Selain enak, kembang kol juga memiliki banyak khasiat, lho! Kembang kol adalah sayuran jenis Brassica oleracea yang biasa dijadikan berbagai olahan menu makanan. Anda mungkin pernah memakan sayuran kembang kol ini. Ketahui apa saja manfaat kembang kol, kandungan gizi, dll.
Kandungan Gizi Kembang Kol
Kembang kol adalah jenis sayuran yang memiliki berbagai kandungan nutrisi alami seperti serat, vitamin B, kolin, dan lainnya. Berdasarkan The United States Department of Agriculture (USDA), berikut ini adalah kandungan gizi kembang kol dalam setiap 100 gram sajian:
- 25 kalori
- Karbohidrat 5,3 gram
- Protein 2 gram
- Lemak 0,1 gram
- Serat 2,5 gram
- Vitamin C 46,4 miligram
- Vitamin K 16 mikrogram
- Folat 57 mikrogram
- Vitamin B6 0,2 miligram
- Kalium 303 miligram
- Mangan 0,2 miligram
- Asam pantotenat 0,7 miligram
- Tiamin 0,1 miligram
- Riboflavin 0,1 miligram
- Magnesium 15 miligram
- Fosfor 44 miligram
Kembang kol juga merupakan sayuran yang kaya akan antioksidan, sulforaphane, serta rendah karbohidrat. Berbagai nutrisi alami tersebut membawa manfaat kesehatan bila dikonsumsi.
Manfaat Kembang Kol
Mengonsumsi sayur dan buah adalah kunci utama pola makan sehat. Salah satu jenis sayuran yang direkomendasikan adalah kembang kol karena memiliki sumber nutrisi alami untuk berbagai manfaat kesehatan.
Berikut ini adalah manfaat kembang kol untuk kesehatan, yaitu:
1. Mencegah Kanker
Jenis sayuran silangan dari keluarga Brassicaceae seperti kembang kol, brokoli, kubis, pakcoy, dan selada taman mengandung indole-3-carbinol atau I3C yang berperan sebagai sumber antioksidan.
Antioksidan adalah komponen alami yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan radikal bebas pemicu kanker. Antioksidan juga telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker payudara dan reproduksi.
Kembang kol juga mengandung sulforaphane, yaitu senyawa belerang yang dapat membantu mencegah kanker. Berdasarkan penelitian, sulforaphane dapat membantu menekan enzim histone deacetylase (HDAC) atau enzim yang berperan dalam perkembangan sel kanker.
Peneliti masih mengembangkan potensi kombinasi kandungan gizi kembang kol sebagai pencegah kanker secara alami dan efektif.
2. Perkembangan Otak
Setiap satu cangkir sajian kembang kol mengandung 45 mg kolin. Manfaat kolin adalah untuk meningkatkan perkembangan otak dan memproduksi neurotransmitter untuk mendukung kesehatan sistem saraf.
Kolin juga berperan untuk membantu meningkatkan daya ingat, kemampuan belajar, kualitas tidur, serta pergerakan otot dan menjaga struktur membran sel. Tidak banyak sayuran yang mengandung kolin, jadi sangat baik untuk mulai memasukan kembang kol dalam menu Anda.
3. Membantu Menurunkan Berat Badan
Apabila Anda sedang dalam program diet, Anda dapat membuat olahan kembang kol sebagai menu diet sehat Anda. Sayuran ini terdiri dari 92% air dan rendah kalori, dua kandungan ini dikaitkan dengan efektivitas penurunan berat badan.
Setiap satu cangkir sajian kembang kol hanya mengandung sekitar 25 kalori, jadi tidak menimbun lemak walaupun Anda mengonsumsinya dalam porsi yang lebih besar. Kembang kol juga memberi Anda efek rasa kenyang lebih lama.
4. Membantu Menyeimbangkan Hormon
Pola makan tidak sehat berpengaruh pada ketidakseimbangan hormon. Beberapa jenis makanan olahan seperti susu, ragi, kedelai, dan daging yang tidak diatur dapat meningkatkan risiko naiknya hormon estrogen.
Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan hormon estrogen tidak sehat yang terlalu banyak di aliran dan memicu berbagai penyakit seperti penyakit autoimun, kelelahan kronis, kanker ovarium, dan hipotiroidisme.
Anda dianjurkan untuk makan makanan utuh yang kaya akan sumber antioksidan seperti kembang kol untuk membantu menyeimbangkan hormon, serta menambahkan jenis sayuran dan buah lain untuk menciptakan pola makan sehat.
5. Melancarkan Pencernaan
Kembang kol atau yang disebut juga dengan bunga kol mengandung 3 gram serat dalam setiap 1 cangkir sajian. Manfaat serat adalah untuk mengurangi peradangan dan melancarkan kesehatan pencernaan dari berbagai masalah perut seperti sembelit, divertikulitis dan penyakit radang usus.
Berdasarkan penelitian lain, asupan tinggi serat tidak hanya berfungsi baik dalam sistem pencernaan namun juga berperan dalam mencegah risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, dan stroke.
6. Anti Peradangan
Bunga kol mengandung senyawa anti peradangan dan antioksidan untuk membantu melawan stres oksidatif dan radikal bebas di tubuh. Kadar stres oksidatif yang berlebihan di tubuh dapat menyebabkan kanker dan berbagai kondisi lainnya.
Selain itu, bunga kol mengandung vitamin C yang memenuhi 77% asupan harian yang direkomendasikan. Vitamin C ini juga berfungsi untuk mengurangi peradangan, menjaga kekebalan tubuh, mencegah infeksi, dan melawan bakteri berbahaya.
7. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Kombinasi kandungan dalam bunga kol seperti vitamin C, vitamin K, asam lemak omega 3, dan antioksidan berfungsi untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan menjaga kadar kolesterol terkait kesehatan jantung.
Peneliti juga menyampaikan bahwa agen anti perandangan di bunga kol juga berperan untuk menekan risiko penyakit serius seperti jantung, stroke, diabetes, penyakit Alzheimer, dan Parkinson
8. Alternatif Rendah Karbohidrat Selain Biji-bijian
Apabila Anda sedang menjalani program diet rendah karbohidrat, Anda dapat mengonsumsi bunga kol sebagai alternatif lain dari menu biji-bijian dan legum. Bunga kol bahkan memiliki kandungan karbohidrat rendah lebih signifikan daripada biji-bijian dan polong-polongan.
9. Sumber Sulforaphane
Kembang kol mengandung senyawa tanaman sulforaphane yang bermanfaat bagi tubuh. Sulforaphane dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dengan menghambat enzim yang berperan dalam pertumbuhan sel-sel kanker.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, kandungan sulforaphane dapat mencegah diabetes, penyakit ginjal, dan komplikasi penyakit, namun belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia untuk membuktikan khasiat tersebut.
10. Mengandung Banyak Vitamin
Kembang kol sangat tinggi akan berbagai vitamin yang dibutuhkan tubuh, seperti:
- Vitamin K: Meningkatkan kesehatan tulang ,mencegah osteoporosis, meredakan peradangan tubuh, dan manfaat lainnya.
- Vitamin C: Berperan sebagai antioksidan dan mencegah berbagai kondisi penyakit.
Itulah manfaat kembang kol bagi kesehatan. Sayur yang berasal dari wilayah Mediterania mengandung hampir semua vitamin yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan.
Efek Samping Kembang Kol
Bunga kol memang menyehatkan, namun Anda tidak boleh mengonsumsi sayuran ini bila sedang mengalami beberapa kondisi berikut ini:
-
Gangguan Tiroid
Kekurangan yodium menyebabkan hormon tiroid tidak dapat berfungsi dengan baik. Mengonsumsi kembang kol secara berlebihan menghambat tiroid menyerap yodium dan akan memperburuk kondisi masalah tiroid yang sedang Anda alami.
-
Masalah Pencernaan
Dalam jumlah yang berlebihan, makanan berserat tinggi seperti kembang kol dapat memicu gejala kembung pada penderita sindrom iritasi usus, penyakit radang usus, penyakit Crohn, atau kolitis ulserativa.
-
Penyakit Jantung
Apabila Anda penderita penyakit jantung yang menggunakan obat pengencer darah, Anda mungkin harus berkonsultasi ke dokter bila ingin mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin K seperti kembang kol. Ini karena vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah
Bila Anda sedang mengalami kondisi tersebut, harap konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi kembang kol. Selebihnya, tidak ada efek samping kembang kol yang serius karena sayuran ini memiliki kandungan alami yang baik untuk kesehatan.
- Elliott, Brianna RD. 2017. The Top 8 Health Benefits of Cauliflower. https://www.healthline.com/nutrition/benefits-of-cauliflower. (Diakses pada 7 Februari 2020).
- Levy, Jillian CHHC. 2019. Cauliflower Benefits, Nutrition and Recipes. https://draxe.com/nutrition/cauliflower/. (Diakses pada 7 Februari 2020).
- Ware, Megan RDN, L.D. 2017. Everything you need to know about cauliflower. https://www.medicalnewstoday.com/articles/282844.php. (Diakses pada 7 Februari 2020).
- WebMD. 2019. Health Benefits of Cauliflower. https://www.webmd.com/food-recipes/health-benefits-cauliflower#1. (Diakses pada 7 Februari 2020).