Terbit: 11 June 2018 | Diperbarui: 2 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Lebaran sebentar lagi! Sajian makanan apa yang sudah siap di meja Anda? Kue kering menjadi salah satu sajian makanan yang khas saat lebaran. Tidak heran bahwa ada berbagai jenis kue kering khas lebaran yang mudah kita temukan saat lebaran.

3 Kesalahan Membuat Kue Kering yang Menjadikannya Tak Sehat

Nah, dengan populernya kue kering saat lebaran, membuat banyak orang tertarik untuk membuat sendiri. Kue kering buatan sendiri ini bisa membuat kita lebih leluasa mengatur berbagai jenis, rasa, tekstur hingga ukuran sesuai keinginan.

Salah satu pertimbangan unggulan yang membuat orang memilih untuk membuat kue kering sendiri adalah penggunaan bahan baku yang bisa diatur lebih sehat.

Hal ini akan mendukung hasil kue kering yang rendah lemak, gula dan kalori, sehingga asupan makanan setelah puasa bisa tetap sehat.

Akan tetapi, ada beberapa keselahan yang kerap terjadi sehingga kue buatan sendiri justru jadi tidak sehat.

Kira-kira, apa sajakah kesalahan tersebut? Yuk, cari tahu agar kue buatan kita terhindar dari keselahan yang membuatnya jadi tidak sehat di bawah ini:

1. Tidak menyiapkan bahan baku yang rendah lemak atau gula

Salah satu kunci utama kue kering yang sehat tentu adalah dari pemilihan bahan baku yang sehat pula. Memilih bahan baku yang tinggi lemak, misalnya mentega yang tinggi lemak jenuh, susu yang tidak rendah lemak, bisa meningkatkan asupan lemak dalam tubuh.

doktersehat-susu-keju-telur

Hal ini bisa ditekan dengan memilih produk yang rendah lemak yang juga akan mencegah kue menjadi mudah hancur akibat pemilihan bahan baku yang tinggi lemak.

Selain itu, kontrol pula penggunaan gula pada kue kering. Sebisa mungkin menggunakan gula pasir alami bukan pemanis buatan. Usahakan menggunakan susu rendah lemak bukan susu kental manis yang tinggi gula.

gula-doktersehat

Photo Credit: flickr/ Gunilla G

Selain itu, perhatikan porsi penggunaan gula dengan hasil jadi kue, jika kue yang dihasilkan hanya sedikit namun peggunaan gula terlalu banyak, misalnya lebih dari 8-12 gram untuk satu porsi kue.

Sebaiknya pertimbangkan tidak menggunakan banyak gula, Anda bisa tetap mendapatakan rasa manis dari bahan alami misalnya bubuk kayu manis atau sari buah manis, misalnya kurma.

2. Tidak memilih bahan tambahan kue yang sehat, misalnya cokelat manis atau topping manis lainnya

Penggunaan gula pada kue kering umumnya sudah cukup banyak. Jika Anda menambahkan isi dalam kue kering atau topping kue dengan cokelat manis, gula cair, permen manis atau olahan dari gula lainnya. Maka tentu asupan gula dan kalori dalam tubuh jadi meningkat.

doktersehat-gula-manis-cokelat-food-craving

Jika penggunaan gula dalam kue kering sudah cukup banyak, hindari memilih bahan tambahan yang hanya tinggi gula. Beralihlah ke bahan tambahan yang tinggi serat seperti kacang atau buah kering.

3. Tidak mengatur suhu oven dengan tepat, sehingga kue belum matang atau terlalu matang

Kerap dianggap sepele, nyatanya hal ini bisa disebut salah satu kunci penting menentukan kualitas kue, lho.

Oven yang tidak dipastikan temperaturnya terlebih dahulu atau tidak dipanaskan dengan benar bisa menyebabkan kue yang dihasilkan tidak matang pada bagian tengah. Hal ini bisa mengontaminasi tubuh karena mengonsumsi makanan mentah berisiko masih memiliki kandungan bakteri salmonella di dalamnya.

www.flickr.com/ Richard Jones

Berkebalikan dengan hal di atas, kue yang dipanggang dengan suhu tepat namun terlalu lama, bisa jadi menyebabkan kue gosong. Kue gosong bisa merusak kualitas gizi, baik karbohidrat dan protein yang ada pada kue karena suhu yang terlalu panas dalam jangka waktu lama.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi