Terbit: 20 October 2018 | Diperbarui: 24 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan tanaman ciplukan atau ceplukan. Tanaman ini banyak tumbuh liar di negara tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman yang memiliki bentuk buah yang unik ini ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Penasaran apa saja manfaat ciplukan? Simak ulasannya berikut ini!

Tak Disangka, Ini Dia 11 Manfaat Ciplukan untuk Kesehatan

Tanaman Ciplukan

Ciplukan adalah tanaman liar yang biasa ditemukan di kebun, persawahan yang mengering, hingga pinggiran hutan yang banyak disinari matahari. Ciplukan atau ceplukan tumbuh hampir di seluruh wilayah di Indonesia dan memiliki sebutan yang berbeda-beda seperti cecendet dalam Bahasa Sunda, kopok-kopokan dalam Bahasa Bali, nyurnyuran dalam Bahasa Madura, hingga leletokan dalam Bahasa Minahasa.

Cimplukan memiliki bentuk buah yang unik karena bunganya diselubungi oleh kelopak yang menggembung. Buahnya akan berwarna hijau ketika baru tumbuh dan berubah menjadi kuning ketika sudah masak. Sebelum buahnya masak, ciplukan akan memiliki rasa yang getir, tetapi jika sudah berwarna kuning-oranye maka rasanya menjadi manis-asam.

Buah yang memiliki nama latin Physalis angulata ini biasa disebut dengan morel berry atau physalis saja dalam Bahasa Inggris. Buah ciplukan kabarnya kini sudah semakin jarang ditemui di lahan liar, namun Anda justru dapat menemui buah ciplukan di pasar swalayan. Namun harganya bisa dikatakan fantantis karena bisa mencapai 500 ribu rupiah per kilogramnya. Selain itu, ciplukan juga kini banyak diperjualbelikan secara online.

Tidak hanya di Indonesia saja, Ciplukan juga banyak di budidaya di berbagai negara seperti Amerika Selatan, Selandia Baru, dan Australia. Namun yang banyak dibudidayakan adalah jenis ciplukan badak atau Physalis peruviana yang memiliki ukuran lebih besar.

Kandungan Ciplukan

Jika dahulu ciplukan hanya dianggap sebagai tanaman liar yang tidak memiliki manfaat, tentunya bukan tanpa alasan ciplukan kini banyak diperjualbelikan. Di beberapa negara, ciplukan dijadikan sebagai garnish untuk berbagai hidangan. Di sisi lain, ciplukan juga banyak diminati karena dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Manfaat ciplukan untuk kesehatan ini tentunya tidak lepas dari kandungan senyawa yang ada dalam tanaman ciplukan. Kandungan tersebut antara lain seperti seperti saponin, flavonoid, polifenol (dalam bantuk tanin), alkaloid, kriptoxantin, vitamin C, asam stearat, asam sitrat, asam palmitat, asam malat, dan fisalin. Hampir semua bagian tanaman ciplukan dapat dimanfaatkan mulai dari buah, daun, akar, hingga batangnya.

Manfaat Ciplukan

Berdasarkan kandungan yang ada dalam tanaman ciplukan, berikut adalah beberapa manfaat dari ciplukan yang dapat Anda rasakan.

1. Mengatasi gejala penyakit Parkinson

Penyakit parkinson merupakan penyakit yang disebabkankan oleh adanya gangguan pada sistem saraf pusat yang memberikan pengaruh pada gerak tubuh. Salah satu gejala parkinson adalah tremor pada salah satu tangan. Konsumsi jus ciplukan secara rutin dipercaya dapat menurunkan gejala tremor tersebut.

2. Menurunkan kolesterol

Jika Anda merasakan gejala seperti sering kesemutan, nyeri leher dan punggung, mudah lelah, hilang keseimbangan, ketidakstabilan emosi, hingga pembengkakan, Anda perlu waspada karena gejala tersebut mungkin mengindikasikan tingginya kolesterol dalam tubuh. Masalah kolesterol memang merupakan salah satu masalah yang paling banyak ditemui di masyarakat.

Tingginya kolesterol jahat di dalam tubuh perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung koroner hingga stroke. Agar dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, Anda bisa mengonsumsi ciplukan untuk membantu menetralkan kadar kolesterol dalam tubuh.

3. Penyakit kuning

Penyakit kuning adalah penyakit yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kuning akiibat tingginya kadar zat bilirubin dalam darah. Penyakit ini umumnya dialami bayi, terutama yang baru lahir, tetepi dalam beberapa kondisi juga bisa menyerang orang dewasa. Kandungan senyawa antioksidan seperti fisalin, saponin, flavonoid, dan polifenol yang ada di dalam ciplukan dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit kuning ini.

4. Mengatasi epilepsi

Penyakit epilepsi disebabkan oleh tertanggunnya aktivitas sel saraf di otak sehingga menyebabkan penderita mengalami kejang. Penyebab epilepsi bermacam-macam bisa akibat faktor genetik atau cedera otak akibat trauma. Gejala epilepsi akibat genetik bisa terlihat sejak usia dini.

Pengobatan epilepsi dapat menggunakan obat-obatan maupun dengan cara diet tertentu. Sebagai pendamping terapi untuk epilepsi, Anda bisa mengonsumsi buah ciplukan sebanyak 8-10 buah per hari untuk menurunkan gejala.

5. Menurunkan kadar gula darah

Hiperglikemia atau kondisi tingginya kadar gula darah adalah kondisi yang umumnya dialami oleh penderita diabetes. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa daun ciplukan memiliki aktivitas anithiperglikemia sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Tanaman ciplukan bekerja langsung memengaruhi kerja insulin.

6. Menjaga kerja saluran kemih

Manfaat ciplukan selanjutnya adalah untuk menjaga kerja saluran kemih. Ciplukan dapat menjadi salah satu obat diuretik yang dapat memperlancar buang air kecil, mencegah infeksi saluran kemih, dan juga mencegah batu kandung kemih. Sumber lain juga menyatakan bahwa daun ciplukan memiliki manfaat untuk menyembuhkan kencing nanah atau gonore.

7. Mengatasi infeksi kulit

Infeksi kulit yang menyebabkan luka terbuka di kulit biasa disebut dengan borok. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari infeksi bakteri hingga kondisi tertentu seperti diabetes. Daun ciplukan bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi borok. Hal ini disebabkan karena beberapa kandungan tanaman ciplukan memiliki sifat antiinflamasi.

Cara menggunakannya sangat mudah yaitu hanya dengan membalurkan luka dengan daun ciplukan yang sudah ditumbuk hingga halus. Tunggu daun hingga menyerap ke kulit, lalu kemudian bilas dengan air bersih. Selain mengobati infeksi kulit terbuka, Anda juga bisa mencoba mengobati bisul dengan resep yang sama.

8. Obat nyeri untuk penyakit lupus

Manfaat ciplukan selanjutnya adalah sebagai obat pereda nyeri. Selain memiliki sifat antihiperglikemik dan juga antiinflamasi, ciplukan ternyata juga memiliki efek analgesik atau antinyeri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ciplukan bahkan bisa mengatasi nyeri yang dirasakan oleh penderita penyakit lupus.

9. Mengatasi nyeri sendi dan rematik

Masih tentang manfaat ciplukan sebagai obat nyeri, ciplukan juga dapat dicoba untuk mengatasi nyeri sendi dan rematik. Cara mengetasi nyeri sendi dan rematik dengan ciplukan adalah dengan menggunakan daun ciplukan untuk mengompres bagian yang terasa nyeri. Tumbuk daun ciplukan dan campurkan dengan sedikit kapur sirih, baru kemudian balurkan ke tubuh.

10. Mengatasi beberapa masalah saluran pernapasan

Terdapat beberapa manfaat ciplukan untuk saluran pernapasan. Mengonsumsi air rebusan daun ciplukan secara rutin diklaim mampu untuk mencegah asma kambuh. Selain itu, kandungan antibakteri dalam tanaman ciplukan juga dipercaya dapat mencegah perkembangan bakteri penyebab tuberkulosis atau TBC. Manfaat ciplukan lainnya untuk saluran pernapasan adalah dapat mencegah penyakit paru-paru basah.

11. Sebagai obat penambah darah

Ciplukan atau cecendet juga dipercaya mampu menjadi obat penambah darah. Jika Anda mengalami gejala seperti lelah, pusing, limbung, sesak nafas, dan detak jantung cepat, kemungkinan Anda terserang Anemia. Meminum rebusan daun ciplukan dipercaya dapat meningkatkan produksi sel darah merah sehingga gejala tersebut dapat teratasi.

Itu dia beberapa manfaat ciplukan yang paling populer. Penggunaan tanaman herbal untuk mengobati berbagai penyakit memang dianggap lebih ekonomis dan juga lebih minim risiko. Hingga saat ini juga belum ditemukan efek samping dari penggunaan tanaman ciplukan untuk obat.

Meskipun begitu, jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda tentang penggunaan ciplukan sebagai pengobatan pendamping. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang bisa menurunkan efektivitas obat. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi