Terbit: 12 February 2019 | Diperbarui: 2 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Defisiensi atau kekurangan nutrisi menyebabkan masalah pada tubuh. Kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan pada anak-anak hingga menurunkan kerja dari organ yang dimiliki oleh tubuh. Dampaknya, penyakit yang mematikan bisa muncul dan mengancam nyawa.

7 Kekurangan Nutrisi yang Sering Terjadi tapi Sering Terabaikan

Beberapa jenis nutrisi yang dibutuhkan biasanya dicukupi dengan makanan sehari atau suplemen. Namun, ada beberapa jenis mineral yang sering sekali terlewatkan sehingga tubuh kerap mengalami defisiensi.

Defisiensi nutrisi atau kekurangan nutrisi yang sering terjadi

Defisiensi nutrisi bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu kita harus mewaspadai beberapa jenis kekurangan nutrisi di bawah ini.

  1. Kekurangan vitamin D

Vitamin D adalah salah satu jenis nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayangnya banyak sekali masyarakat yang kekurangan vitamin ini karena jarang sekali terkena sinar matahari pagi secara langsung.

Vitamin D bisa dipenuhi dengan berjemur atau mengonsumsi makanan seperti kuning telur dan beberapa ikan berlemak dari laut seperti tuna atau salmon. Tanda kekurangan vitamin D jarang sekali terlihat. Namun, kalau sudah menumpuk bisa menyebabkan pengeroposan dan patah tulang.

  1. Kekurangan zat besi

Zat besi adalah salah satu jenis kekurangan nutrisi paling banyak terjadi di dunia. Setidaknya sekitar 25 persen penduduk mengalami kekurangan zat besi. Jumlah ini terus meningkat khususnya pada anak-anak.

Orang yang paling rawan mengalami defisiensi zat besi ini adalah mereka yang menerapkan gaya hidup vegetarian. Salah satu efek dari kekurangan zat besi adalah tubuh lemas dan anemia.

Beberapa orang yang merasa kerap kekurangan zat besi sangat disarankan menggunakan suplemen. Namun, sebelum menggunakan suplemen perlu diperhatikan dosisnya. Kalau sampai kelebihan zat besi bisa menyebabkan nyeri di perut dan mual.

  1. Kekurangan kalsium

Kalsium juga sangat dibutuhkan oleh tubuh karena bisa memperlancar tugas dari beberapa organ. Kalau kebutuhan kalsium harian mengalami penurunan gangguan pada jantung, otot, dan saraf akan terjadi dan membuat produktivitas Anda menjadi terus menurun.

Kekurangan kalsium bisa memicu pengeroposan tulang dan gigi. Osteoporosis bisa terjadi dan menyebabkan cedera. Kalsium bisa dipenuhi dengan mengonsumsi olahan susu. Selain itu kalau ingin meningkatkan fungsinya bisa diimbangi dengan pemenuhan vitamin D.

  1. Kekurangan vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan masalah seperti megaloblastic anemia. Gangguan ini menyebabkan pembesaran sel darah merah dari ukuran normal. Gangguan lain yang bisa muncul karena kekurangan B12 adalah gangguan fungsi otak.

Vitamin B12 bisa dipenuhi dengan mengonsumsi kerang, tiram, daging merah, telur, dan susu. Konsumsi secara rutin setiap hari agar tubuh selalu sehat.

  1. Kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A adalah salah satu hal yang umum di negara berkembang. Itulah kenapa pemberian vitamin A sering dilakukan pada balita dan masuk ke dalam program pemerintah di Indonesia.

Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan masalah. Salah satu yang bisa terjadi adalah gangguan pada mata hingga memicu kondisi kebutaan. Selain itu, vitamin A juga menurunkan daya tahan tubuh pada anak dan wanita hamil sehingga risiko kematian cukup tinggi.

  1. Kekurangan magnesium

Magnesium bekerja dengan membuat organ khususnya darah berjalan dengan baik. Kekurangan magnesium bisa menyebabkan seseorang mengalami diabetes tipe 2, gangguan metabolisme, dan memicu osteoporosis.

Magnesium bisa dipenuhi dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran hijau dalam jumlah banyak. Selain itu cokelat hitam dan biji-bijian utuh seperti oatmeal juga merupakan sumber yang sangat disarankan untuk dikonsumsi.  Terakhir kacang almond juga cukup direkomendasikan untuk pemenuhan magnesium secara instan.

  1. Kekurangan yodium

Yodium adalah salah satu nutrisi yang paling banyak defisiensinya. Menurut penelitian, sekitar sepertiga penduduk dunia mengalami kekurangan yodium dan menyebabkan mereka mengalami penyakit gondok.

Yodium mendukung kerja dari tiroid. Kalau nutrisi ini sampai mengalami tidak diterima tubuh gangguan metabolisme bisa terjadi. Bahkan, kekurangan nutrisi yang parah bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan otak pada bayi.

Cara mencegah kekurangan nutrisi harian

Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan gangguan pada tubuh. Namun, kita bisa mengatasinya dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Tidak melakukan diet terlalu ketat dan membatasi beberapa bahan makanan. Misal diet rendah lemak dan menghindari apa pun yang berhubungan dengan lemak. Padahal lemak juga bermanfaat untuk tubuh sebagai penghasil energi terbesar.
  • Makan aneka buah dan sayur dalam jumlah yang banyak. Sayuran bisa diolah menjadi aneka olahan makanan sementara buah bisa dibuat menjadi jus atau dikonsumsi secara langsung.
  • Konsumsi aneka bahan makanan atau variasikan menu setiap harinya. Setiap makanan memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang berbeda. Dengan mengombinasikan makanan, nutrisi dan mineral yang kurang bisa saling melengkapi.
  • Kenali gangguan pada tubuh yang muncul. Misal tubuh terlalu lelah dan sering mengalami nyeri. Kondisi ini bisa dipicu oleh kurangnya nutrisi khususnya vitamin. Tambah buah dan sayur atau gunakan suplemen.
  • Catat apa saja yang Anda makan setiap harinya. Ada aplikasi yang digunakan untuk mencatat nutrisi dengan detail hingga mineral. Dengan memakai ini Anda tidak akan mengalami kekurangan karena nutrisi terus tercatat.
  • Sebisa mungkin untuk mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri. Dengan memasak sendiri, Anda bisa dengan mudah menyesuaikan jumlah nutrisi yang dibutuhkan. Selama ini kita selalu tidak acuh dengan kandungan nutrisi dari makanan yang kita beli.

Mencukupi kebutuhan nutrisi harian memang cukup sulit dilakukan. Namun, kalau kita berusaha mengonsumsi makanan yang bergizi tubuh akan mendapatkan semuanya. Kurang pun tidak akan banyak dan efeknya pada tubuh rendah.

Nah, kira-kira nutrisi apa saja yang sering membuat Anda mengalami kekurangan nutrisi?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi