Terbit: 7 August 2019 | Diperbarui: 9 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu bahan makanan yang sering kita konsumsi adalah santan. Hanya saja, ada anggapan yang menyebut makanan bersantan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Apakah hal tersebut benar?

5 Kandungan Nutrisi Santan, Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Kandungan Nutrisi Santan

Santan adalah olahan dari daging buah kelapa yang diparut dan diperas.

Sebagaimana kita ketahui, kelapa adalah salah satu buah dengan kandungan nutrisi paling baik bagi kesehatan tubuh. Santan juga dikenal sebagai bahan utama dari berbagai makanan tradisional layaknya opor, nasi uduk, rendang, hingga berbagai jajanan layaknya apem atau klepon.

Berikut ini beberapa kandungan santan:

1. Protein

Santan mengandung protein yang cukup tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi 250 ml santan, maka kita sudah bisa mendapatkan 5,5 gram protein. Kandungan ini baik bagi kesehatan otot dan pembentukan jaringan tubuh.

2. Lemak

Terdapat juga kandungan lemak yang cukup tinggi, yakni sekitar 57 gram untuk setia satu gelasnya. Hanya saja, sebagian besar kandungan lemak di dalam santan kelapa adalah lemak jenuh yang tidak sehat jika terlalu sering dikonsumsi.

3. Mineral dan Elektrolit

Tingginya kandungan mineral dan elektrolit dalam santan bisa mendukung berbagai macam fungsi tubuh. Sebagai contoh, kita bisa mendapatkan natrium dan kalium dalam jumlah yang tinggi. Keberadaan kedua kandungan ini bisa mengendalikan tekanan darah di dalam tubuh.

4. Kalium

Di dalam satu gelas santan kelapa terdapat 631 mg kalium. Ada juga kandungan natrium sebanyak 36 mg atau hanya sekitar 2 persen dari kebutuhan harian kita.

5. Zat Besi

Di dalam air kelapa juga terdapat kandungan zat besi sebanyak 4 mg, seng sebanyak 1,6 mg, dan asam folat sebanyak 38 mcg. Kandungan-kandungan ini tentu akan mendukung kesehatan tubuh dengan maksimal.

Kaitan antara Santan dengan Tekanan Darah Tinggi

Logikanya, dengan adanya kandungan kalium yang tinggi dan natrium yang cukup rendah, santan seharusnya tidak akan meningkatkan tekanan darah tinggi. Sayangnya, di dalam santan juga terdapat kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsi santan kelapa dengan berlebihan, dampaknya memang bisa meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, keberadaan kalori dan lemak yang tinggi di dalam santan juga bisa membuat berat badan naik. Padahal, kenaikan berat badan juga berimbas pada peningkatan risiko hipertensi. Karena alasan inilah memang sebaiknya kita tidak mengonsumsi santan dengan berlebihan.

Selain itu, cukup banyak olahan makanan bersantan yang juga diberi tambahan garam yang cukup tinggi demi membuatnya memiliki sensasi rasa lebih gurih. Ditambah dengan adanya bahan-bahan makanan lainnya yang tinggi lemak layaknya daging-dagingan, maka sering mengonsumsi olahan makanan bersantan memang berpotensi menyebabkan masalah hipertensi.

Apakah Santan Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol di Dalam Tubuh?

Banyak orang yang mengaitkan santan dengan risiko peningkatan kadar kolesterol. Hal ini biasanya terkait dengan keberadaan lemak jenuh di dalamnya. Hanya saja, keberadaan asam lemak jenuh di dalam santan cenderung berbeda dibandingkan dengan kita temukan dalam produk-produk hewani.

Sebagai informasi, di dalam santan terdapat kandungan asam laurat yang akan dimetabolisme tubuh menjadi anti virus dan anti bakteri. Bahkan, penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Clinical Nutrition membuktilan bahwa asam laurat akan meningkatkan sistem imun tubuh dengan efektif.

Melihat fakta-fakta ini, santan memang sebaiknya dibatasi konsumsinya, baik itu bagi orang sehat ataupun mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi