13 Manfaat Daun Pepaya bagi Kesehatan Tubuh

Tidak hanya buahnya, daun pepaya juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh apabila Anda mengonsumsinya secara rutin. Apa saja khasiat daun pepaya yang dimaksud? Simak informasi selengkapnya berikut ini, yuk!

Daun Pepaya dan Kandungan Nutrisinya

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan daun pepaya, bukan? Ya, tanaman yang satu ini kerap diolah menjadi masakan yakni sayur daun pepaya. Daun pepaya yang tumbuh di wilayah tropis ini memiliki rasa yang pahit, sehingga tidak semua orang—mungkin termasuk Anda salah satunya—menyukai daun tersebut.

Akan tetapi, beruntunglah bagi Anda yang suka mengonsumsi daun pepaya. Pasalnya, daun ini mendatangkan sejumlah manfaat bagi tubuh. Hal tersebut tidak lepas dari kandungan nutrisi di dalamnya. Kandungan nutrisi daun pepaya meliputi:

• Flavonoid
• Papain
• Vitamin E

Manfaat Daun Pepaya bagi Kesehatan Tubuh

Apa saja manfaat daun pepaya bagi kesehatan tubuh? Ini dia jawabannya!

1. Mengatasi Malaria

Belum ada penelitian spesifik yang dilakukan, namun daun pepaya kabarnya dapat membantu mengatasi malaria. Malaria adalah penyakit infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui nyamuk.

Pada daun pepaya ditemukan senyawa yang bersifat plasmodiastatik. Senyawa ini diklaim mampu mengendalikan infeksi yang terjadi di dalam tubuh.

2. Mengobati Demam Berdarah

Salah satu khasiat daun pepaya yang cukup populer ialah untuk mengobati penyakit demam berdarah. Demam berdarah adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah ditandai oleh gejala yang mirip flu, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit.

Pada kasus yang parah, penyakit mematikan ini juga dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dalam darah. Kadar trombosit yang rendah dapat berkontribusi pada peningkatan risiko perdarahan dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.

Tiga penelitian pada manusia yang melibatkan sekian banyak pasien demam berdarah menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan dapat meningkatkan kadar trombosit darah. Kabar baiknya lagi, daun pepaya hanya memiliki sedikit efek samping dan tentunya jauh lebih ekonomis ketimbang pengobatan konvensional.

3. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Daun pepaya mengandung serat dan juga enzim bernama papain. Menurut penelitian, keduanya memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Papain terkenal karena kemampuannya memecah protein besar menjadi protein dan asam amino yang lebih kecil dan mudah dicerna. Sebuah studi mengungkapkan bahwa penggunaan tambahan bubuk papain yang bersumber dari buah maupun daun pepaya dapat mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar, termasuk sembelit dan mulas. Tidak hanya itu, ekstrak daun pepaya juga sering digunakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan gejala-gejala seperti perut kembung, mulas, dan sering kentut.

Akan tetapi, manfaat daun pepaya yang satu ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Pasalnya, beberapa penelitian yang sudah rilis sifatnya masih terbatas.

4. Mengatasi Nyeri saat Menstruasi

Apakah Anda kerap mengalami nyeri atau kram pada perut saat sedang menstruasi? Jika ya, maka salah satu cara alami untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengonsumsi daun pepaya. Daun pepaya bekerja sangat baik untuk memperlancar aliran darah ketika menstruasi sehingga rasa sakit dapat terminimalisir.

Bagaimana cara mengonsumsi daun pepaya untuk menghilangkan nyeri ketika haid? Anda bisa mengolah daun ini menjadi sayur. Atau, jadikan daun sebagai minuman jus. Caranya, ambil satu helai daun pepaya, sejumput garam dan asam jawa, kemudian campur semuanya dalam segelas air dan masak hingga mendidih.

5. Membantu Mengendalikan Gula Darah

Khasiat daun pepaya yang tidak kalah penting adalah membantu mengendalikan gula darah (glukosa) dalam tubuh, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Bahkan, tanaman ini sudah sejak lama menjadi medium pengobatan tradisional oleh masyarakat Meksiko.

Sebuah studi dengan objek tikus mengungkapkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun gula darah yang kuat. Namun, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa efek yang sama atau serupa dapat terjadi pada manusia. Perlu lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah daun pepaya memang dapat membantu mengelola kadar gula darah tinggi pada manusia.

6. Menjaga Kesehatan Hati

Menjaga kesehatan hati (liver) menjadi manfaat daun pepaya selanjutnya yang perlu Anda ketahui. Daun ini akan membersihkan darah Anda dengan menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol yang normal berdampak positif yakni berkurangnya peroksidasi lipid. Ini membuat hati terlindungi dari segala jenis penyakit akibat radikal bebas, seperti sirosis dan penyakit kuning.

Baca Juga: 8 Manfaat Daun Pepaya Jepang yang Jarang Diketahui

7. Mengatasi Masalah Kulit

Daun pepaya juga membawa manfaat bagi kulit. Mengonsumsi daun ini kabarnya dapat menjaga kulit tetap lembut, bersih, dan tampak awet muda.

Enzim pelarut protein dalam daun pepaya bernama papain juga dapat berperan sebagai exfoliator untuk mengangkat sel kulit mati dan berpotensi mengurangi terjadinya pori-pori yang tersumbat, rambut yang tumbuh ke dalam, dan jerawat.

Selain itu, enzim tersebut telah terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka. Sebuah penelitian menemukan bahwa papain tersebut meminimalkan munculnya jaringan parut pada kelinci.

8. Merangsang Pertumbuhan Rambut

Ingin rambut Anda tumbuh dengan baik dan sehat? Minum jus daun pepaya atau mengoleskan daun tersebut ke rambut secara rutin bisa menjadi salah satu pilihan.

Daun pepaya mengandung zat antioksidan seperti flavonoid dan vitamin E. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres oksidatif yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kerontokan rambut, dan makan makanan kaya antioksidan dapat membantu meringankan stres oksidatif dan kemudian meningkatkan pertumbuhan rambut.

9. Mencegah Kanker

Daun pepaya juga dapat berperan sebagai medium terapi pengobatan tradisional untuk mencegah dan mengobati sejumlah jenis kanker. Ekstrak daun pepaya berdasarkan penelitian memiliki potensi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara.

Akan tetapi, lagi-lagi klaim khasiat daun pepaya yang satu ini belum kuat. Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna membuktikan hal tersebut.

10. Mengatasi Peradangan

Berbagai olahan daun pepaya sering menjadi medium untuk menyembuhkan berbagai macam kondisi peradangan internal dan eksternal, termasuk ruam kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Daun pepaya mengandung berbagai nutrisi dan senyawa yang bersifat antiinflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E. Satu studi menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kaki tikus yang menderita radang sendi. Namun, belum ada penelitian manusia yang mengonfirmasi hasil yang sama.

Baca Juga: 15 Manfaat Bunga Pepaya, Bisa Cegah Stroke?

11. Mengatasi Nyeri Ulu Hati

Manfaat lainnya dari daun pepaya adalah untuk mengatasi gejala nyeri ulu hati atau yang biasa kita kenal dengan istilah heartburn. Anda bisa mengonsumsi daun ini dengan cara dijus manakala gejala heartburn tiba-tiba muncul.

Akan tetapi, hal ini juga belum dapat dipastikan karena bukti ilmiah yang mendukung masih sedikit. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan guna memastikannya.

12. Melancarkan Peredaran Darah

Peredaran darah yang tidak lancar dapat berujung pada kondisi medis yang bisa membahayakan tubuh. Pasalnya, darah bertugas untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Nah, salah satu cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga agar peredaran darah tetap lancar adalah dengan mengonsumsi daun pepaya. Kendati bukti ilmiah yang mendukung hal ini masih sedikit, namun tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencobanya.

13. Merawat Fungsi Ginjal

Khasiat daun pepaya yang terakhir adalah untuk merawat kesehatan dan fungsi organ ginjal. Kandungan zat pada daun tersebut memiliki sifat antiinflamasi yang dapat melindungi ginjal dari kerusakan akibat peradangan.

Itulah informasi mengenai manfaat daun pepaya bagi kesehatan. Sebagai catatan, klaim manfaat ini masih sebatas kemungkinan karena masih sedikitnya bukti ilmiah yang mendukung. Anda bisa menanyakan hal ini lebih lanjut kepada dokter spesialis gizi.