Maltodextrin adalah bubuk putih yang sering digunakan dalam makanan olahan tertentu sebagai bahan untuk mengentalkan hingga mengawetkan makanan. Zat aditif ini juga memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan. Selengkapnya ketahui manfaat lain hingga efek negatifnya!
Apa Itu Maltodextrin?
Maltodextrin adalah zat aditif yang sering digunakan dalam banyak makanan olahan. Ini biasanya untuk mengentalkan, meningkatkan rasa, dan mengawetkan makanan. Bubuk putih ini terbuat dari makanan bertepung, termasuk jagung, kentang, gandum, tapioka, atau nasi.
Meskipun berasal dari produk alami, tetapi bubuk putih ini kemudian diproses. Untuk membuat maltodekstrin, produsen memasukkan pati melalui hidrolisis. Proses ini menggunakan air, enzim, dan asam untuk memecah pati menjadi potongan-potongan kecil, menghasilkan bubuk putih yang terdiri dari molekul gula.
Makanan yang Mengandung Maltodextrin
Banyak yang mengonsumsi bubuh putih ini setiap hari tanpa Anda sadari. Makanan yang sering mengandung maltodekstrin antara lain:
- Pasta, sereal matang, dan nasi
- Pengganti daging
- Makanan yang dipanggang.
- Makanan pengganti daging vegetarian.
- Produk makanan kering instan.
- Saus salad.
- Makanan beku.
- Sup.
- Pemanis buatan.
- Gula, permen, dan manisan.
- Bumbu makanan.
- Bubuk protein.
- Minuman berenergi dan olahraga.
Beberapa produsen juga menambahkan maltodekstrin ke dalam lotion, kosmetik, produk perawatan rambut, dan pakan ternak.
Fungsi Maltodextrin untuk Makanan
Dalam sejumlah produk makanan, bubuk putih ini memiliki fungsi tertentu, meliputi:
- Mengentalkan makanan atau cairan untuk membantu mengikat bahan-bahan menjadi satu.
- Memperbaiki tekstur atau rasa.
- Membantu mengawetkan makanan dan meningkatkan umur simpan makanan.
- Mengganti gula atau lemak dalam makanan olahan berkalori rendah.
Zat ini tidak memiliki nilai gizi. Namun, memiliki karbohidrat yang sangat mudah dicerna dan dapat memberikan energi dengan cepat. Oleh karenanya, produsen menambahkan bubuk ini ke banyak minuman olahraga dan makanan ringan.
Manfaat Maltodextrin untuk Kesehatan
Zat ini memiliki 4 kalori per gram yang memberikan energi dengan cepat untuk tubuh. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bagus untuk kesehatan.
Berikut ini beberapa fungsi maltodextrin bagi kesehatan:
1. Membatu Olahraga
Berkat kandungan karbohidrat yang mencerna dengan cepat, zat ini sering kali ada dalam minuman olahraga dan makanan ringan untuk atlet. Untuk binaragawan dan atlet lainnya yang berusaha menambah berat badan, bubuk putih ini bisa menjadi sumber kalori cepat yang bagus selama atau setelah latihan.
Bubuk ini tidak menggunakan banyak air untuk dicerna seperti beberapa karbohidrat, sehingga mendapatkan kalori dengan cepat tanpa mengalami dehidrasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa suplemen maltodekstrin dapat membantu menjaga kekuatan anaerobik saat berolahraga.
2. Mengatasi Hipoglikemia Kronis
Beberapa penderita hipoglikemia kronis menggunakannya sebagai bagian dari pengobatan rutin. Alasannya karena zat ini dapat meningkatkan gula darah lebih cepat, sehingga menjadi pengobatan yang efektif untuk mempertahankan kadar gula darah normal.
3. Kanker Kolorektal
Fermentasi bubuk putih ini dalam usus dapat berfungsi sebagai zat yang membantu mencegah kanker kolorektal. Sebuah penelitian baru-baru ini telah menemukan bahwa Fibersol-2, suatu bentuk maltodekstrin yang resisten terhadap pencernaan, memiliki aktivitas antitumor. Ini membantu mencegah pertumbuhan tumor tanpa efek samping toksik yang jelas.
4. Meningkatkan Pencernaan
Sebuah penelitian di European Journal of Nutrition menemukan bahwa fungsi maltodextrin yang tahan pencernaan memiliki efek positif pada pencernaan secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan fungsi usus seperti waktu transit kolon, volume tinja, dan konsistensi tinja.
Efek Samping Maltodextrin
Meskipun memiliki manfaat bagi kesehatan, tetapi zat aditif ini memiliki dampak negatif bagi kesehatan, meliputi.
1. Alergi dan Intoleransi
Hati-hati bagi mereka yang sensitif terhadap makanan, terutama penderita penyakit radang usus. Tanda-tanda intoleransi terhadap bubuk putih ini, termasuk kembung, kram, dan kemungkinan diare.
2. Masalah usus
Usus adalah ekosistem bakteri yang rapuh, dan keseimbangannya dapat terganggu oleh apa yang masuk. Beberapa bakteri jahat dapat berkembang biak dengan maltodekstrin dan karbohidrat serta gula olahan lainnya, termasuk:
- Salmonella. Sebuah penelitian menemukan bahwa memberikan bubuk putih ini dalam dosis tinggi kepada tikus dapat menekan kemampuan sistem imun untuk melawan bakteri, yang berpotensi menyebabkan gastroenteritis.
- Escherichia coli. Penelitian lainnya menemukan bahwa E. coli tumbuh subur dengan makanan olahan yang mengandung maltodekstrin. Ini diyakini dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn dan penyakit radang usus lainnya.
3. Penambahan Berat Badan
Maltodextrin adalah karbohidrat, yang bisa membuat perut buncit. Makanan yang biasanya mengandung zat ini, seperti pasta, makan beku, sereal, makanan penutup, makanan instan. Oleh karena itu, batasi semua makanan ini jika tidak ingin berat badan bertambah.
4. Diabetes dan Lonjakan Gula Darah
Bubuh putih ini sama dengan gula meja pada indeks glikemik (IG), yang artinya mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan gula darah naik. Meskipun aman dalam dosis rendah, penderita kencing manis harus membatasi makanan ringan olahan yang sering kali mengandung bubuk putih ini.
Salah satu gejala berikut setelah makan-makanan yang mengandung maltodekstrin dapat menunjukkan kadar gula darah yang lebih tinggi, gejalanya:
- Denyut nadi lebih cepat.
- Mulut kering.
- Mual dan muntah.
- Kesulitan bernapas.
- Ketidaknyamanan perut.
- Bapas beraroma buah.
- Sering buang air kecil.
- Kelelahan
- Mudah haus.
Singkatnya, membatasi makanan olahan dan makan lebih banyak makanan utuh dengan kandungan serat lebih tinggi adalah caranya.
Alternatif Pengganti Maltodextrin
Ada banyak zat aditif lain yang mirip dengan maltodekstrin, yang sebagian besar aman kecuali jika sensitif terhadap alkohol gula.
Berikut ini beberapa alternatifnya:
- Guar gum. Ini adalah bahan pengikat rendah kalori yang terbuat dari kacang guar.
- Pektin. Zat pengental yang dapat diekstraksi dari berbagai macam buah dan sayuran.
- Tepung tapioka. Pengental bebas gluten yang telah diekstrak dari akar singkong.
- Bubuk garut. Pati bebas biji-bijian dan gluten yang berasal dari akar tanaman tropis, biasanya pelaku diet paleo menyukainya.
- Alkohol gula. Ini mengentalkan dan mempermanis makanan. Keduanya mengandung antara setengah dan dua pertiga kalori dari gula biasa, tapi tetap dapat meningkatkan gula darah. Orang yang sensitif terhadap alkohol gula mungkin mengalami kembung dan diare.
- Stevia. Pemanis yang hampir bebas kalori ini terbuat dari daun tanaman keluarga aster. Produk stevia mengandung sedikit maltodextrin sebagai pembawa zat pemanis.
- Anonim. 2019. What’s Maltodextrin and Is It Bad for Me?. https://greatist.com/health/maltodextrin-dangers#Takeaway (Diakses pada 23 April 2021)
- Ruggeri, Christine. 2019. Top 6 Dangers of Maltodextrin and 5 Healthier Substitutes. https://draxe.com/nutrition/maltodextrin/#Is_It_Safe_Top_6_Dangers (Diakses pada 23 April 2021)
- Shaefer, Anna. Is Maltodextrin Bad for Me?. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/is-maltodextrin-bad-for-me (Diakses pada 23 April 2021)
- Silva, Joana C. 2018. What is maltodextrin and is it safe?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322426 (Diakses pada 23 April 2021)