DokterSehat.Com – Aktivitas minum obat biasanya dilakukan saat tubuh sedang tidak optimal. Sebelum obat dikonsumsi, beberapa orang biasanya mendahului dengan mengonsumsi makanan. Akan tetapi, tahukah Anda mengenai jeda waktu makan buah setelah minum obat?
Makan Buah Setelah Minum Obat
Pada dasarnya terdapat jeda waktu makan buah setelah minum obat, namun pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apakah setelah minum obat boleh makan buah?
Menurut beberapa pakar kesehatan, beberapa jenis obat memang memiliki interaksi dengan makanan dan minuman tertentu. Interaksi tersebut ada yang meningkatkan kinerjanya sehingga mencapai dosis toksik atau ada yang menurunkan kinerja obatnya. Lantas, bolehkah makan buah setelah minum obat?
Minum obat setelah makan buah adalah aktivitas yang sebaiknya dihindari. Bila Anda tetap ingin mengonsumsi buah berikan jeda waktu makan buah setelah minum obat. Berikut ini adalah buah-buahan yang seharusnya dihindari setelah minum obat, di antaranya:
1. Pisang
Pisang adalah salah satu buah yang sering digunakan bagi mereka yang tidak terbiasa menelan obat dengan air. Padahal, makan buah setelah minum obat, khususnya buah pisang bisa menghambat kinerja obat.
Beberapa jenis obat seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau obat untuk masalah tekanan darah tinggi dan gagal jantung sebaiknya tidak dikonsumsi dengan pisang karena adanya kandungan tyramine dalam buah ini yang akan menghambat kinerjanya. Selain itu, pisang dengan obat obatan darah tinggi golongan captopril juga sebaiknya dihindari.
2. Apel
Buah yang kerap dijadikan oleh-oleh saat mengunjungi orang sakit ini ternyata sebaiknya tidak dikonsumsi dekat dengan waktu minum obat, khususnya yang berjenis obat asma, pereda demam, atau obat alergi. Beri jeda waktu makan buah setelah minum obat sekitar 4 jam diantara waktu minum obat.
3. Jeruk
Makan buah setelah minum obat, khususnya buah jeruk adalah aktivitas yang sebaiknya dihindari. Buah jeruk sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat pereda demam dan obat penenang karena bisa memberikan efek samping seperti kerusakan otot, rasa kantuk berlebihan, hingga halusinasi.
Selain itu, jeruk bali merah dan obat eritromsin jika dikonsumsi bersamaan dapat membuat efek samping dari obat tersebut meningkat.
4. Semangka
Buah semangka sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat gagal jantung atau hipertensi karena bisa membuat masalah kesehatan tersebut justru bisa jadi semakin parah.
5. Durian
Durian kaya akan kandungan alkohol, methanol, ethanol, sulfur, serta ethyl metacrylate yang bisa berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, maag, kolesterol tinggi, diabetes, hingga asam urat.
6. Nanas
Kandungan di dalam nanas bisa meningkatkan konsentrasi darah dan menurunkan penyerapan obat antibiotik hingga 50 persen. Alhasil, kinerja obat tentu akan menurun drastis.
7. Anggur
Kandungan yang terdapat di dalam buah anggur ternyata bisa menghancurkan kandungan obat sehingga tidak bisa diserap sama sekali oleh usus. Beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi berdekatan dengan buah ini adalah obat migrain, obat anti depresan, obat diabetes, dan obat pengencer darah.
Jeda Waktu Makan Buah Setelah Minum Obat
Meski begitu, tidak semua obat dan tidak semua buah dapat menimbulkan efek negatif saat dikonsumsi bersamaan. Oleh karenanya, ada baiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Menjaga jarak antara obat dan konsumsi buah-buahan merupakan suatu solusi jika Anda tetap menginginkan kedua manfaat tersebut, baik dari obat maupun dari buah.
Seperti penjelasan sebelumnya, beberapa jenis obat diketahui memiliki interaksi dengan makanan, minuman, atau obat yang lainnya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek obat menjadi berkurang atau justru berlipat ganda. Lalu, berapa lama waktu jeda makan buah setelah minum obat?
Guna menghindari interaksi antara obat dengan buah-buahan, sebaiknya berilah jeda satu hingga dua jam sesudah ataupun sebelum mengonsumsi obat. Itulah jeda waktu makan buah setelah minum obat yang aman.
Selain itu, setiap obat memiliki karakteristik dan aturannya tersendiri. Jadi, Anda tidak boleh menyamaratakan semua obat. Interaksi antara obat dan makanan bisa menyebabkan penurunan efek dari obat yang dikonsumsi atau justru meningkatkan efeknya sehingga bersifat racun bagi tubuh.
Hal lain yang juga sering dilakukan oleh beberapa orang adalah konsumsi obat di waktu yang berdekatan. Sebagai contoh, jika Anda diberi obat 3 kali dalam sehari dan akhirnya mengonsumsinya sesuai dengan waktu makan yakni pagi, siang, dan malam–di mana hal itu adalah sesuatu yang kurang tepat. Hal ini menyebabkan dosis obat yang Anda konsumsi menjadi berlebihan. Konsumsi obat yang benar adalah delapan jam sekali.
Konsumsi Buah Setiap Hari
Setelah Anda mengetahui jeda waktu makan buah setelah minum obat, tak ada alasan bagi Anda untuk tidak mengonsumsi buah setiap hari. Buah merupakan sumber berbagai macam mineral dan vitamin yang baik karena mengandung vitamin C, folat dan kalium.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan apabila mengonsumsi buah setiap hari, di antaranya:
- Buah mengandung serat makanan yang sangat baik. Serat membantu mempertahankan usus yang sehat, mencegah sembelit, hingga mengurangi risiko kanker usus.
- Konsumsi buah sesudah atau sebelum makan dapat membantu mengurangi risiko berbagai jenis penyakit seperti diabetes, stroke, penyakit kardiovaskular hingga berbagai jenis kanker.
- Buah adalah makanan yang rendah kalori dan lemak, namun kaya air dan serat sehingga dapat membuat Anda merasa kenyang. Bagi Anda yang sedang menjalankan program penurunan berat badan, konsumsi buah setiap hari sangat direkomendasikan.