Terbit: 29 May 2019 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kita selalu menganggap lemak dalam tubuh sebagai salah satu musuh besar dalam menjalani diet. Akhirnya konsumsi lemak ditekan dan diganti dengan serat yang lebih mengenyangkan. Sebenarnya, banyak manfaat lemak bagi tubuh, khususnya sebagai sumber energi.

Lemak dalam Tubuh: Jenis, Manfaat, dan Risiko Jika Berlebihan

Jenis Lemak dalam Tubuh

Selama ini kita hanya mengenal satu saja jenis lemak yang dimiliki tubuh. Asalkan membuat tubuh jadi obesitas, kita menjuluki komposisi tubuh itu sebagai lemak. Padahal ada cukup banyak jenis lemak yang tidak kita ketahui sebelumnya dan memiliki fungsi yang berbeda-beda, berikut selengkapnya.

  1. Lemak putih

Lemak putih adalah lemak yang selama ini kita anggap sebagai lemak tubuh yang membuat kita jadi obesitas.

Jaringan dari lemak ini sangat besar dan menyimpan sisa energi yang berlebihan. Sel lemak putih menyebar ke banyak tempat seperti paha, bokong, dan lapisan di bawah kulit lain yang tampak membesar saat tubuh kita menggemuk.

Sebenarnya lemak ini bermanfaat untuk fungsi tubuh secara menyeluruh. Namun, dengan satu catatan, persentasenya harus tepat dan tidak berlebihan. Pria disarankan memiliki kadar lemak ini sekitar 17-24 persen sementara itu wanita disarankan punya lemak sekitar 21-31 persen.

Dengan kandungan lemak putih yang normal, beberapa fungsi atau hormon di bawah ini akan berjalan baik atau memiliki level normal.

  • hormon wanita, estrogen.
  • hormon lapar, leptin.
  • insulin yang berfungsi untuk membantu tubuh menggunakan gula darah.
  • hormon stres, kortisol.
  • hormon pertumbuhan.

Kalau lemak putih di dalam tubuh berlebihan, Anda akan mengalami obesitas dan efek buruk lain yang akan dibahas terpisah di sub bab selanjutnya.

  1. Lemak abu-abu

Sedikit berbeda dengan lemak putih, manfaat lemak abu-abu adalah berperan untuk pembakaran lemak.

Lemak akan membantu membakar asam lemak dan mengubahnya jadi energi. Dengan sistem kerja ini, lemak yang berlebihan di dalam tubuh akan berkurang. Hingga saat ini penelitian tentang lemak abu-abu tetap dilakukan. Praktisi masih berusaha menstimulasi lemak ini agar bekerja maksimal.

Lemak abu-abu sebenarnya lebih banyak terdapat pada bayi yang baru lahir. Seiring dengan meningkatkan pertumbuhan dari bayi, lemak abu-abu akan terus menurun. Saat ini kita masih memiliki lemak abu-abu di area leher dan bahu. Lemak abu-abu juga membantu tubuh kita untuk lebih hangat.

  1. Lemak krem

Lemak krem adalah lemak yang berada di antara lemak putih dan abu-abu.

Hingga saat ini penelitian tentang lemak ini masih terus dilakukan. Namun, para peneliti meyakini kalau lemak krem ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk membuat tubuh jadi hangat dan menggunakan lemak putih untuk energi daripada menyimpannya.

Lemak ini dipercaya akan terbentuk dengan sendirinya dari aktivitas yang kita lakukan. Kalau kita sering melakukan olahraga, lemak putih kemungkinan akan dikonversi menjadi lemak krem dan lebih bermanfaat untuk tubuh. Kalau penelitian tentang lemak ini selesai, kemungkinan besar masalah obesitas akan rendah di masa depan.

  1. Lemak esensial

Lemak esensial adalah lemak yang sangat bermanfaat dan tidak boleh tidak ada di dalam tubuh.

Lemak esensial ini lebih banyak terdapat di saraf, sumsum tulang belakang, membran yang melindungi organ, dan otak. Dengan lemak ini kontrol terhadap hormon yang memengaruhi kesuburan hingga suhu tubuh bisa terjaga dengan baik.

Lemak esensial harus ada di dalam tubuh wanita dengan komposisi 10-13 persen dari total komposisi. Sementara itu pada pria, jumlah lemak harus ada sekitar 2-5 persen. Oh ya lemak ini beda dengan lemak yang diukur menjadi kasar lemak.

  1. Lemak subkutan

Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit dan merupakan kombinasi dari lemak abu-abu, krem, dan putih. Lemak ini cenderung mudah dirasakan dengan cara menarik atau mencubitnya. Lemak inilah yang digunakan untuk mengetahui kadar lemak di tubuh.

  1. Lemak viseral

Lemak viseral adalah lemak yang banyak terdapat di perut dan sering menyebabkan masalah pada tubuh. Lemak ini paling sulit dihilangkan dan sering menyebabkan banyak pada organ karena menyelimutinya.

Manfaat Lemak dalam Tubuh

Lemak di dalam tubuh kalau jumlahnya sesuai dan sesuai dengan komposisi akan memberikan cukup banyak manfaat. Anda akan mendapatkan beberapa hal di bawah ini dan mampu menjalankan hidup dengan lebih sehat.

  • Meregulasi suhu yang ada di dalam tubuh. Kalau Anda tidak memiliki lapisan lemak yang sesuai dengan anjuran, suhu tubuh akan mudah anjlok. Anda juga tidak akan bertahan di lingkungan yang sangat dingin.
  • Membuat level hormon di dalam tubuh jadi lebih normal. Gangguan fungsi hormon tidak akan terjadi dan kita bisa lebih sehat.
  • Memiliki sistem reproduksi yang sehat. Tahukah Anda kalau wanita sampai terlalu kurus justru susah sekali mendapatkan kehamilan?
  • Bisa menyimpan vitamin dalam jumlah yang cukup. Kalau ada vitamin tidak digunakan atau masuk dalam tubuh secara berlebihan, kemungkinan besar akan disimpan dan digunakan kalau tubuh membutuhkannya.
  • Fungsi saraf tubuh akan meningkat.
  • Metabolisme tubuh akan membaik dan jarang mengalami gangguan seperti melemah.
  • Gula darah yang dimiliki tubuh cenderung normal.

Risiko Memiliki Lemak Berlebih

Kalau Anda memiliki lemak putih terlalu banyak dan juga lemak viseral berlebihan, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah pada tubuh. Anda akan mengalami beberapa masalah di bawah ini kalau tidak kunjung dikendalikan kadarnya.

  • Penyakit jantung.
  • Stroke ringan hingga berat.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Komplikasi pada kehamilan.
  • Diabetes tipe 2.
  • Gangguan fungsi hormon.
  • Beberapa jenis kanker.

Berdasarkan ulasan di atas, kita bisa melihat dengan jelas kalau lemak dalam tubuh sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh meski efek sampingnya juga besar. Tugas kita sekarang adalah menjaga lemak yang bermanfaat dan mengeliminasi lemak berbahaya dengan cara mengatur pola makan setiap hari dan juga melakukan olahraga secara rutin.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi