Terbit: 14 May 2019 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ada banyak sekali makanan yang bisa kita konsumsi setiap hari. Masalahnya adalah ada beberapa jenis makanan yang ternyata memiliki potensi lebih besar untuk memicu keracunan. Sebenarnya, makanan-makanan apakah yang bisa menyebabkan dampak kesehatan ini?

7 Makanan Ini Bisa Menyebabkan Keracunan, Waspada!

Beberapa makanan yang berpotensi memicu masalah keracunan makanan

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan yang ternyata bisa mendatangkan masalah keracunan makanan dengan gejala sakit perut, diare, mual-mual dan muntah, demam, dan gejala lainnya.

Berikut adalah makanan-makanan yang bisa menyebabkan dampak tersebut.

  1. Burger

Salah satu jenis makanan cepat saji yang paling digemari masyarakat ini ternyata bisa menyebabkan datangnya keracunan lho. Hal ini disebabkan oleh bahan utamanya yang berupa daging sapi. Sebenarnya, asalkan diolah dengan baik, daging sapi di dalam burger seharusnya tidak akan menyebabkan datangnya masalah kesehatan, namun jika tidak dimasak hingga benar-benar matang, bisa jadi akan memicu datangnya keracunan.

  1. Daging ikan tuna

Salah satu makanan laut yang paling digemari masyarakat. Sayangnya daging ikan tuna bisa saja memicu keracunan berjenis scombroid, keracunan yang disebabkan oleh proses pembusukan daging ikan akibat bakteri. Biasanya, gejala dari keracunan ini adalah sensasi terbakar di dalam perut hingga munculnya ruam-ruam di wajah.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk selalu menempatkan daging ikan tuna di dalam lemari es demi mencegah proses pembusukan. Selain itu, pastikan untuk memasaknya hingga benar-benar matang demi membunuh berbagai macam bakteri berbahaya.

Jika kita ingin mengonsumsi tuna kalengan, pastikan untuk mengecek kondisi kalengnya. Jika sudah rusak atau bocor, bisa jadi telah terjadi proses pembusukan di dalamnya sehingga daging ikan ini sudah tidak layak dikonsumsi.

  1. Hati ayam

Hati ayam adalah salah satu jeroan yang paling sering kita konsumsi. Rasanya enak dan mudah untuk diolah menjadi berbagai macam masakan. Sayangnya, hati ayam bisa jadi sudah terpapar bakteri campylobacter yang bisa memicu keracunan. Karena alasan inilah kita harus benar-benar memasaknya hingga matang demi membunuh bakteri-bakteri tersebut.

  1. Telur mata sapi

Masih banyak orang yang menjadikan telur mata sapi sebagai lauk. Selain bentuknya yang menarik, banyak orang yang menyukai sensasi lembut dari lelehan kuning telurnya. Masalahnya adalah telur ini sebenarnya masih setengah matang dan rentan memiliki bakteri salmonella. Jika kita mengonsumsinya, maka risiko untuk terkena keracunan makanan tentu akan naik dengan signifikan.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak lagi mengonsumsi telur mata sapi demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini.

  1. Kacang merah

Jika tidak dimasak di dalam air mendidih dalam waktu 30 menit, bisa jadi kita akan mengalami keracunan jika makan kacang merah. Hal ini tidak disebabkan oleh paparan bakteri, melainkan karena adanya kandungan lektin, sejenis protein yang harus dihancurkan melalui proses pemanasan sebelum dikonsumsi. Jika kandungan ini tidak hancur, besar kemungkinan kita akan mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah atau diare.

  1. Mentimun

Mentimun seringkali dikonsumsi dalam kondisi mentah. Masalahnya adalah, terkadang masih ada kandungan pestisida di dalam permukaannya yang bisa menyebabkan datangnya keracunan jika tidak dibersihkan dengan baik. Selain itu, mentimun yang tidak dibersihkan juga rentan terpapar bakteri berbahaya.

Selain mencucinya hingga benar-benar bersih, pakar kesehatan menyebut mentimun yang sudah tidak bagus sebaiknya tidak kita makan demi mencegah keracunan.

  1. Taoge

Taoge juga sering dimakan mentah-mentah. Padahal, bisa jadi di dalam taoge terdapat kandungan bakteri penyebab keracunan makanan. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memasaknya terlebih dahulu sebelum memakannya demi mencegah masalah kesehatan ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi