Terbit: 7 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ingin mengurangi berat badan namun makanan favorit bikin gemuk? Tentu sedih ya kalau kita menjadi tidak bisa mengonsumsi makanan favorit karena harus menurunkan berat badan. Namun ada beberapa tips yang bisa kita lakukan agar kita bisa menikmati makanan favorit tanpa khawatir berat badan naik.

Makanan Favorit Bikin Gemuk? Ini Cara Menyiasatinya

Center for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa konsumsi makanan favorit yang tinggi kalori dan lemak bisa menghambat penurunan berat badan. Untuk itu beberapa tips yang bisa kita lakukan adalah:

1. Konsumsi dalam porsi yang lebih kecil

Jika biasanya Anda mengonsumsi makanan favorit Anda sebanyak satu piring penuh, maka kini kurangi menjadi ¾ piring atau setengahnya. Dengan mengonsumsi dalam jumlah yang sedikit maka asupan kalori dan lemak tentu lebih bisa dikontrol, kan?

2. Pilih jenis yang rendah kalori

Jika makanan favorit Anda adalah spageti dengan tambahan krim keju dan saus daging berlemak. Maka kini olahlah spageti tanpa tambahan krim keju berlebihan. Pilih daging bagian dalam atau olah dengan metode yang tidak mengandung banyak lemak.

Jika Anda gemar mengonsumsi camilan khas Indonesia yang digoreng, misalnya batagor, maka kini pilih versi yang lebih rendah lemak yaitu mengubahnya menjadi siomay yang menggunakan metode kukus.

3. Perlahan mengurangi frekuensi konsumsinya

Menghilangkan kebiasaan atau makanan favorit tentu tidak mudah. Untuk itu berlatih menguranginya tentu perlu dilakukan. Jika biasanya Anda mengonsumsinya 1-2 kali dalam dua hari, maka perlahan kurangi konsumsinya menjadi 2 kali dalam satu minggu. Jika sudah terbiasa kurangi menjadi 2 kali dalam satu bulan. Setelah itu Anda akan terbiasa untuk mengonsumsi makanan favorit Anda dalam waktu atau hari tertentu saja.

Nah, itu dia tips mengonsumsi makanan favorit yang bikin gemuk tanpa harus meningkatkan berat badan.

Tentu tidak ada salahnya kita memiliki kesukaan tertentu akan suatu makanan, namun jenis dan jumlahnya harus tetap diatur ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi