Terbit: 30 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Puasa sudah hampir memasuki setengah bulan, bagaimana pola makan Anda selama bulan puasa ini? Ya, pola makan bisa menjadi salah satu kunci vital dalam menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadan.

Hindari! Ternyata Kebiasaan Makan Ini Tak Boleh Dilakukan saat Bulan Puasa

Akan tetapi, ternyata ada cukup banyak kebiasaan makan yang ternyata tidak boleh dilakukan selama bulan puasa, apa sajakah itu?

Perubahan pola aktivitas tubuh selama bulan puasa

Memasuki bulan Ramadan berarti terjadi perubahan pola atau kebiasaan aktivitas dalam satu bulan, hal ini memengaruhi pola hidup atau aktivitas, pola makan hingga pola tidur.

Perubahan ketiganya tentu menjadi poin yang sangat memengaruhi metabolisme dalam tubuh, utamanya pencernaan.

Untuk itu, kita harus memperlakukan tubuh, utamanya pencernaan, dengan spesial selama bulan Ramadan, karena dalam bulan ini pencernaan menjadi lebih sensitif dan memiliki waktu makan yang terbatas.

Kebiasaan makan yang tidak dianjurkan dilakukan pada bulan Ramadan

Menjaga pencernaan berarti kita harus sangat selektif memilih dan mengatur asupan makanan, beberapa kebiasaan makan yang kerap dilakukan diluar bulan puasa ternyata tidak cocok untuk diterapkan selama bulan puasa ini.

Yuk kita simak apa saja sih kebiasaan makan sepele yang tidak boleh dilakukan selama bulan Ramadan, di bawah ini:

1. Melewatkan waktu makan

Jika Anda biasanya kerap melewatkan makan, maka hal ini sebaiknya tidak Anda lakukan selama bulan puasa, ya.

Seperti yang telah disebutkan, waktu makan yang terbatas menjadi tantangan tersendiri saat bulan puasa. Untuk memenuhi kebutuhan energi harian, maka makan utama saat berbuka dan sahur sangatlah penting untuk dilakukan.

Beberapa pakar kesehatan menyebutkan, bahwa jika saat bulan Ramadan kita hanya terbiasa makan utama sebanyak dua kali, yaitu saat berbuka dan sahur, maka masing-masing asupan makanan pada waktu makan tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan 35-40% energi harian tubuh.

Hal ini penting diperhatikan agar kebutuhan gizi, yang sama tingginya dengan saat tidak berpuasa tetap terpenuhi.

Jika kita melewatkan satu kali waktu makan utama, maka tentu lebih dari seperempat kebutuhan energi dan gizi tubuh tidak terpenuhi serta jalannya ibadah puasa menjadi tidak maksimal.

2. Memilih makanan yang kaya rasa, yaitu manis, asin, asam, pedas atau berminyak, untuk berbuka maupun sahur

Makanan maupun jajanan yang manis, asin dan berminyak kerap sangat menggoda selama bulan puasa, ya. Sayangnya jika dikonsumsi saat berbuka puasa makanan tersebut berisiko dikonsumsi terlalu banyak karena nafsu makan yang sedang tinggi.

Hal ini tentu akan menyebabkan asupan gula, garam dan lemak menjadi berlebihan yang meningkatkan risiko penyakit diabetes, hipertensi dan hiperkolesterol.

Sedangkan, makan yang asam dan pedas tidak cocok dikonsumsi saat berbuka maupun sahur, mengapa? Makanan pedas dan asam yang dikonsumsi saat perut kosong, setelah seharian puasa atau setelah tidur malam, akan meningkatkan produksi asam lambung.

Hal ini akan menyebabkan lambung teriritasi dan sangat mengganggu karena perut akan merasa tidak nyaman dan puasa bisa terganggu.

3. Mengonsumsi makanan terlalu cepat

Nafsu makan yang tinggi saat berbuka puasa serta waktu makan yang cenderung pendek saat sahur, menyebabkan makan dalam waktu yang cepat menjadi suatu hal yang lumrah. Padahal makan terlalu cepat berpotensi mengganggu metabolisme dan penyerapan zat gizi.

Hal ini terjadi karena tubuh belum sempat memberikan sinyal kenyang pada otak, karena belum sempurna mencerna makanan.

Lebih lanjut kondisi ini akan menyebabkan peningkatan berat badan, apalagi jika makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang tinggi kalori, lemak dan miskin gizi.

Nah, dengan mengetahui kebiasaan makan yang tidak sehat di atas, maka kini sebaiknya kita hindari tiga tersebut agar pola makan selama puasa semakin sehat, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi