Terbit: 14 August 2018 | Diperbarui: 24 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apakah Anda gemar mengonsumsi telur setengah matang? Sajian telur yang satu ini memang cukup banyak dipilih, apalagi jika disajikan di pagi hari dengan makanan berkuah, misalnya bubur atau masakan berkuah lainnya.

Manfaat & Bahaya Makan Telur Setengah Matang

Rasanya yang nikmat dengan sensasi tekstur telur yang masih cair, membuat banyak orang seakan ketagihan.

Akan tetapi, adakah sebenarnya manfaat dari konsumsi telur setengah matang? Atau malah mengonsumsi telur matang sebenarnya berbahaya?

Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya di bawah ini!

Manfaat konsumsi telur setengah matang

Telur setengah matang adalah telur yang diolah tidak sampai semua bagian telur mengeras. Biasanya, waktu mengolah telur masak hanya separuh dari waktu mengolah telur pada umumnya.

Contohnya jika biasanya telur goreng membutuhkan waktu masak 4-5 menit, maka telur goreng setengah matang hanya memerlukan waktu 2-3 menit dalam memasaknya.

Biasanya, bagian yang masih memiliki konsistensi cair kental adalah bagian kuning telurnya.

Hal ini ternyata juga memberikan manfaat, diantaranya:

1. Memberikan asupan protein yang lebih maksimal dan banyak diserap

Seperti yang sudah kita ketahui, telur merupakan bahan makanan yang memiliki banyak kandungan gizi. Mulai dari protein, vitamin A, B kompleks, dan berbagai jenis mineral.

Konsumsi telur setengah matang membuat beberapa jenis kandungan zat gizi menjadi lebih banyak diserap, karena kualitasnya masih terjaga dan tidak terpapar panas saat memasak berlebihan.

2. Kadar kolesterol dalam telur lebih rendah

Hal ini akan bisa disebabkan karena waktu pemasakan telur setengah matang yang tidak selama telur biasanya.

Jika metode masak yang digunakan adalah metode goreng, atau menggunakan banyak minyak, misalnya goreng tepung.

Maka penyerapan minyak dalam telur setengah matang tidak akan sebanyak telur biasa. Kondisi ini tentu membuat kadar kolesterol telur menjadi lebih rendah ketimbang telur biasa.

Lantas, apa saja bahaya mengonsumsi telur setengah matang?

doktersehat-masker-telurBeberapa bahaya mengonsumsi telur setengah matang adalah:

1. Risiko terpapar bakteri

Telur mentah sangat umum memiliki kandungan bakteri salmonella.

Hal ini yang menyebabkan konsumsi telur setengah matang bisa berisiko membuat salmonella masuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai risiko untuk kesehatan.

2. Menyebabkan tubuh mengalami gangguan kesehatan

Paparan bakteri salmonella dari telur, rentan menyebabkan tubuh mengalami gangguan mirip keracunan makanan.

Hal ini akan menyebabkan gangguan pada kondisi tubuh secara umum dan pencernaan, dengan menyebabkan tubuh mengalami mual, muntah, pusing, diare, hingga dehidrasi parah.

Lalu, bagaimana sebaiknya kita mengonsumsi telur setengah matang?

doktersehat telur bisulanBerikut beberapa tips jika kita ingin mengonsumsi telur setengah matang:

  • Perhatikan jenis telur, telur yang dianjurkan adalah telur yang sudah terpasteurisasi. Hal ini akan membuat bakteri salmonella dalam telur bisa dipastikan hilang.
  • Perhatikan lama waktu pemasakan telur setengah matang, metode masak telur sangat memengaruhi seberapa lama telur tersebut dimasak. Perhatikan waktu masak yang dibutuhkan adalah ½ hingga ¾ lamanya waktu memasak telur biasa.
  • Perhatikan kondisi kesehatan tubuh, meskipun telah dipastikan jenis telur dan lama metode masak, kondisi kesehatan tubuh tetaplah hal yang paling menentukan. Perhatikan kondisi tubuh Anda sedang berada pada kondisi yang fit dan optimal saat berencana mengonsumsi telur setengah matang. Sedikit gangguan kesehatan, misalnya mengalami flu, sedikit demam, atau kelelahan, bisa jadi membuat tubuh lebih sensitif dan rentan mengalami reaksi kercacunan makanan akibat konsumsi telur setengah matang. Anda tentu tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?

Nah, itu dia manfaat dan bahaya konsumsi telur setengah matang.

Jadi sebelum mengonsumsi telur setengah matang, perhatikan hal-hal di atas terlebih dahulu, ya!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi