Terbit: 5 November 2019 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kacang-kacangan termasuk dalam camilan yang disukai oleh sebagian besar orang. Ada orang yang bahkan menyebutkan bahwa sangat sulit untuk berhenti ngemil kacang karena rasanya yang nikmat dan gurih. Pakar kesehatan juga menganggap kacang sebagai salah satu camilan yang paling sehat. Hanya saja, sebuah pertanyaan pun muncul, apakah kacang atom juga termasuk camilan sehat?

Kacang Atom, Camilan Sehat atau Tidak?

Jika kita cermati, di dalam kemasan kacang atom terdapat peringatan bahwa camilan ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak dengan usia kurang dari 5 tahun. Hal ini berarti, ada bahaya jika kita mengonsumsi kacang atom dengan berlebihan. Hal ini ternyata disebabkan oleh kandungan pemanis buatan yang dipakai pada kacang atom.

Dalam sebuah penelitian yang baru saja dipublikasikan hasilnya dalam konferensi Experimental Biology di San Diego, Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa sering mengonsumsi pemanis buatan bisa menyebabkan obesitas dan diabetes. Dalam penelitian yang dilakukan selama 3 minggu pada tikus percobaan yang diberi makanan kaya aspartame dan asesulfam potasium setiap hari, dihasilkan fakat bahwa pemanis buatan bisa memicu perubahan dalam tubuh tikus, khususnya dalam proses metabolisme energi dan lemak.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Nature pada 2014 silam juga menyebutkan bahwa pemanis buatan juga bisa meningkatkan risiko intoleransi glukosa yang akhirnya berimbas pada diabetes.

Di dalam 100 gram kacang atom juga terdapat 38,1 gram lemak. Jumlah ini sekitar separuh dari batasan konsumsi lemak maksimal yang ditetapkan WHO, yakni 67 gram lemak. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsi kacang atom dengan berlebihan, maka konsumsi lemak harian kita bisa melebihi batas aman dan bisa membahayakan kesehatan.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak terlalu sering mengonsumsi kacang atom meski rasanya enak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi