Terbit: 6 June 2019 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu camilan yang paling mudah ditemukan saat Lebaran adalah kacang asin. Kacang ini sangat nikmat untuk dikonsumsi kapan saja. Jika biasanya kacang dikenal sebagai camilan yang paling baik bagi kesehatan, apakah kacang asin juga termasuk dalam camilan sehat?

Kacang Asin Khas Lebaran, Sehat Tidak Sih?

Dampak ngemil kacang asin

Pakar kesehatan menyebut di dalam seporsi kecil kacang asin sudah menyediakan kandungan kalori sebanyak 169 kalori. Jumlah kalori ini cenderung setara jika dibandingkan dengan kacang biasa dengan rasa tawar. Hanya saja, karena diolah dengan garam agar rasanya menjadi lebih asin, kandungan natriumnya cukup tinggi.

Di dalam satu ons kacang asin kita sudah bisa mendapatkan 168 mg natrium. Masalahnya adalah terkadang kita bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang jauh lebih banyak. Hal ini tentu akan membuat konsumsi natrium menjadi berlebihan. Jika sampai konsumsi natrium terlalu banyak, maka risiko untuk terkena kenaikan tekanan darah akan meningkat. Padahal, kondisi ini bisa memicu datangnya hipertensi yang berbahaya.

Melihat fakta ini, sebaiknya kita membatasi asupan kacang agar tidak berlebihan. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi kacang asin sekitar 30 gram saja setiap hari demi menjaga asupan natrium dan tekanan darah.

Dampak makan kacang kebanyakan

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak sehat. Hal yang sama juga berlaku jika kita terlalu sering makan kacang, baik itu kacang tanah, kacang asin, kacang telur, dan jenis-jenis kacang lainnya.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi jika kita terlalu banyak makan kacang.

  1. Berat badan naik

Meski tinggi kandungan serat dan protein, bukan berarti kita bisa sembarangan makan kacang. Memang, jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat, kacang bisa membantu program penurunan beat badan, namun jika dikonsumsi terlalu banyak, maka kita akan mengonsumsi kalori dalam jumlah yang tinggi. Hal inilah yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Jika kacang yang dikonsumsi adalah kacang telur, kacang atom, atau jenis kacang lain yang diberi tambahan tepung atau bahan lainnya, bisa jadi kandungan kalorinya semakin meningkat sehingga bisa menyebabkan masalah kesehatan.

  1. Bisa memicu gangguan pencernaan

Meski bisa mengenyangkan tubuh, terlalu banyak makan kacang juga bisa memberikan dampak buruk bagi pencernaan. Banyak orang yang mengaku mengalami sensasi kembung setelah makan kacang dalam jumlah banyak. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan tanin dan phytates di dalam kacang yang memang cenderung sulit untuk diolah oleh tubuh. Kandungan inilah yang bisa menyebabkan datangnya perut kembung.

Jika yang kita makan adalah kacang goreng yang cenderung tinggi lemak, maka pencernaan pun akan berjalan dengan lebih lambat sehingga akan menyebabkan gejala begah dan tidak nyaman.

  1. Bisa memicu keracunan

Kasus keracunan makan kacang sangatlah jarang terjadi, namun jika kita mengonsumsi kacang almond dengan jumlah yang berlebihan, ada kemungkinan kita akan mengonsumsi asam hidrosianat dalam jumlah yang cukup tinggi. Asam ini bisa mengganggu fungsi pernapasan, saraf, dan bisa menyebabkan tersedak.

  1. Kelebihan konsumsi vitamin E

Jika kita mengonsumsi kacang almond dengan berlebihan misalnya, maka akan mendapatkan asupan vitamin E dengan berlebihan. Meski terlihat sebagai sesuatu yang baik, dalam realitanya konsumsi vitamin E berlebihan bisa memicu dampak seperti diare, tubuh yang mudah lemas dan lelah, serta gangguan penglihatan.

  1. Bisa memicu kerontokan rambut

Sebagian pakar kesehatan menyebut kebanyakan makan kacang bisa menyebabkan rambut rontok. Hal ini disebabkan oleh konsumsi selenium dalam jumlah yang berlebhan. Hanya saja, kondisi ini baru terjadi jika kita mengonsumsi kacang basil.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi