Tidak hanya menambah sedikit cita rasa pedas, manfaat paprika juga sangat bagus untuk berbagai penyakit ringan sampai berbahaya. Ketahui selengkapnya tentang kandungan, khasiat, dan efek sampingnya di bawah ini!
Kandungan Paprika
Papria memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena berbagai kandungan nutrisi di dalamnya. Salah satunya adalah capsaicin yang membuat paprika terasa pedas ini dapat mencegah penyakit yang mengancam jiwa!
Berikut sejumlah kandungan paprika dalam satu sendok makan:
- Kalori: 20
- Karbohidrat: 3,8 gram
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0,9 gram
- Serat: 2,5 gram
- Vitamin A: 3.560 internasional unit (71% dari angka kecukupan gizi/AKG)
- Vitamin B6: 0.3 milligram (14% dari AKG)
- Vitamin E: 2 miligram (10% dari AKG)
- Zat besi: 1,6 miligram (9% dari AKG)
- Vitamin C: 4,8 miligram (8% dari AKG)
- Vitamin K: 5,4 mikrogram (7% dari AKG)
- Riboflavin: 0,1 miligram (7% dari AKG)
- Niasin: 1 miligram (5% dari AKG)
- Kalium: 158 miligram (5% AKG)
Paprika juga mengandung antioksidan, yaitu karotenoid (beta karoten, capsanthin, zeaxanthin, dan lutein).
Manfaat Paprika untuk Kesehatan
Setelah mengetahui kandungan paprika yang begitu melimpah, sekarang saatnya megetahui berbagai manfaatnya untuk kesehatan dan bahkan untuk kecantikan!
Berikut ini sejumlah manfaat paprika yang bisa kita dapatkan:
1. Meredakan Peradangan
Jenis paprika tertentu, terutama yang pedas, mengandung capsaicin. Senyawa ini diperkirakan berikatan dengan reseptor pada sel saraf untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Oleh karena itu, capsaicin dapat membantu mengatasi berbagai kondisi peradangan dan autoimun, termasuk radang sendi, kerusakan saraf, dan masalah pencernaan.
2. Mengontrol Kadar Kolesterol
Manfaat paprika mungkin juga dapat mengontrol kadar kolesterol karena kandungan capsanthin yang dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Khasiat paprika telah dibuktikan melalui sebuah penelitian pada tikus yang diberi paprika selama dua minggu. Hasilnya tikus ini mengalami peningkatan kadar HDL yang signifikan, dibandingkan dengan tikus tidak diberi paprika.
Sedangkan penelitian pada 100 orang dewasa sehat yang diberi suplemen dengan kandungan 9 miligram paprika karotenoid selama 12 minggu, hasilnya memiliki kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang lebih rendah dibandingkan orang yang diberi plasebo.
Meskipun begitu, manfaatnya terhadap kolesterol masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
3. Mengobati Diabetes
Seperti kebanyakan makanan dan rempah-rempah lainnya yang kaya akan nutrisi, paprika juga berpotensi membantu mengatur kadar gula darah atau membantu mengobati diabetes.
Penderita diabetes yang mengonsumsi paprika dengan kandungan capsaicin diketahui dapat membantu memproses pencernaan dan pemrosesan gula dalam darah dengan lebih baik.
Manfaat paprika merah dalam bentuk suplemen juga dapat menurunkan risiko bayi lahir dengan bobot terlalu besar dari ibu penderita diabetes.
4. Membantu Mengatasi Autoimun
Sebuah penelitian inovatif di tahun 2016 menemukan bahwa capsaicin dalam paprika memiliki khasiat yang luar biasa terhadap kondisi autoimun.
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan yang menyerang tubuh sendiri. Gejala autoimun dapat memengaruhi otak, mulut, kulit, paru-paru, sinus, tiroid, sendi, otot, adrenal, dan fungsi saluran pencernaan.
Sementara ini penyakit autoimun sulit disembuhkan, namun penelitian menemukan bahwa capsaicin dapat merangsang reaksi biologis yang konsisten dengan pengobatan penyakit autoimun. Tentu ini bisa menjadi bahan penelitian baru yang luar biasa dalam menemukan obat autoimun dengan bahan makanan.
5. Menyehatkan Mata
Kandungan paprika berupa antioksidan, termasuk vitamin A, lutein, dan zeaxanthin, mampu membantu mencegah penyakit yang dapat mengganggu kesehatan mata.
Selain itu, kandungan vitamin B6 dalam didalam paprika juga membantu menjaga kesehatan mata. Orang-orang yang mendapatkan asupan B6 dalam jumlah tinggi telah memiliki penurunan risiko degenerasi makula dan penyakit terkait mata lainnya.
6. Menjaga Kesehatan Jantung
Jika sering mengonsumsinya, manfaat paprika dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular. Ini karena kandungan vitamin B6 yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan memulihkan pembuluh darah yang rusak.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kandungan capsanthin dalam paprika dapat meningkatkan kadar kolesterol klesterol baik yang dapat menjaga sistem kardiovaskular bekerja dengan baik.
7. Bikin Kulit Glowing dan Awet Muda
Salain membantu mengatasi berbagai penyakit, manfaat paprika juga dapat membuat kulit tampak glowing atau berseri. Bumbu dapur ini juga meratakan warna kulit, mengurangi garis-garis halus, bintik-bintik penuaan, kulit kendur, kusam, menghilangkan noda, dan komedo.
Paprika juga kaya akan beta-karoten, yang dapat dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, termasuk mencegah keriput dan membantu mencerahkan kulit
Berikut cara menggunakan masker paprika untuk kulit:
- Campurkan satu sendok makan paprika dengan dua sendok makan madu.
- Aduk sampai menjadi pasta kental.
- Oleskan ke seluruh wajah secara rata dan biarkan selama 20 menit.
- Cuci wajah menggunakan air bersih dan keringkan.
Meski begitu, sebaiknya lakukanlah tes tempel pada tangan sebelum menggunakan masker ini untuk memastikan keamanan dan reaksi alergi (kemerahan, gatal, dan pembengkakan).
8. Mengobati dan Mencegah Kanker
Capsaicin dalam paprika pedas tidak berkhasiat mengobati satu jenis penyakit, tetapi juga berpotensi dalam mengobati dan mencegah kanker.
Memiliki beberapa mekanisme berbeda, capsaicin berfungsi dalam mengubah pensinyalan yang dapat memperlambat pertumbuhan kanker dan bahkan menghambat gen yang memperbesar ukuran tumor.
Manfaat paprika secara khusus mungkin mampu mencegah kanker lambung. Menurut penelitian awal pada tahun 2019 di Jepang, bahwa kandungan capsaicin memiliki efek antiinflamasi yang kuat terhadap kejadian kanker lambung.
9. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Manfaat paprika merah atau hijau membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan menormalkan asam di lambung. Hal ini merupakan stimulan hebat yang membantu pencernaan dalam meningkatkan saliva dan asam lambung. Inilah yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan.
Namun, mengonsumsi paprika berlebihan dapat berinteraksi dengan obat lain, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan paprika untuk kesehatan pencernaan.
10. Antibakteri
Kandungan paprika memiliki protein dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu seperti Salmonella dan E.coli yang sering kali masuk ke tubuh melalui makanan tertentu. Menambahakan paprika dalam menu makanan dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya ini.
11. Mencegah Anemia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, paprika mengandung zat besi yang membantu pembentukan sel darah merah. Selain itu, jumlah vitamin C yang berlimpah dalam bumbu dapur ini memungkinkan tubuh menyerap zat besi.
Jika rutin menambahkan paprika ke dalam menu makanan sehari-hari akan membantu mencegah kekurangan darah atau anemia.
12. Meningkatkan Energi
Manfaat paprika hijau, merah, dan kuning juga dapat memberikan memberikan energi ke dalam tubuh kita karena vitamin B6, yang merupakan koenzim. Vitamin ini sangat penting untuk memungkinkan 100 enzim lain dalam melakukan fungsinya dengan sempurna.
Enzim akan memulai reaksi biokimia dalam tubuh yang menghasilkan energi, menyediakan glukosa sambil memproduksi neurotransmiter dan hemoglobin.
Kandungan paprika juga memiliki zat besi yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dan merupakan komponen dari banyak protein. Protein ini berfungsi menghasilkan energi. Buah ini adalah stimulan dan sumber energi luar biasa yang dapat mengobati kondisi seperti kelelahan, lesu, dan depresi.
Efek Samping Paprika
Meskipun memberikan manfaat yang menyehatkan, paprika dapat menimbulkan sedikit reaksi alergi. Tetapi, seperti makanan lainnya, alergi adalah risiko potensial, terutama di lingkungan tempat di mana Anda bekerja dan menyentuh banyak rempah dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, berhati-hati dan hubungi dokter segera jika mengalami gejala alergi, seperti pembengkakan di mulut atau bibir atau dermatitis kontak di tangan setelah makan dan menangani paprika.
- Edwards, Rebekah . 2017. Paprika: The Antioxidant-Rich Spice that Fights Disease. https://draxe.com/nutrition/paprika/. (Diakses pada 22 Juni 2020)
- Streit, Lizzie. 2019. 8 Science-Backed Benefits of Paprika. https://www.healthline.com/nutrition/paprika-benefits. (Diakses pada 22 Juni 2020)
- 2019. 19 Amazing Benefits Of Paprika (Degi Mirch) For Skin, Hair And Health. https://www.stylecraze.com/articles/amazing-benefits-of-paprika-for-skin-hair-and-health/. (Diakses pada 22 Juni 2020)