Terbit: 31 January 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Di balik rasa segar yang dimilikinya, buah kedondong ternyata juga menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Apa saja khasiat buah kedondong tersebut? Ini dia informasinya!

11 Manfaat Buah Kedondong bagi Kesehatan, Cegah Kanker?

Apa Itu Buah Kedondong?

Kedondong adalah nama sejenis buah-buahan yang berasal dari famili Anacardiaceae. Itu artinya, buah dengan kulit berwarna hijau ini masih satu kerabat dengan buah mangga. Kedondong sendiri merupakan buah endemik kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, buah bertekstur keras dengan rasa asam ini banyak ditemukan di wilayah Pulau Jawa (salah satunya Jepara, Jawa Tengah).

Buah kedondong atau ambarella tidak hanya enak untuk dikonsumsi (apalagi jika diolah menjadi penganan rujak). Lebih dari itu, kedondong bisa mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh. Hal ini tak lepas dari kandungan nutrisi di dalamnya, yaitu:

  • Protein (1 gram)
  • Zat besi (2,8 miligram)
  • Kalsium (15 miligram)
  • Vitamin A (233 SI)
  • Vitamin C (30 miligram)
  • Lemak (0,1 gram)
  • Kalori (41 kal)

(*kadar nutrisi di atas untuk setiap 100 gram kedondong)

Tak hanya itu, kedondong juga diperkaya oleh sejumlah zat antioksidan yang meliputi:

  • Saponin
  • Flavonoid
  • Tanin

Manfaat Buah Kedondong bagi Kesehatan

Anda yang gemar mengonsumsi buah kedondong, bersiaplah untuk merasakan berbagai manfaatnya berikut ini!

1. Sumber Energi

Manfaat kedondong bagi kesehatan yang pertama adalah sebagai sumber energi.

Hal ini dikarenakan pada kedondong terdapat kandungan gula, khususnya gula jenis sukrosa. Sebagaimana diketahui, gula adalah zat yang akan diolah oleh tubuh untuk menjadi ‘bahan bakar’ agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

2. Menurunkan Berat Badan

Kegunaan buah kedondong yang kedua adalah untuk membantu menurunkan berat badan.

Mengonsumsi kedondong sangat dianjurkan bagi Anda yang kini sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, buah ini kaya akan kandungan serat dan air yang mana kedua zat tersebut efektif memberikan rasa kenyang yang lebih lama sehingga frekuensi makan bisa ditekan.

3. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Kandungan serat dan air pada kedondong juga menjadikan buah ini bisa dijadikan medium yang efektif untuk mengatasi gangguan pencernaan, khususnya gangguan pencernaan seperti susah buang air besar (BAB) alias sembelit.

Oleh sebab itu, Anda yang akhir-akhir ini sering kesulitan BAB bisa mencoba mengonsumsi kedondong guna mengatasi gangguan pencernaan yang satu ini.

4. Mengatasi Anemia

Kekurangan darah (anemia) adalah kondisi yang umum dialami banyak orang, termasuk ibu hamil. Kurangnya asupan zat besi ditengarai menjadi pemicu seseorang mengalami anemia.

Kedondong adalah buah yang salah satu kandungan nutrisinya adalah zat besi. Hal ini membuatnya cocok untuk dikonsumsi oleh Anda yang tengah mengidap anemia, pun sekedar ingin mencegah diri dari terkena kondisi ini di kemudian hari.

Bagi para ibu hamil, Anda juga disarankan untuk memasukkan buah ini ke dalam daftar menu sehat selama menjalani kehamilan. Akan tetapi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan ingin mengambil manfaat kedondong untuk ibu hamil yang satu ini.

5. Mencegah Infeksi

Kedondong juga kemungkinan bisa membantu mencegah infeksi pada tubuh. Hal ini dikarenakan buah tersebut mengandung vitamin C.

Menurut penelitian, vitamin C dapat mencegah terjadinya infeksi—terutama infeksi saluran pernapasan—pada orang-orang yang mengidap malnutrisi.

Akan tetapi, belum dapat diketahui lebih lanjut seberapa efektif vitamin C yang terkandung pada kedondong terkait dengan hal ini.

6. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Mengonsumsi buah kedondong secara tepat juga disebutkan mampu meningkatkan kualitas sistem kekebalan tubuh.

Manfaat buah kedondong yang satu ini dikarenakan adanya kandungan vitamin A. Menurut sejumlah penelitian, vitamin A memiliki peran penting dalam proses produksi sel darah putih sekaligus menunjang kinerjanya dalam membentengi tubuh dari serangan penyakit.

Hal ini berkaitan dengan penelitian lainnya yang menyebutkan bahwasanya kekurangan (defisiensi) vitamin A dapat membuat seseorang lebih rentan terserang penyakit, pun memperlambat proses penyembuhannya.

7. Mengatasi Jerawat

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang kerap dikeluhkan banyak orang. Tak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, kehadiran jerawat dapat mengurangi estetika kulit wajah.

Dari sekian banyak cara mengatasi jerawat secara alami, menggunakan buah kedondong adalah salah satunya. Manfaat kedondong bagi kesehatan kulit wajah dalam hal ini membantu menghilangkan jerawat membandel lagi-lagi dikarenakan adanya kandungan vitamin A.

Berdasarkan penelitian, kekurangan vitamin A dicurigai dapat meningkatkan risiko kulit wajah mudah terserang jerawat.

Kendati belum dapat dipastikan seberapa efektif vitamin A pada kedondong dalam mencegah maupun mengatasi jerawat, tidak ada salahnya jika Anda mulai mencoba rutin mengonsumsi buah ini.

8. Merawat Kesehatan Mata

Masih dari kandungan vitamin A yang ada di dalamnya, manfaat buah kedondong yang tak kalah penting adalah untuk merawat kesehatan mata.

Selama ini, vitamin A adalah jenis vitamin yang identik dengan kesehatan fungsi mata. Oleh sebab itu, tak salah jika turut memasukkan kedondong ke dalam daftar buah-buahan yang patut dikonsumsi untuk menjaga agar organ penglihatan ini dapat berfungsi dengan baik.

9. Merawat Kesehatan Tulang

Anda tidak melulu harus mengandalkan susu dan produk olahannya untuk merawat kesehatan dan kekuatan tulang. Buah kedondong juga ternyata bisa memberikan Anda manfaat yang satu ini, lho!

Manfaat kedondong bagi kesehatan tulang ini dihasilkan oleh mineral kalsium yang terkandung di dalamnya. Sebagaima yang telah kita ketahui, kalsium adalah nutrisi utama yang diperlukan oleh tulang agar dapat tumbuh optimal.

10. Merawat Kesehatan Reproduksi

Kembali lagi ke kandungan vitamin A yang dimilikinya, manfaat kedondong selanjutnya adalah untuk merawat kesehatan sistem reproduksi.

Pasalnya, sebuah penelitian mengungkapkan jika kekurangan vitamin A berpengaruh terhadap produksi sel sperma pada pria, dan menurunkan kualitas sel telur pada wanita.

Bukti ilmiah ini memang belum bisa dikatakan kuat oleh karena objek penelitian yang digunakan masih sebatas hewan tikus. Kendati demikian, tidak ada salahnya untuk dicoba, bukan?

11. Mencegah Kanker

Sementara itu, kandungan zat antioksidan pada buah kedondong diklaim dapat membantu meminimalisir risiko kerusakan sel akibat radikal bebas yang bisa berujung pada munculnya penyakit kanker.

Perlu diketahui, daftar manfaat buah kedondong di atas tidak bisa serta dijadikan rujukan semata oleh karena masih terbatasnya penelitian yang mengamininya. Anda tetap disarankan untuk mengonsumsi jenis buah-buahan lainnya, pun melakukan berbagai aktivitas sehat seperti berolahraga jika ingin benar-benar mendapatkan manfaat-manfaat tersebut.

Selain itu, berkonsultasi dengan dokter juga sebaiknya tetap dilakukan guna mendapatkan informasi nutrisi yang benar dan cocok untuk Anda. Semoga bermanfaat!

 

  1. Balitbu Litbang Kementan. Nilai Gizi Buah yang Terkandung Dalam Jenis BuahTertentu per 100 Gram BDD. http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/gizibuah.pdf (Diakses pada 31 Januari 2020)
  2. DoctorNDTV. 2017. The Amazing Benefits of Ambarella. https://doctor.ndtv.com/living-healthy/amazing-benefits-of-ambarella-1708670 (Diakses pada 31 Januari 2020)
  3. Hermanto, C dkk. 2013. Keragaman dan Kekayaan Buah Tropika Nusantara. http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/gizibuah.pdf (Diakses apda 31 Januari 2020)
  4. Johanna, S. 2018. Health Benefits of Ambarella. https://www.medindia.net/patients/lifestyleandwellness/health-benefits-of-ambarella.htm (Diakses pada 31 Januari 2020)
  5. Nordqvist, J. 2017. Vitamin C: Why Is It Important? https://www.medicalnewstoday.com/articles/219352.php (Diakses pada 31 Januari 2020)
  6. West, H. 2018. 6 Health Benefits of Vitamin A, Backed by Science. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-a-benefits (Diakses pada 31 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi