Terbit: 24 January 2018 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meski kerap digunakan sebagai penyedap makanan, garam dan micin kerap kali dituding sebagai penyebab masalah kesehatan. Sebagai contoh, garam disebut-sebut bisa membahayakan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sementara itu, micin atau MSG disebut-sebut bisa membuat otak semakin bodoh. Sebenarnya, mana yang lebih berbahaya dari kedua penyedap masakan tersebut?

Lebih Berbahaya Mana, Kebanyakan Makan Garam atau Micin?

Pakar kesehatan gizi bernama dr. Johanes Chandrawinata menyebut pemahaman masyarakat tentang MSG atau micin selama ini tidak tepat. BPOM dan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi micin aman untuk dilakukan. Hanya saja, memang ada aturan yang menyebutkan bahwa micin sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan. Sebenarnya, tak hanya dijadikan penyedap saat kita memasak, micin juga bisa ditemukan dalam makanan yang kerap kita konsumsi seperti mie instan, kerupuk, nugget, snack kemasan, atau minuman ringan. Hal ini berarti, tanpa kita sadari sebenarnya kita juga cukup rutin mengkonsumsi micin dan tidak mengalami dampak buruk, khususnya dalam hal kecerdasan.

Yang patut untuk kita khawatirkan sebenarnya adalah asupan garam sehari-hari yang masih cenderung berlebihan. Sebagai informasi, kandungan natrium di dalam garam mencapai 36 persen, jauh lebih tinggi dari yang ada di dalam MSG yang hanya 12 persen. Padahal, konsumsi natrium dengan berlebihan bisa memicu hipertensi dan masalah kesehatan pada jantung dan pembuluh darah lainnya.

Dalam sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan pada tahun 1995 oleh Federation of American Societies of Experimental Biology, disebutkan bahwa tidak ada kaitan yang erat antara konsumsi MSG dengan masalah kesehatan jangka panjang. Bahkan, penelitian ini juga membuktikan bahwa konsumsi MSG tidak akan memicu gangguan pada jaringan otak. Sebagai informasi, di Amerika Serikat, setiap hari rata-rata warganya mengkonsumsi 1 gram micin. Sementara itu, konsumsi micin orang Jepang rata-rata 2 gram setiap harinya. Angka ini tidak jauh berbeda dengan warga dari Jakarta dan Bogor yang mengkonsumsi rata-rata 2,6 gram micin setiap hari. Seluruh masyarakat dari ketiga area tersebut tidak mengalami penurunan kecerdasan akibat dari kebiasaan konsumsi micin.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi