Terbit: 15 December 2019 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Susu dan yoghurt dikenal luas sebagai minuman yang baik bagi kesehatan. Susu sering dianggap sebagai pelengkap nutrisi saat sarapan. Sementara itu, yoghurt seringkali dianggap sebagai makanan yang cocok untuk program diet. Hanya saja, karena sama-sama berasal dari produk susu, manakah yang lebih sehat di antara keduanya?

Lebih Sehat Mana, Susu atau Yoghurt?

Membandingkan Nutrisi Susu dengan Yoghurt

Susu adalah hasil dari perahan hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba. Hanya saja, kini kita juga bisa menemukan susu dari bahan nabati seperti almond atau kedelai. Sementara itu, yoghurt adalah produk yang dibuat dari proses fermentasi susu. Proses ini melibatkan bakteri baik.

Di dalam susu sapi segar tanpa tambahan gula bisa ditemukan kandungan nutrisi sehat seperti protein, lemak, fosfor, kalsium, zat besi, kalium, natrium, dan berbagai macam vitamin. Tak hanya baik bagi kesehatan tulang dan menambah energi, berbagai nutrisi ini bisa memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh secara keseluruhan.

Sementara itu, kandungan nutrisi di dalam yoghurt sebenarnya juga tidak begitu berbeda dibandingkan dengan susu. Hanya saja, di dalam yoghurt terdapat kandungan probiotik atau yang lebih kita kenal sebagai bakteri baik. Keberadaan bakteri ini bisa mendukung fungsi pencernaan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Mana yang Lebih Sehat di Antara Susu dan Yoghurt?

Jika kita melihat dari kandungan nutrisinya, kedua bahan makanan ini sama-sama baik bagi kesehatan. Bahkan, jika kita mengonsumsi keduanya seperti minum susu saat sarapan dan ngemil yoghurt di pagi hari, manfaatnya bagi kesehatan tentu akan sangat baik.

Hanya saja, kita juga harus memperhatikan kandungan kalori dari minuman ini mengingat asalnya adalah dari hewani. Selain itu, susu juga biasanya tinggi kandungan lemak jenuh yang memang sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan.

Bagi orang dewasa, konsumsi susu biasanya dibatasi maksimal sekitar 3 gelas saja. Sementara itu, yoghurt bisa dikonsumsi sekitar 3 cangkir atau 750 gram. Khusus untuk anak-anak, konsumsi susu dan yoghurt bisa dikurangi.

Memilih Susu dan Yoghurt Terbaik bagi Kesehatan

Jika kita ingin menurunkan berat badan, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi susu rendah lemak atau yang kita sebut sebagai susu skim. Hanya saja kita sebaiknya memilih susu pasteurisasi karna susu ini sudah melewati proses pembersihan bakteri sehingga susu ini bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi.

Sementara itu, jika kita ingin membeli yoghurt, pastikan untuk mengecek tekstur, rasa, jenis, hingga kemasan dari yoghurt tersebut. Biasanya, pakar kesehatan lebih menyarankan greek yoghurt yang lebih sehat.

Selain itu, kita sebaiknya memilih yoghurt berjenis plain, bukannya yang diberi tambahan rasa karna biasanya tinggi kandungan gula. Plain yoghurt bisa diberi buah-buahan jika kita ingin menambahkan variasi rasa.

Susu dan Yoghurt yang Cocok bagi Penderita Intoleransi Laktosa

Sebagaimana kita ketahui, pengidap intoleransi laktosa kesulitan untuk mencerna kandungan di dalam susu. Jika sembarangan minum susu atau produk turunannya, bisa jadi akan menyebabkan gejala seperti kembung, mual, dan diare. Melihat fakta ini, biasanya pakar kesehatan menyarankan pengidap masalah kesehatan ini untuk tidak meminum susu sapi, namun menggantinya dengan susu almond atau susu kedelai.

Lantas, bagaimana dengan yoghurt? Pakar kesehatan menyebut yoghurt cenderung tidak memiliki kandungan laktosa tinggi sehingga lebih aman untuk dikonsumsi siapa saja. Hanya saja, jika dikonsumsi dengan berlebihan, bisa jadi akan tetap menyebabkan gejala intoleransi laktosa.

Kita juga bisa memilih yoghurt dari bahan nabati seperti almond demi mencegah gejala dari masalah kesehatan ini.

 

Sumber:

  1. Chandler, Brynne. 2018. Is Yogurt Healthier Than Milk?. livestrong.com/article/492454-is-yogurt-better-than-milk/ (Diakses pada 15 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi