Terbit: 10 May 2019 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia adalah jeroan. Sebagai contoh, kita tentu senang mengonsumsi sate usus atau olahan hati, bukan? Selain rasanya yang enak, harga dari jeroan juga cenderung murah. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut jeroan sebagai salah satu makanan yang paling tidak baik bagi kesehatan.

Sebenarnya, Jeroan Ada Manfaatnya Nggak Sih?

Berbagai manfaat kesehatan dari makan jeroan

Pakar kesehatan menyebut jeroan memiliki kandungan protein, lemak, dan vitamin yang tinggi. Selain itu, di dalamnya juga tinggi kandungan asam amino esensial yang bisa memberikan beberapa manfaat kesehatan.

Berikut adalah manfaat-manfaat kesehatan tersebut.

  1. Bisa menyediakan vitamin A

Jeroan ternyata memiliki kandungan vitamin A dan retinol yang cukup tinggi. Kandungan ini bisa membantu tubuh meningkatkan sistem kekebalan, menurunkan risiko peradangan, dan memperbaiki kesehatan mata. Jika dikonsumsi dengan porsi dan frekuensi yang tepat, maka risiko untuk mengalami degenerasi makula bisa diturunkan dengan signifikan.

  1. Tinggi kandungan vitamin B kompleks

Jeroan tinggi kandungan vitamin B kompleks yang bisa mendukung kesehatan jantung. Kandungan ini mampu menurunkan kandungan homocusteine, sejenis asam amino yang bisa ditemukan di dalam darah yang bisa memicu datangnya penyakit kardiovaskular. Kandungan ini juga bisa menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan mendukung proses regenerasi sel darah.

Keberadaan vitamin B kompleks ini juga mendukung kesehatan psikis karena bisa menurunkan risiko terkena depresi dan gangguan kecemasan.

  1. Bisa mencegah datangnya anemia

Kandungan zat besi yang tinggi di dalam jeroan bisa membantu mencegah masalah anemia atau kekurangan sel darah merah. Sebagai informasi, masalah kesehatan ini bisa menyebabkan tubuh lemas dan kurang berenergi.

  1. Memiliki kandungan CoQ10

Kandungan CoQ10 termasuk dalam sejenis antioksidan yang bisa memberikan perlindungan bagi jantung, meningkatkan energi tubuh, sekaligus mencegah masalah penuaan dini.

  1. Bisa meningkatkan kesuburan

Kandungan niasin di dalam jeroan ternyata bisa membantu menurunkan risiko terkena disfungsi ereksi, mengendalikan siklus menstruasi dengan lebih baik, sekaligus menurunkan risiko terkena morning sickness pada ibu hamil. Selain itu, di dalam jeroan juga terdapat asam folat yang bisa mendukung perkembangan janin di dalam kandungan.

Bahaya makan jeroan berlebihan

Meskipun tinggi manfaat kesehatan, bukan berarti kita bisa mengonsumsi jeroan setiap hari dalam jumlah yang banyak. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsinya demi mencegah datangnya masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak yang bisa didapatkan jika kita terlalu sering mengonsumsi jeroan.

  1. Bisa meningkatkan kolesterol

Meski memiliki kandungan yang melindungi jantung, dalam realitanya jeroan tinggi kandungan kolesterol sehingga harus dibatasi konsumsinya. Jika kita berlebihan makan jeroan, maka risiko terkena kolesterol tinggi yang bisa memicu penyakit jantung atau stroke bisa meningkat.

  1. Bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Beberapa jenis jeroan seperti usus cenderung memiliki tekstur yang keras sehingga sulit untuk diolah di dalam perut. Hal ini tentu bisa membuat pencernaan bekerja dengan lebih keras dan akhirnya menyebabkan sensasi tidak nyaman pada perut.

  1. Bisa menyebabkan penyakit asam urat

Kandungan purin di dalam jeroan sangatlah tinggi. Terlalu sering mengonsumsinya bisa menyebabkan penumpukan zat asam urat di dalam tubuh yang akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko terkena penyakit asam urat, penyakit yang bisa menyerang persendian dengan gejala nyeri, kaku, dan pembengkakan.

  1. Adanya kandungan racun di dalamnya

Beberapa jenis jeroan seperti hati dan ginjal berfungsi sebagai penyaring racun. Sering mengonsumsinya dikhawatirkan membuat kita mengonsumsi beberapa jenis racun layaknya merkuri, timah, arsenik, dan lain-lain.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi