Terbit: 30 November 2018 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Terdapat banyak sekali jenis olahan makanan yang dibuat dari jeroan. Sebagai contoh, kita bisa menemukan sate usus, sambal goreng hati, dan berbagai jenis olahan lain yang tak kalah lezatnya dibandingkan dengan masakan yang terbuat dari daging-dagingan. Hanya saja, jeroan dikenal luas sebagai penyebab dari berbagai macam penyakit seperti kolesterol tinggi atau asam urat. Sebenarnya, apakah jeroan memang sama sekali tidak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita?

Sebenarnya, Jeroan Bermanfaat Buat Kesehatan Tidak Sih?

Jeroan memiliki kandungan purin

Salah satu kandungan yang paling dikenal dari jeroan adalah purin. Bahkan, menurut pakar kesehatan, kandungan purin di dalam jeroan yang sangat tinggi ini bisa menyebabkan datangnya penyakit asam urat, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah yang berlebihan.

Sebagai informasi, di dalam tubuh manusia sebenarnya juga sudah memproduksi purin, tepatnya mencapai 85 persen dari kebutuhan purin harian. Hal ini berarti, kita hanya tinggal memenuhi sisa kebutuhan purin yang hanya 15 persen ini dari makanan yang kita konsumsi. Angka ini setara dengan jumlah 100 hingga 150 mg setiap harinya. Sayangnya, jika kita mengonsumsi jeroan, maka kita akan mendapatkan purin hingga 600 atau 1.000 mg, jauh dari yang dibutuhkan setiap hari.

Kandungan di dalam jeroan

Tak hanya purin, jeroan sebenarnya juga menyediakan berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan. Sebagai contoh, jeroan kaya akan kandungan vitamin B12 yang sangat baik bagi kesehatan saraf dan menurunkan risiko terkena gangguan memori. Kandungan lain yang ada di dalam jeroan adalah zat besi yang bisa membantu mencegah masalah anemia.

Jeroan juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi 100 gram hati sapi, maka kita akan mendapatkan 175 kalori, protein sebanyak 27 gram, zat besi sebanyak 6,2 mg, vitamin B12 sebanyak 83,1 mg, dan vitamin C sebanyak 27 gram.

Melihat adanya fakta ini, jeroan sebenarnya juga masih diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh orang sehat. Hanya saja, demi mencegah masalah asam urat, konsumsi jeroan memang sebaiknya dibatasi jumlah dan frekuensinya. Sementara itu, bagi mereka yang sudah memiliki masalah asam urat, jeroan memang sebaiknya dihindari. Meskipun kaya akan nutrisi, kandungan purinnya yang sangat tinggi dikhawatirkan bisa memberikan dampak buruk bagi kondisi asam urat yang diderita.

Dampak yang terjadi jika kadar asam urat terlalu tinggi

Sayangnya, masih banyak orang yang sering makan jeroan karena sudah terlanjur suka dengan rasanya yang memang sangat nikmat. Jika hal ini terjadi, maka mereka pun akan memiliki kadar asam urat yang melebih batas normal.

Berikut adalah dampak yang akan terjadi jika kadar asam urat di dalam tubuh melebihi normal

  1. Penyakit asam urat atau gout

Sebagaimana kita bahas sebelumnya, dampak pertama yang akan kita rasakan dari kadar asam urat yang berlebihan adalah penyakit asam urat. Gejala dari penyakit yang juga dikenal dengan nama gout ini adalah rasa nyeri pada sendi, pembengkakan, sensasi hangat dan kemerahan, serta sulitnya persendian digerakkan. Meskipun bisa menyerang berbagai persendian di tangan dan kaki, seringkali gout menyerang persendian ibu jari kaki.

  1. Batu ginjal

Tingginya kadar asam urat di dalam tubuh juga bisa membuatnya mengendap di dalam ginjal dan akhirnya memicu batu ginjal yang biasanya menyebabkan gejala nyeri pada pinggang atau saat buang air kecil.

  1. Gagal ginjal

Tak hanya menyebabkan batu ginjal. Tingginya kadar asam urat di dalam tubuh bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang akhirnya bisa memicu gagal ginjal yang berpotensi mematikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi