DokterSehat.Com- Konsentrasi dan ingatan mulai menurun? Wah, kedua hal ini tentu dapat memengaruhi produktifitas dalam bekerja. Coba perhatikan bagaimana kebiasan makan anda, apakah asupan zat besinya sudah terpenuhi?
Kekurangan asupan zat besi memiliki efek yang buruk pada otak. Selain itu, asupan zat besi yang kurang sering dikaitkan dengan menurunnya produktifitas kerja, daya konsentrasi, dan daya ingat. Konsentrasi dan ingatan kita dipengaruhi oleh saraf reseptor pada otak. Kepekaan yang baik pada saraf reseptor ini ternyata dipengaruhi oleh asupan zat besi.
Zat besi membantu fungsi pengantar saraf (neurotransmitter) sehingga kepekaan saraf dapat berfungsi dengan baik, dalam hal ini kepekaan pada konsentrasi dan daya ingat. Selain itu, kekurangan zat besi juga akan meningkatkan rasa lelah. Hal ini disebabkan hemoglobin (molekul yang membawa zat besi) dalam darah menjadi rendah sehingga menganggu metabolisme otot-otot tubuh dan menimbulkan rasa lelah pada tubuh yang tentu menurunkan produktifitas kerja.
Menurut Almatsier seorang pakar gizi, dalam bukunya Prinsip Dasar Ilmu Gizi, asupan zat besi yang cukup mulai dari masa pertumbuhan dapat memenuhi kebutuhan zat besi otak. Hal ini juga mendukung kemampuan belajar yang baik pada anak seiring dengan meningkatnya konsentrasi dan ingatan.
Lalu bagaimana cara memenuhi kebutuhan zat besi setiap hari? Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi melalui makanan. Yang penting diperhatikan adalah pemilihan jenis makanan serta berapa banyak porsi yang harus kita makan dalam sehari. Pada usia 19-29 tahun kebutuhan zat besi dapat diperoleh dari contohnya dua potong sedang hati sapi dan dua potong sedang tempe. Porsi tersebut dapat memenuhi kebutuhan 26 mg zat besi dalam sehari untuk perempuan. Sedangkan separuh dari porsi tersebut mampu memenuhi kebutuhan 13 mg zat besi dalam sehari untuk laki-laki.
Asupan zat besi yang tercukupi terbukti mendukung produktivitas kerja dengan meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Jadi kalau ingin konsentrasi, cukupi zat besi ya!