Terbit: 28 May 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Makanan penyebab perut buncit bisa menjadi penyebab penumpukan lemak di perut. Kondisi ini bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit, namun masih bisa diatasi dengan asupan nutrisi yang tepat, meningkatkan aktivitas fisik, hingga mengurangi stres. Lalu, apa saja makanan yang harus dihindari?

10 Makanan Penyebab Perut Buncit (No. 7 Sering Dikonsumsi)

Daftar Makanan Penyebab Perut Buncit

Ketika berbicara tentang lemak di perut, perlu dipahami bahwa hal itu disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi genetik, faktor emosional, hingga pola tidur. Namun, di antara berbagai faktor tersebut, apa yang Anda makan memainkan peran utama dalam menyebabkan perut buncit.

Berikut ini adalah berbagai makanan penyebab perut buncit yang harus Anda ketahui, di antaranya:

1. Keripik Kentang

Makanan penyebab perut buncit pertama dan sering tidak disadari adalah keripik kentang. Makanan ini mengandung lemak jenuh yang meningkatkan lemak di perut. Pada beberapa kasus, seseorang yang mengonsumsi keripik kentang akan merasa ketagihan, sehingga membuatnya memiliki keinginan untuk mengonsumsi dalam jumlah banyak.

Selain itu, tingginya kandungan garam yang ada di keripik kentang membuat seseorang dapat dengan mudah menambah asupan kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan.

2. Pizza

Makanan yang membuat perut buncit berikutnya adalah pizza. Makanan ini adalah adalah penyumbang lemak jenuh terbesar kedua di Amerika. Para peneliti menemukan bahwa tidak seperti lemak lainnya, lemak jenuh pada pizza paling mungkin menyebabkan lemak di perut.

3. Kentang Goreng

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang makan kentang goreng secara teratur terjadi peningkatan berat badan lebih dari 1,3 kg setiap empat tahun. Makanan penyebab perut buncit ini selain mengandung kalori yang tinggi, satu porsi kentang di restoran siap saji mengandung sekitar 300-500 miligram garam.

Kentang goreng yang disajikan di restoran cepat saji, biasanya ditambahkan zat hidrogen pada minyak gorengnya untuk meningkatkan cita rasa. Selain itu, proses menggoreng dengan temperatur tinggi juga dapat menyebabkan terbentuknya lemak trans.

4. Daging Iga

Meski daging sapi tetap menjadi sumber protein hewani yang baik, sebuah studi menunjukkan bahwa bagian iga, T-bone dan New York Strip adalah bagian paling berlemak dari sapi. Dalam sebuah penelitian, seseorang yang mengonsumsi makanan kaya lemak terkait dengan perut buncit dan lingkar pinggang yang lebih besar

5. Daging Olahan

Daging bacon dan sosis jarang dikaitkan dengan diet sehat. Namun, daging olahan tersebut justru dikaitkan dengan makanan penyebab perut buncit. Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi daging olahan dikaitkan dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang lebih besar.

6. Produk Olahan Susu

Meski mampu mendukung kesehatan tubuh, produk olahan susu seperti keju, yoghurt, atau es krim, ternyata menjadi bisa makanan penyebab perut buncit. Susu yang mengandung banyak lemak dapat memicu penumpukan lemak.

Meski begitu, tidak berarti Anda harus menghindari untuk mengonsumsi susu. Pilihlah susu yang rendah lemak atau susu berbahan kacang seperti susu kedelai.

7. Tepung dan Nasi Putih

Jika Anda memang bertekad ingin mengurangi lemak di perut, makanan yang membuat perut buncit seperti karbohidrat putih harus dihindari. Karbohidrat putih umumnya ditemukan dalam nasi putih, pasta, dan roti putih.

Selain itu, makanan karbohidrat putih dapat dicerna dengan cepat oleh tubuh untuk kemudian disimpan sebagai lemak. Ganti makanan tersebut dengan roti gandum dan beras cokelat.

8. Margarin

Margarin biasanya sarat dengan lemak trans dan ditemukan di banyak kue, kerupuk, popcorn, dan makanan ringan lainnya. Peningkatan asupan lemak trans dalam tubuh otomatis akan meningkatkan kolesterol jahat (low density lipoprotein).

Ketika kadar LDL meningkat, maka jumlah lemak yang dipindahkan ke organ-organ tubuh juga meningkat. Kondisi ini membuat organ dipenuhi oleh lemak dan ukuran dinding organnya pun juga bertambah. Karena letak beberapa organ ada di dalam perut, maka semakin lama ukuran perut semakin membuncit.

9. Sereal

Tidak semua sereal buruk bagi kesehatan, akan tetapi sering kali seseorang menggandakan ukuran porsi dari yang direkomendasikan. Meski makanan penyebab perut buncit ini terbuat dari olahan biji-bijian, jangan mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan karena makanan tersebut pada karbohidrat. Pilihlah sereal yang tidak terlalu banyak mengandung karbohidrat.

10. Donat dan Kue-Kue Manis Lainnya

Makanan penyebab perut buncit berikut ini hampir disukai oleh semua kelompok umur. Donat atau kue-kue kering adalah makanan yang mengandung banyak gula dan termasuk makanan yang tidak mudah dicerna. Gula sendiri bisa meningkatkan peradangan, yang pada gilirannya bisa membuat perut kembung dan perut buncit.

Bagaimana Cara Mengatasi Perut Buncit?

Setelah Anda mengetahui apa saja makanan penyebab perut buncit, kini saatnya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mengurangi lemak pada pada perut, di antaranya:

1. Perbaiki Pola Diet

Diet yang sehat dan seimbang dapat membantu seseorang menurunkan berat badan. Saat berat badan sudah ideal, efek positif dapat terasa pada tubuh secara keseluruhan, tidak hanya terkait perut buncit saja.

Hindari gula, makanan berlemak, dan karbohidrat olahan yang memiliki kandungan gizi rendah. Sebaliknya, Anda harus makan banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks.

2. Membatasi Konsumsi Minuman Beralkohol

Jika Anda ingin menghilangkan lemak perut, konsumsi minuman beralkohol sebaiknya Anda batasi. Minuman ini sering kali mengandung gula tambahan, di mana hal itu dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

3. Rutin Berolahraga

Gaya hidup tidak aktif bisa menimbulkan masalah kesehatan, termasuk penambahan berat badan. Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang mencoba untuk menurunkan berat badan, memasukan olahraga dalam rutinitas harian adalah sesuatu yang penting. Olahraga aerobik dan olahraga latihan kekuatan otot dapat membantu mengatasi lemak di perut.

4. Mengurangi Stres

Selain faktor asupan makanan dan minuman, faktor emosional seperti stres juga dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan berat badan. Pelepasan hormon kortisol saat stres memengaruhi nafsu makan seseorang dan menyebabkannya makan lebih banyak. Oleh karena itu, cobalah untuk berlatih meditasi atau yoga untuk meredakan stres.

5. Perbaiki Pola Tidur

Meski terlihat sederhana, waktu tidur ternyata memainkan peran penting pada kesehatan tubuh. Selain itu, kualitas tidur seseorang juga memiliki dampak pada berat badan. Tidur berkualitas cukup penting ketika seseorang berusaha menurunkan berat badan, termasuk lemak di perut.

6. Berhenti Merokok

Merokok adalah salah satu faktor yang membuat peningkatan lemak di perut. Selain masalah lemak, merokok juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain. Oleh karenanya, jika Anda berhenti menggunakannya, risiko kelebihan lemak di perut dan masalah kesehatan lainnya dapat berkurang.

 

  1. Cadman, Bethany. 2020. How do you lose belly fat?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323309. (Diakses pada 28 Mei 2020).
  2. Nyquist, Alisa. Avoid these 10 foods to lose stomach bloat. https://www.healthymummy.com/top-foods-to-avoid-to-lose-stomach-fat/. (Diakses pada 28 Mei 2020).
  3. Thompson, Claudia. 2020. 4 Foods to Avoid if You Want to Lose Belly Fat — and What to Eat Instead. https://www.livestrong.com/article/13723177-foods-that-cause-belly-fat/. (Diakses pada 28 Mei 2020).
  4. Zinczenko, David. 2016. 6 Foods that Turn Into Belly Fat. https://www.eatthis.com/6-foods-that-turn-into-belly-fat/. (Diakses pada 28 Mei 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi