DokterSehat.Com- Setiap makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan nutrisinya masing-masing. Masalahnya adalah terkadang nutrisi ini tidak selalu baik bagi kesehatan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia cenderung sering mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi yang kurang baik bagi kesehatan.
Makanan Tinggi Kolesterol yang Sering Kita Konsumsi
Jika kita sering mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, dikhawatirkan akan menyebakan kenaikan risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke.
Berikut adalah beberapa makanan yang sering kita konsumsi namun ternyata tinggi kolesterol.
-
Telur
Salah satu jenis lauk yang paling sering kita konsumsi sehari-hari adalah telur. Seringkali, telur digoreng untuk dijadikan lauk untuk sarapan. Selain itu, telur juga bisa diolah menjadi masakan lainnya yang tak kalah nikmat.
Di dalam telur terdapat kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Hanya saja, di dalamnya juga tinggi kandungan kolesterol. Beruntung, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 silam, disebutkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah yang moderat secara teratur tidak akan menyebabkan dampak buruk bagi kadar kolesterol darah. Hal ini berarti, kita tidak perlu khawatir berlebihan akan mengalami kolesterol tinggi meski sering mengonsumsinya.
Meskipun begitu, pakar kesehatan menyarankan kita untuk lebih cermat dalam mengolah telur. Sebagai contoh, kita sebaiknya mengolahnya dengan cara direbus yang tentu lebih aman jika dibandingkan dengan telur goreng. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak sering mengonsumsi telur yang disantan.
-
Hati
Hati adalah jeroan yang bisa didapatkan dari unggas atau dari hewan berdaging merah seperti kambing atau sapi. Rasanya biasanya enak dan bisa dijadikan masakan dengan rasa yang nikmat. Selain itu, pakar kesehatan menyebut hati juga tinggi kandungan zat besi, seng, dan berbagai macam vitamin.
Hanya saja, hati termasuk dalam makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Sebagai contoh, di dalam 30 gram hati ayam terdapat kandungan kolesterol sebanyak 130 mg. Bahkan, di dalam hati sapi terdapat kolesterol sebanyak 155 mg. Melihat fakta ini, kita sebaiknya lebih cermat dalam mengolah hati dan membatasi konsumsinya.
-
Keju
Keju tinggi kandungan kalsium, protein, dan vitamin. Hanya saja, di dalam keju juga terdapat kandungan kolesterol tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi keju sebanyak 28 gram saja, maka sudah mendapatkan kolesterol sebanyak 27 mg. Beruntung, pakar kesehatan menyebut kandungan kolesterol di dalam keju tidak begitu mempengaruhi kadar kolesterol di dalam darah.
Hanya saja, jika kita mengonsumsi keju dengan jumlah yang berlebihan atau terlalu sering, bisa jadi akan menyebabkan kolesterol naik, apalagi jika keju juga diolah menjadi masakan yang membuat kadar kalorinya menjadi lebih tinggi.
-
Ikan Sarden
Ikan sarden kalengan termasuk dalam lauk yang sangat mudah untuk dibuat dan memiliki rasa yang enak. Masalahnya adalah jika kita mengonsumsi sarden sebanyak 92 gram saja, maka kita sudah mendapatkan kolesterol sebanyak 131 mg.
Meskipun tinggi kandungan nutrisi lainnya seperti kalsium, vitamin B12, vitamin D, vitamin E, seng tembaga, fosfor, zat besi, dan lain-lain, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sering-sering makan ikan sarden kalengan demi mencegah kolesterol tinggi.
-
Udang
Makanan laut lainnya yang sebaiknya kita batasi konsumsinya demi mencegah kolesterol tinggi adalah udang. Apalagi jika udang juga diolah menjadi udang goreng, udang bakar, udang saus, atau masakan lain yang bisa saja membuat kadar kalori dan kolesterolnya menjadi lebih tingi.
Di dalam seporsi udang dengan jumlah 10 ekor dengan ukuran sedang bisa saja mengandung kolesterol sebanyak 210 mg. Karena alasan inilah sebaiknya kita membatasinya maksimal 1,5 porsi saja setiap kali memakannya.
Sumber:
- 2019. 1–7. Healthy Foods That Are High in Cholesterol. www.healthline.com/nutrition/high-cholesterol-foods#foods-to-avoid. (Diakses pada 11 November 2019).