Terbit: 30 June 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pernahkah Anda tiba-tiba merasa lemas dan tak bergairah untuk melakukan aktivitas? Padahal tidur sudah sangat cukup, makanpun demikian. Tapi mengapa masih saja lemas? Perlu diketahui, ada beberapa nutrisi di dalam tubuh setiap orang yang memiliki peranan masing-masing.

Waspada, Inilah 4 Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat

Nah, untuk urusan energi, yang bertanggungjawab adalah karbohidrat. Jadi, bisa dikatakan jika Anda kekurangan karbohidrat, maka tubuh akan menjadi lemas dan tak bergairah. Namun, tak sampai di situ saja. Pasalnya, ada beberapa tanda lain yang menggambarkan bahwa tubuh Anda kurang karbohidrat. Apa saa tanda tersebut? Berikut diantaranya:

1. Sakit Kepala

Kekurangan karbohidrat tak hanya menyebabkan tubuh lemas dan tak bergairah, tapi juga bisa mengakibatkan sakit kepala. Tanda ini pun terbilang cukup menyiksa karena muncul sangat sering dan tiba-tiba. Hal tersebut dikarenakan adanya penumpukan keton di dalam tubuh yang disebut dengan ketosis.

2. Ngantuk

Mungkin selama ini banyak yang beranggapan bahwa jika perut kenyang, maka mata pun menjadi ngantuk. Hal itu memang benar, tapi tahukah Anda bahwa ternyata rasa lapar juga bisa menyebabkan kantuk? Namun, lapar di sini bisa diartikan sebagai kekurangan karbohidrat. Maka ada baiknya Anda tidak melewatkan sarapan agar di siang hari tetap fit dalam bekerja.

3. Sembelit

Karbohidrat bisa Anda dapatkan dari berbagai macam makanan berat, seperti nasi, sayur, dan daging. Sedangkan beberapa makanan yang berkarbohidrat, biasanya juga kaya akan sumber sehat lainnya. Maka dari itu, kekurangan karbohidrat bisa mengakibatkan terjadinya sembelit atau gangguan pencernaan.

4. Kurang Fokus

Bagi yang sekolah atau pun bekerja, disarankan untuk mencukupi asupan karbohidrat setiap harinya. Sebab, karbohidrat bisa meningkatkan fokus serta kinerja otak. Begitu pula sebaliknya, saat tubuh kekurangan karbohidrat, maka otak akan sulit berkonsentrasi dalam berpikir. Akibatnya, pelajaran di sekolah ataupun pekerjaan menjadi terbengkalai.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi