DokterSehat.Com- Selain dikonsumsi dalam kondisi panas atau hangat, teh juga sering dikonsumsi dalam kondisi dingin atau dijadikan es teh. Es teh yang menyegarkan bisa kita konsumsi kapan saja mengingat suhu udara di Indonesia cenderung hangat sepanjang waktu. Hanya saja, sebenarnya mana yang lebih sehat, minum teh panas atau es teh?
Manfaat minum es teh
Di hampir semua tempat makan yang kita datangi biasanya menyediakan es teh sebagai salah satu jenis menunya. Selain es teh biasa, kita juga bisa mendapatkan variasi lainnya seperti es teh lemon, es teh soda, dan lain-lain.
Satu hal yang pasti, semua varian es teh ini mampu menawarkan kesegaran. Hanya saja, jika kita cermati, seringkali es teh yang kita konsumsi memiliki kandungan gula tinggi demi membuatnya memiliki rasa yang manis.
Menurut pakar kesehatan, es teh tawar yang tidak diberi gula bisa memberikan manfaat kesehatan yang jauh lebih tinggi. Sebagai contoh, jika kita menambahkan es pada teh hijau, maka kita bisa mendapatkan manfaat kesehatannya lebih banyak.
Hal yang sama juga bisa kita dapatkan jika mengonsumsi es teh oolong dan es teh hitam. Kita bisa mendapatkan kandungan antioksidan yang bisa mengatasi peradangan di dalam tubuh, menurunkan risiko stroke dan mencegah datangnya serangan jantung.
Es teh juga bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan mental kita. Kesegarannya bisa membantu mengatasi stres sekaligus menurunkan tekanan darah. Selain itu, banyak orang yang menjadikan es teh sebagai pengganti minuman bersoda sehingga membantu menurunkan berat badan dengan efektif.
Meski tinggi manfaat kesehatan, es teh termasuk dalam minuman yang tinggi oksalat. Jika dikonsumsi dengan berlebihan, dikhawatirkan bisa memicu peningkatan risiko terkena batu ginjal. Selain itu, kita juga cenderung sering mengonsumsi es teh kemasan botolan yang ada di minimarket.
Meskipun rasanya sangat menyegarkan, es teh kemasan ini rendah nutrisi dan memiliki banyak kandungan tidak sehat layaknya pemanis buatan, bahan pengawet, dan lain-lain. Sering meminum es teh kemasan dikhawatirkan bisa memicu diabetes atau obesitas.
Apakah teh hangat lebih sehat?
Sebenarnya, asalkan tidak diberi tambahan gula atau soda, es teh dan teh hangat sama-sama memberikan manfaat kesehatan yang setara. Perbedaannya hanya pada selera atau waktu kita mengonsumsinya.
Saat pagi atau malam hari, teh hangat tentu lebih cocok untuk dikonsumsi. Sementara itu, di siang hari, es teh tentu akan menyegarkan tubuh meskipun tentu saja terkadang kita juga bisa mengonsumsi es teh di malam hari.
Mitos teh panas bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan
Banyak orang yang khawatir untuk mengonsumsi teh panas karena adanya isu kebiasaan mengonsumsinya bisa memicu kanker kerongkongan. Sayangnya, anggapan ini ternyata memang benar sehingga kita harus mewaspadainya.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Tiongkok dan dipublikasikan dalam jurnal berjudul Annals of Internal Medicine, disebutkan bahwa kebiasaan langsung meminum teh yang masih dalam suhu panas memang bisa meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.
Pemicunya ternyata bukan karena teh, melainkan karena suhu panas yang bisa melukai bagian lapisan mukosa pada esophagus. Hal inilah yang akhirnya bisa menimbulkan datangnya kanker.
Melihat fakta ini, kita hanya perlu sedikit lebih bersabar agar suhu teh menjadi lebih hangat sebelum dikonsumsi. Selain lebih nyaman bagi mulut, teh hangat tentu akan mampu memberikan banyak manfaat, termasuk dalam hal mengatasi stres dan menenangkan pikiran.