DokterSehat.Com- Antara kentang dan ubi, mana yang lebih sering Anda konsumsi? Sama-sama merupakan bahan makanan sumber karbohidrat yang berbentuk umbi, kira-kira mana sih yang lebih sehat, kentang ataukah ubi?
Kentang atau ubi merupakan bahan makanan yang praktis, mudah diperoleh di pasaran dan cukup mudah diolah.
Tak heran ada banyak sajian dan olahan khas daerah, hingga camilan zaman now yangmenggunakan kedua bahan makanan tersebut. Misalnya saja jajanan tradisional, donat kentang, kentang goreng, keripik ubi, serta menjadikannya bagian dalam bahan masakan.
Memiliki banyak kesamaan, kira-kira jika dibandingkan dari segi kandungan gizi, mana yang lebih unggul? Yuk, sama-sama kita simak pembahasannya di bawah ini!
Keunggulan antara kentang dan ubi dilihat dari kandungan karbohidratnya
Membandingkan kandungan gizi antara dua bahan makanan yang sama-sama merupakan sumber karbohidrat, tentu bisa dimulai dengan melihat kandungan karbohidratnya, ya.
Berdasarkan data dari US Departement of Agriculture, ternyata kandungan karbohidrat yang ada pada ubi terbukti lebih tinggi daripada kentang, lho. Dalam 100 gram ubi jalar terdapat 20,12 gram karbohidrat, sedangkan kentang hanya mengandung 17,49 gram karbohidrat.
Hal ini berpengaruh pada porsi saat kita akan mengonsumsinya, Anda akan mendapat asupan karbohidrat yang lebih banyak saat mengonsumsi ubi ketimbang kentang, pada porsi yang sama.
Kandungan indeks glikemik pada ubi dan kentang
Indeks glikemik menjadi penting pada bahan makanan pokok karena makanan pokok cenderung dikonsumsi dalam porsi yang cukup besar.
Hal ini wajar karena makanan berkarbohidrat merupakan sumber energi terbesar untuk tubuh. Jika tidak dikontrol, maka asupan indeks glikemik bisa tidak terkontrol dan kadar gula darah tubuh bisa meningkat.
Antara kentang dan ubi, kandungan indeks glikemiknya cukup banyak berbeda. Untuk diketahui, indeks glikemik pada bahan makanan pokok yang termasuk rendah adalah bahan makanan pokok ada di bawah angka 70.
Kandungan indeks glikemik kentang termasuk cukup tinggi yaitu diatas 78-100, tergantung pada metode pengolahannya, sedangkan, kandungan indeks glikemik pada ubi cenderung lebih rendah pada angka 69-70 dan tergolong sedang.
Kandungan serat antara ubi dan kentang
Serat menjadi salah satu zat gizi unggulan yang bisa jadi pertimbangan dalam memilih bahan makanan. Hal ini wajar mengingat serat menjadi salah satu zat gizi yang cukup sulit dipenuhi.
Dibandingkan kentang dan ubi, ubi tetap menggungguli kentang dengan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, yaitu 3 gram serat dalam 100 gram ubi, sedangkan kentang hanya memiliki 2,1 gram serat dalam berat yang sama.
Kandungan vitamin pada kentang dan ubi
Tiga kali mengungguli ubi, kini dalam poin vitamin kentang ternyata lebih unggul daripada ubi.
Beberapa jenis vitamin yang penting untuk tubuh, yaitu vitamin C, thiamin, dan asam folat terbukti lebih banyak kadarnya pada kentang. Meskipun begitu, ubi memiliki dua jenis vitamin dan mineral yang unggul yaitu vitamin A dan kalsium.
Antioksidan pada ubi yang lebih tinggi
Berbeda dengan kentang, ubi yang cenderung tesedia dalam banyak jenis warna memiliki keunggulan berupa kandungan antioksidan yang tinggi.
Ubi utamanya yang memiliki warna gelap, misalnya ungu gelap atau oranye tua akan memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi ketimbang kentang yang lazimnya berawarna putih kekuningan.
Hal ini membuat ubi kembali unggul mengingat antioksidan akan memberikan manfaat berupa pencegahan terhadap radikal bebas yang merupakan pemicu kanker.
Nah, dari berbagai keunggulan di atas, maka Anda tentu bisa memilih mana pilihan umbi yang lebih sehat.
Akan tetapi, agar asupan gizi dalam tubuh lebih beragam, maka Anda bisa menjadikan kentang, ubi jalar atau pilihan umbi lainnya sebagai alternatif bahan makanan pengganti nasi harian, ya.