Terbit: 1 January 2019 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang sebenarnya tidak membahayakan nyawa namun bisa membuat pengidapnya sangat menderita adalah asam urat. Bagaimana tidak, penyakit ini bisa menyebabkan gejala nyeri, pembengkakan, atau bahkan sensasi kaku pada persendian sehingga sulit untuk digerakkan. Banyak orang yang mengaku mengalami masalah susah tidur atau tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal akibat hal ini.

Makanan yang Paling Direkomendasikan Bagi Asam Urat

Terdapat banyak pantangan asam urat

Jika penderita asam urat tidak menerapkan gaya hidup sehat dan mematuhi berbagai pantangan yang disarankan pakar kesehatan, maka gejala dari serangan penyakit ini bisa menjadi semakin parah atau bahkan semakin sering muncul.

Beberapa jenis pantangan yang sebaiknya dihindari oleh mereka adalah minuman beralkohol, makanan manis dan tinggi gula, serta makanan yang tinggi purin seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Masalahnya adalah beberapa jenis sayuran seperti bayam, jamur, kembang kol, dan asparagus juga memiliki kandungan purin yang cukup tinggi sehingga sebaiknya tidak sembarangan dikonsumsi penderita asam urat.

Beberapa makanan yang direkomendasikan bagi penderita asam urat

Meskipun banyak pantangan yang harus dihindari oleh penderita asam urat, bukan berarti mereka tidak bisa mengonsumsi makanan enak. Ternyata ada makanan atau minuman yang justru direkomendasikan untuk mereka konsumsi.

Berikut adalah makanan dan minuman tersebut.

  1. Air putih

Jangan salah, rasa dari air putih memang tawar, tapi mampu memberikan kesegaran yang luar biasa bagi tubuh kita. Mencukupi kebutuhan air putih setiap hari juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi penderita asam urat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan air dalam membantu mengeluarkan racun, termasuk zat asam urat yang berlebihan dari dalam tubuh. Dengan kadar asam urat yang lebih terkendali, serangan asam urat pun bisa dicegah kedatangannya dengan lebih baik.

  1. Teh hijau

Minuman ini dianggap sebagai penghilang stres karena memiliki rasa yang sangat nikmat. Tak disangka, jika kita rutin mengonsumsi teh hijau secara rutin, maka kita akan mampu mengendalikan hiperuricemia atau kondisi kadar asam urat yang tinggi dengan lebih baik.

  1. Makanan tinggi serat

Pakar kesehatan dari University of Maryland Medical Center menyebutkan bahwa makanan tinggi serat seperti oatmeal, gandum utuh, dan beberapa jenis buah-buahan seperti pisang mampu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh sehingga membantu penderita penyakit ini mencegah kedatangan serangannya.

  1. Makanan tinggi vitamin C

Dengan mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup, maka tubuh akan lebih baik dalam membuang kelebihan zat asam urat sehingga tidak akan terus menumpuk di persendian. Beberapa jenis buah yang tinggi vitamin C seperti berbagai jenis jeruk, jambu biji, kiwi, dan nanas direkomendasikan bagi penderita asam urat.

Buah seperti jeruk nipis juga sangat disarankan untuk dijadikan minuman yang rutin dikonsumsi setidaknya dua kali setiap hari karena kandungan asam sitratnya bisa membantu pelarutan zat asam urat sehingga akan lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.

  1. Buah apel

Apel memiliki kandungan malic acid yang bisa membuat tubuh menetralkan asam urat dengan lebih baik. Pakar kesehatan menyarankan penderita asam urat untuk mengonsumsi buah ini setidaknya satu buah setiap hari.

  1. Buah ceri

Di dalam buah ceri terdapat kandungan anthocyanis yang bersifat anti peradangan. Kandungan ini bisa mencegah peradangan pada persendian sekaligus mencegah pengendapan zat asam urat pada bagian tubuh tersebut. Mengonsumsi 200 gram ceri setiap hari sangatlah direkomendasikan bagi penderita asam urat.

  1. Buah beri

Beberapa jenis buah beri seperti stroberi atau blueberry sangat direkomendasikan bagi penderita asam urat karena memiliki sifat anti peradangan yang tinggi sehingga bisa membantu mencegah datangnya serangan penyakit ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi