Terbit: 20 October 2019 | Diperbarui: 31 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Selain kopi yang bisa kita dapatkan di kafe-kafe atau kopi instan sachetan yang bisa ditemukan di toko-toko dekat rumah, kita juga bisa menemukan jenis kopi lainnya, yakni kopi botolan. Biasanya, kopi jenis ini disajikan dalam kondisi dingin dan dijajakan di mini market yang memiliki kulkas. Sebenarnya, kopi botolan ini sehat atau tidak sih untuk dikonsumsi?

Kopi Botolan, Sehat Tidak Sih?

Mengecek Kandungan di Dalam Kopi Botolan

Sebenarnya, tidak semua kopi botolan yang bisa ditemukan di pasaran adalah kopi instan. Dalam realitanya, banyak merek kopi ternama yang memiliki kafe-kafe yang dikenal luas juga menyediakan kopi botolan. Hanya saja, kopi yang bisa didapatkan di mini market ini biasanya memang kopi instan yang memiliki beragam rasa yang menggoda.

Sebagai contoh, kita bisa menemukan kopi susu, kopi dengan rasa seperti mocca, hingga kopi hitam. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi kopi dengan pilihan rasa paling sederhana, bukannya yang diberi tambahan rasa seperti susu dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh tambahan rasa ini bisa membuat kadar kalori di dalam kopi semakin meningkat.

Sebagai contoh, jika kita membeli kopi botolan dengan ukuran 250 ml, maka setiap tabahan rasa pada kopi ini bisa membuat kadar kalorinya lebih besar 10 hingga 15 kalori. Hal ini tentu bisa mempengaruhi asupan kalori harian, bukan?

Tak hanya tambahan rasa, pakar kesehatan menyebut banyak kopi botolan yang memiliki tambahan lemak dan gula yang tinggi. Hal inilah yang membuat rasa dari kopi ini cenderung lebih enak dan manis. Masalahnya adalah sudah menjadi rahasia umum jika lemak dan gula bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi. Kita bisa mengalami peningkatan berat badan atau risiko diabetes akibat hal ini.

Sebaiknya kita cermat dalam mengecek label kemasan dari kopi botolan yang ingin kita beli. Pilihlah yang memiliki kandungan gula atau lemak yang paling rendah.

Kita juga harus mencermati adanya kemungkinan kandungan bahan pengawet dan bahan aditif di dalam kopi botolan seperti karagenan. Jika sampai kita sering mengonsumsinya, dikhawatirkan bisa menyebabkan datangnya gangguan pencernaan dan peningkatan risiko kanker usus.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak sering mengonsumsi kopi botolan. Konsumsilah sesekali saja jika memang sedang sangat ingin meminumnya. Hanya saja, pastikan untuk mengecek label pada kemasannya demi memilih kopi yang terbaik.

Mewaspadai Kopi Instan

Selain kopi botolan, banyak orang yang gemar mengonsumsi kopi instan sachetan yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Rasanya memang enak, mudah dibuat, dan bisa membantu menghilangkan rasa kantuk. Masalahnya adalah kopi instan biasanya tinggi kandungan gula dan krimer.

Pakar kesehatan juga menyebut kandungan akrilamida di dalam kopi instan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan di dalam kopi biasa. Perbedaan kadar akrilamida ini bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Masalahnya adalah akrilamida bisa meningkatkan risiko terkena gangguan saraf dan diduga terkait dengan kanker.

Kandungan kafein di dalam kopi instan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kopi hitam biasa. Masalahnya adalah karena di dalam kopi instan tinggi kandungan gula dan krimer, sering mengonsumsinya bisa membuat kadar gula darah meningkat tajam. Kandungan kaliumnya juga cenderung lebih rendan sehingga manfaat kesehatannya cenderung tidak sebaik kopi hitam.

 

Sumber:

  1. Safira, Maya. 2015. Inilah 4 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kopi dalam Kemasan Botol. https://food.detik.com/info-sehat/d-2988079/inilah-4-hal-yang-perlu-diketahui-tentang-kopi-dalam-kemasan-botol/5/#news. (Diakses pada 20 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi