Terbit: 9 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com-Saat mendengar kata makanan kaleng, Anda tentu menganggap bahwa makanan tersebut cenderung tidak sehat, ya. Makanan kaleng memang memiliki kandungan natrium dan pengawet yang cukup tinggi.

4 Makanan Tak Sehat yang Justru Dianjurkan untuk Dikonsumsi

Akan tetapi, percayakah Anda bahwa makanan kaleng ternyata termasuk dalam makanan yang dianjurkan dikonsumsi untuk mendukung kesehatan?

Ya, pada beberapa kondisi tubuh individu yang fit dan sehat, serta cara penyajian yang tepat, beberapa bahan makanan yang kerap dianggap tidak sehat, justru memberikan berbagai manfaat, termasuk mengurangi risiko penyakit degeneratif.

Penasaran apa saja bahan makanan tidak sehat yang dianjurkan untuk dikonsumsi? Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya di bawah ini!

1. Makanan kaleng

Eatingwell.com menyebutkan bahwa beberapa jenis bahan makanan segar, utamanya yang berasal dari tanaman, atau plant based food, merupakan makanan yang justru lebih sehat jika dikonsumsi dalam bentuk kaleng. Salah satunya adalah tomat, jagung dan wortel.

American Journal of Lifetyle Medicine, menyebutkan bahwa proses industri pada produksi pengalengan tomat, jagung dan wortel, terbukti dapat meningkatkan penyerapan beberapa zat dan gizi pada sayuran tersebut dalam tubuh.

dokter-sehat-manfaat-tomat

Photo Credit: Pexels.com

Hal ini tentu sangat bermanfaat, karena sebagian besar kandungan yang bisa diserap lebih baik dalam sayuran tersebut adalah kandungan antioksidannya.

Kondisi ini tentu memberikan berbagai manfaat untuk tubuh, antara lain tubuh menjadi mampu memiliki asupan antioksidan yang lebih tinggi dan melawan radikal bebas, atau penyebab kanker dengan lebih baik.

Akan tetapi, agar manfaat tersebut bisa dirasakan tubuh dengan maksimal, pilih makanan kaleng yang rendah garam atau natrium, ya.

2. Kopi

Anda penggemar kopi? Journal of Gerontology, menyebutkan bahwa konsumsi kopi telah terbukti mampu memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan otak.

Studi yang dilakukan pada 6000 responden, menunjukkan bahwa risiko dementia lebih rendah 26% serta ketajaman ingatan meningkat pada oran yang rutin mengonsumsi 1-2 porsi saji kopi.

Kandungan kafein pada kopi menjadi salah satu zat yang menimbulkan manfaat baik untuk tubuh tersebut.

Akan tetapi, perhatikan bahwa Anda tidak berlebihan mengonsumsinya, ya. Sajikan 150-200 ml kopi dalam 1 porsi saji kopi.

3. Cokelat hitam

doktersehat-masker-cokelat

Photo Credit: Pexels.com

Apakah Anda menghindari cokelat karena cokelat terkenal dapat menyebabkan tubuh menjadi gemuk? Hal tersebut ternyata tidak terbukti untuk cokelat jenis cokelat hitam.

Cokelat hitam memiliki kandungan kokoa yang lebih banyak, sehingga kandungan antioksidannya juga lebih tinggi. Hal ini yang membuat konsumsi cokelat hitam justru dianjurkan.

Kokoa yang ada pada cokelat hitam memiliki senyawa flavonoid yang baik untuk asupan antioksidan dalam tubuh.

Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi cokelat, jenis cokelat hitam, memiliki risiko terhadap penyakit degenratif yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengonsumsi cokelat sama sekali.

Untuk itu, usahakan selalu mengutamakan memilih cokelat hitam untuk berbagai sajian atau camilan dari cokelat yang Anda pilih, ya.

4. Pisang

manfaat-pisang-untuk-kulit-doktersehat-1

Photo Credit: Pexels.com

Anda tentu tidak menyangka jika pisang masuk dalam daftar makanan tak sehat, bukan?

Pisang merupakan salah satu jenis buah yang banyak mengandung karbohidrat. Hal ini menyebabkan konsumsi buah pisang kerap dihindari, utamanya untuk orang yang sedang melakukan diet.

Padahal, buah pisang merupakan sumber asupan energi yang baik, sehingga dianjurkan untuk dipilih saat sedang berolahraga. Selain itu, pisang kaya akan kandungan kalium yang baik untuk jantung dan tekanan darah.

Kandungan karbohidrat yang ada pada pisang memang tinggi, namun karbohidrat pada pisag adalah karbohidrat kompleks yang baik untuk tubuh dan dilengkapi dengan berbagai kandungan vitamin yang padat pada pisang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi