Terbit: 23 May 2019 | Diperbarui: 23 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Begitu mendengar kata mi, pikiran kita pasti langsung tertuju pada mi instan yang banyak dijual di pasaran. Mi jenis itu dianggap tidak sehat kalau dikonsumsi secara berlebihan. Apalagi kandungan kalorinya sangat tinggi sehingga tidak cocok untuk dimasukkan ke dalam diet. Berbagai jenis mi instan memang memiliki efek samping, tapi ada satu jenis mi yang justru zero calorie.

Shirataki, Mi Sehat yang Kalorinya Nyaris Nol

Apa Itu Mi Shirataki?

Mi atau mie shirataki adalah mi yang terbuat dari umbi bernama konjac dan banyak dibudidayakan di Jepang dan negara Asia Tenggara. Karena muncul pertama kali di Jepang, olahan dari umbi konjac ini dinamai shirataki yang memiliki arti air terjun berwarna putih. Nama ini diambil dari penampakan mi yang berwarna putih dan memanjang.

Proses pembuatan mi shirataki sendiri cukup sederhana. Bahan serat dari umbi konjac yang bernama glucomannan dicampur dengan air lalu diberi beberapa perasan jeruk agar bentuknya tidak mudah rusak. Selanjutnya mi akan dicetak sesuai dengan kebutuhan dan dijual dalam bentuk basah atau kering agar awet dan memudahkan distribusi.

Mi shirataki yang dipasarkan dalam bentuk mi basah mengandung sekitar 97 persen air dan sisanya sekitar 3 persen adalah serat glucomannan. Dengan komposisi ini, kandungan karbohidratnya sangat rendah dan nyeri tidak ada. Itulah kenapa mi shirataki sering disebut sebagai zero calorie noodle atau miracle noodle.

Variasi dari shirataki ada banyak di pasaran selain bentuk mi kering atau mi basah siap masak. Bentuk lainnya adalah tahu shirataki karena bentuknya kotak. Tahu shirataki ini biasanya digunakan untuk pengganti mi ukuran besar dengan diiris dahulu. Selain itu, Anda juga bisa menggunakannya untuk campuran minuman karena mirip nata de coco.

Karena nyaris tidak memiliki rasa atau aroma tertentu, shirataki juga dibentuk menjadi serbuk kecil. Kalau dimasak dengan air panas akan berubah menjadi mirip dengan nasi. Mereka yang tidak bisa makan nasi seperti pengidap diabetes bisa menjadikan shirataki ini sebagai pengganti nasi putih.

Manfaat Mi Shirataki

Mi shirataki atau variasinya memiliki manfaat yang kurang lebih sama. Kalau rutin dikonsumsi, Anda akan mendapatkan beberapa manfaat mie shirataki di bawah ini.

1. Sumber serat yang tinggi

Serat glucomannan yang cukup tinggi bisa menyebabkan kita jadi mudah kenyang dari kondisi biasanya. Kalau kita jadi mudah kenyang, kemungkinan melakukan makan berlebihan tidak akan terjadi. Selain itu, serat yang tinggi juga membuat kita tidak surplus kalori. Meski makan agak banyak pun tidak akan menjadi masalah.

2. Menstabilkan gula darah dan insulin

Studi yang dilakukan oleh beberapa peneliti membuktikan kalau serat glucomannan mampu menurunkan gula darah dan menurunkan resistensi insulin di dalam tubuh. Dengan fungsi ini, kondisi diabetes yang ada di dalam tubuh bisa terjaga.

3. Membantu menurunkan berat badan

Dari beberapa studi yang dilakukan, beberapa orang yang mengonsumsi serat glucomannan selama 4-8 minggu mengalami penurunan berat badan hingga 1,4-2,5 kg. Artinya, mie shirataki cukup ampuh untuk membantu seseorang dalam menurunkan berat badan. Apalagi kalau dibarengi olahraga yang intens.

4. Menurunkan kolesterol

Dari beberapa studi yang sudah dilakukan, serat glucomannan memiliki manfaat untuk menghalangi penyerapan kolesterol buruk pada tubuh. Dampaknya, kandungan kolesterol akan terus menurun seiring dengan berjalannya waktu kalau Anda rutin mengonsumsi mi shirataki. Kalau kolesterol turun, peluang terjadi masalah pada pembuluh darah akan rendah.

5. Membantu mengatasi sembelit

Seperti yang dijelaskan di atas, selain air komponen dari shirataki baik jenis mi atau jenis balok terdiri dari serat glucomannan. Mengonsumsi shirataki dengan jumlah yang tepat akan menyuplai kebutuhan serat setiap hari. Serat akan membantu kita dalam melancarkan pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit.

Efek Samping Shirataki

Meski memiliki manfaat yang cukup besar, ada efek samping yang akan didapatkan kalau Anda mengonsumsi mi shirataki terlalu banyak. Ada penelitian yang menunjukkan kalau kandungan serat glucomannan bisa menyebabkan masalah pencernaan yang ringan seperti kembung dan feses terlalu cair.

Agar tidak memicu masalah pada tubuh, ada baiknya Anda menggunakan shirataki secara perlahan-lahan. Artinya tidak langsung dalam jumlah banyak dan berlebihan.

Siapa yang Bisa Makan Mi Shirataki?

Sebenarnya semua orang bisa makan mie shirataki setiap hari sebagai salah satu hidangan pengganti mi konvensional yang penuh kalori. Namun, orang-orang di bawah ini lebih disarankan karena bisa memperoleh lebih banyak manfaat.

  • Mereka yang menderita diabetes. Kandungan kalori yang rendah dan juga hampir minim sekali dari karbohidrat membuat mi shirataki bisa diandalkan sebagai salah satu pengganti mi atau nasi. Beberapa jenis mi ada yang dibuat serbuk dan kalau diolah mirip sekali dengan nasi.
  • Mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat. Karena kandungan karbohidrat yang nyaris tidak ada, mi shirataki bisa diandalkan untuk mengganti beberapa jenis makanan seperti nasi, mi, hingga camilan. Biasanya shirataki ada yang bentuk mi basah, mi kering, serbuk, hingga jeli.
  • Mereka yang mengalami sembelit secara berlebihan setiap harinya. Shirataki untuk ibu hamil sangat disarankan karena ibu hamil rentan mengalami sembelit.
  • Mereka yang ingin mengubah gaya hidupnya agar lebih sehat dengan menghindari beberapa makanan kemasan khususnya mi instan yang banyak pengawetnya.
  • Vegetarian yang ingin mengonsumsi mi tapi takut ada kandungan telur atau bahan hewani lainnya.

Inilah sedikit ulasan tentang manfaat shirataki noodle untuk tubuh. Dengan mengonsumsi mi jenis ini tubuh tidak akan mendapatkan suplai kalori yang banyak khususnya dari karbohidrat. Kelebihan ini membuat mi shirataki bisa dikonsumsi oleh siapa saja khususnya mereka yang sedang menjalani diet khusus.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi