justru akan mempeberat metabolisme dan pencernaan tubuh semakin berat.

2. Asupan lemak dalam tubuh meningkat

Asupan gizi yang masuk dalma tubuh jelang tubuh tidur akan membuat metabolisme tidak berjalanan dengan optimal. Zat gizi yang masuk dalam tubuh, baik karbohidrat, gula, maupun protein, rawan langsung disimpan dalam bentuk lemak.

Lantas, bagaimana tips sehat saat akan mengonsumsi susu di malam hari?

Photo Credit: Kaboompics via Pexels

Agar kita bisa merasakan manfaat maksimal dari konsumsi susu dan mencegah bahaya konsumsi susu di malam hari, beberapa tips yang bisa kita lakukan adalah:

    1. Mengonsumsi susu sebagai minuman 1-2 jam setelah makan malam utama atau maksimal 2-3 jam sebelum tidur
      Kedua hal tersebut akan sangat efektif untuk mencegah konsumsi susu terlalu dekat dengan waktu tidur. Memilih susu sebagai minuman setelah makan utama bisa memberi jeda waktu yang cukup bagi tubuh jelang tidur. Hal ini juga umumnya akan membuat kita memberi jarak yang baik saat akan mengonsumsi susu yaitu maksimal 2-3 jam sebelum tidur.
    2. Memilih jenis susu yang rendah lemak
      Selain memberi jeda waktu yang tepat sebelum tidur, Anda bisa menekan bahaya konsumsi susu dengan memilih jenis susu yang rendah lemak untuk dikonsumsi di malam hari.
    3. Konsumsi susu secukupnya
      Susu merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan protein hewani, sehingga perhitungkan susu sebagai asupan protein hewani harian. Minum 1 porsi susu saat malam hari bisa Anda lakukan jika dalam sehari Anda sudah mengonsumsi 2-3 makanan berprotein hewani atau nabati.

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi