Terbit: 19 January 2018 | Diperbarui: 25 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Telur puyuh dikenal luas memiliki rasa yang sangat enak. Sayangnya, banyak orang yang memilih untuk menghindarinya karena dianggap bisa memicu masalah kolesterol tinggi. Apakah hal ini benar adanya?

Makan Telur Puyuh Bisa Memicu Kolesterol Tinggi?

Ada banyak sekali hidangan yang menggunakan telur puyuh seperti sup, sayur oseng, atau sate. Karena bentuknya yang kecil, kita pasti akan mengkonsumsi telur ini lebih dari satu butir sekali makan. Di dalam 5 butir telur puyuh, kita akan mendapatkan 6 gram protein, 5 gram lemak, dan 71 kalori. Sayangnya, kandungan lemak jenuh dari telur puyuh memang cenderung tinggi, yakni sekitar 1,6 gram untuk setiap 5 butirnya. Angka ini lebih banyak dari yang ditemukan pada sebutir telur ayam yang hanya 1,5 gram saja. Yang menjadi masalah adalah, lemak jenuh inilah yang bisa memicu peningkatan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.

Untungnya, pakar kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi telur puyuh tidak serta merta langsung meningkatkan kolesterol jahat dan tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang sebenarnya juga membutuhkan kolesterol untuk memproduksi hormon, sel, dan vitamin D. Organ hati inilah yang mengendalikan kolesterol dalam tubuh sehingga tidak semua kolesterol yang didapatkan dari telur puyuh akan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Hanya saja, memang ada sebagian orang yang cenderung mudah mengalami kenaikan kadar kolesterol jahat, apalagi jika kadar kolesterol dalam tubuhnya memang sudah cukup tinggi. Karena alasan inilah ada baiknya mereka tidak mengkonsumsi telur puyuh dan makanan berkolesterol lainnya.

Jika kita termasuk dalam orang yang sehat, tidak apa-apa mengkonsumsi telur puyuh asalkan tidak berlebihan. Seporsi telur puyuh yang berisi 5 butir sepertinya masih termasuk dalam jumlah yang wajar dan tidak akan memberikan dampak buruk bagi kondisi kolesterol tubuh. Namun, ada baiknya kita juga tidak terlalu sering mengkonsumsinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi