Terbit: 19 January 2020 | Diperbarui: 23 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Jika membicarakan tentang minuman panas, masyarakat Indonesia lebih akrab dengan kopi, teh, atau minuman dari rempah-rempah seperti wedang jahe, wedang uwuh, dan lain-lain. Hanya saja, ternyata ada minuman panas lain yang memiliki rasa yang nikmat sekaligus bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Minuman tersebut adalah cokelat panas.

5 Manfaat Kesehatan Minum Cokelat Panas

Cokelat Panas Bisa Memberikan Banyak Manfaat Kesehatan

Mereka yang gemar mengonsumsi cokelat panas biasanya adalah generasi muda. Tak hanya bisa didapatkan di kafe-kafe atau tempat makan lainnya, cokelat panas juga bisa dibuat sendiri. Hal ini disebabkan oleh banyaknya produk cokelat panas yang bisa didapatkan di toko-toko atau swalayan.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam The Netherlands Journal of Medicine, disebutkan bahwa rutin mengonsumsi cokelat panas yang berasal dari bubuk kakao bisa membuat kita mendapatkan banyak antioksidan. Keberadaan antioksidan inilah yang bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, khususnya dalam hal melawan paparan buruk radikal bebas dan stres oksidatif.

Manfaat Minum Cokelat Panas

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari secangkir cokelat panas.

Berikut adalah manfaat-manfaat kesehatan tersebut.

  1. Meningkatkan Kesehatan Organ Kardiovaskular

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam British Journal of Nutrition, disebutkan bahwa rutin minum cokelat panas bisa membuat organ kardiovaskular seperti jantung dan pembuluh darah menjadi semakin sehat. Hal ini berarti, risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke bisa diturunkan dengan signifikan.

Hal ini disebabkan oleh keberadaan senyawa flavalol di dalam minuman ini yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat, tekanan darah, serta memperbaiki kondisi pembuluh darah sehingga bisa mengalirkan darah dengan lebih rileks dan maksimal.

  1. Membuat Fungsi Kognitif Otak Semakin Meningkat

Penelitian membuktikan bahwa rutin minum dua cangkir cokelat panas dalam sehari bisa membuat fungsi kognitif otak terjaga. Bahkan, hal ini juga disebut-sebut bisa mencegah risiko pikun pada orang tua.

Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan polifenol di dalam cokelat yang bisa membuat fungsi otak membaik dan flavanol yang bisa memperbaiki sirkulasi darah. Hal ini akan berimbas pada otak yang tetap bisa mendapatkan darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi. Dampaknya tentu akan membuat fungsinya terjaga sekaligus membuat risiko terkena alzheimer dan Parkinson bisa ditekan.

  1. Meningkatkan Suasana Hati

Sebagaimana saat makan cokelat, minum cokelat panas juga bisa membuat suasana hati kita meningkat. Kita akan merasakan sensasi tenang sekaligus meredakan stres yang sebelumnya dialami. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan flavanol yang bisa memberikan dampak-dampak tersebut.

Berdasarkan penelitian, senyawa flavanol juga bisa membuat risiko terkena gangguan kesehatan mental seperti depresi diturunkan dengan signifikan.

  1. Menurunkan Risiko Diabetes

Meskipun tergolong dalam minuman dengan rasa yang manis, pakar kesehatan menyebut cokelat hangat ternyata memiliki kandungan flavanol yang bisa mencegah datangnya diabetes. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam mengendalikan kadar gula darah. Flavanol mampu membuat pencernaan melambat sehingga penyerapan karbohidrat pun tidak akan berlangsung terlalu cepat. Hal inilah yang berimbas pada menurunnya risiko diabetes.

  1. Mengendalikan Berat badan

Ternyata, minum secangkir cokelat panas secara rutin bisa membantu mengendalikan berat badan, lho. Hal ini disebabkan oleh kemampuan minuman ini dalam membuat regulasi energi tubuh semakin membaik. Dampaknya adalah kita tidak akan mudah lapar atau tertarik mengonsumsi camilan yang tidak sehat.

Sumber:

  1. Mandl, Elisa. 2018. 11 Health and Nutrition Benefits of Cocoa Powder.healthline.com/nutrition/cocoa-powder-nutrition-benefits. (Diakses pada 19 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi