Terbit: 20 March 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Siapa yang tak kenal minyak zaitun? Atau, Anda termasuk salah satu yang sering memanfaatkan minyak yang berasal dari buah zaitun ini? Minyak zaitun ternyata ada beberapa jenis, lho. Apa saja jenis minyak zaitun? Apa yang membedakan jenis minyak zaitun satu dengan yang lainnya?

8 Jenis Minyak Zaitun dan Kegunaannya (Bisa Turunkan Kolesterol)

Apa Itu Minyak Zaitun?

Minyak zaitun adalah  minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi buah tanaman zaitun (olea europaea), tanaman yang populasinya mayoritas berada di daratan Mediterania dan Timur Tengah. Ekstraksi tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik centrifugation atau menggunakan alat press.

Hasilnya, terciptalah berbagai jenis minyak zaitun, seperti virgin olive oil, extra virgin olive oil, minyak zaitun asli (pure olive oil), dan light olive oil. Setiap jenis minyak zaitun diolah dengan cara yang berbeda satu sama lain. Namun secara fungsi, jenis-jenis minyak zaitun tersebut relative sama, yakni sebagai bumbu masak, pun sumber vitamin dan nutrisi yang baik bagi tubuh.

Jenis Minyak Zaitun dan Kegunaannya

Minyak zaitun terbagi ke dalam beberapa jenis, tergantung dari metode atau cara pengolahannya. Berikut ini jenis-jenis minyak zaitun beserta kegunaannya yang perlu Anda ketahui.

1. Minyak Zaitun Asli (Pure Olive Oil)

Jenis minyak zaitun pertama yang akan dibahas adalah pure olive oil atau minyak zaitun asli/murni. Minyak zaitun berwarna kuning keemasan ini dihasilkan dari proses penyulingan dan secara harga, lebih ekonomis ketimbang jenis minyak zaitun lainnya.

Akan tetapi, kandungan nutrisi pada minyak zaitun asli ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan jenis-jenis minyak zaitun lainnya. Kegunaan atau manfaat pure olive oil adalah sebagai bumbu masak atau penguat rasa pada masakan.

2. Virgin Olive Oil

Sementara itu, virgin olive oil adalah minyak zaitun yang diolah dengan menggunakan teknik cold press. Virgin olive oil ini memiliki kadar keasaman yang tergolong tinggi dan bisa dikonsumsi secara langsung, atau menjadikannya dressing pada salad maupun steak.

3. Extra Virgin Olive Oil

Selain virgin olive oil, ada juga extra virgin olive oil. Sama seperti ‘saudaranya’, jenis minyak zaitun yang satu ini juga dihasilkan melalui proses cold press. Namun, tidak ada bahan-bahan kimia yang dilibatkan dalam proses ekstraksinya, pun buah zaitun juga tidak melewati tahap pemanasan sebagaimana halnya virgin olive oil.

Extra virgin olive oil dijual dengan harga yang tergolong mahal. Hal ini dikarenakan buah zaitun yang digunakan untuk membuat minyak extra virgin olive oil adalah buah zaitun yang memiliki kualitas paling tinggi. Selain itu, kandungan vitamin dan nutrisi pada minyak yang memiliki warna kehijauan ini juga lebih tinggi dibandingkan minyak zaitun lainnya.

Extra virgin olive oil memiliki kadar keasaman hanya 0,8 persen, sehingga tidak cocok jika digunakan untuk menggoreng atau menumis. Alih-alih demikian, Anda bisa mengambil manfaat minyak ini dengan cara diminum langsung atau mencampurkannya ke dalam menu makanan seperti salad, pizza, atau steak.

4. Pomace Olive Oil

Nah, kalau minyak zaitun jenis Pomace ini terbuat atau tercipta dari ampas (residu) minyak zaitun yang telah mengalami ekstraksi. Jadi, saat buah zaitun di-ekstraksi kemudian menghasilkan minyak zaitun, ampas sisanya pun dapat menghasilkan varian minyak zaitun lainnya, yakni pomace.

Minyak zaitun pomace ini kemudian diproses dengan mencampurkan sejumlah bahan kimia, lalu ditambahkan virgin olive oil untuk memperkuat aromanya. Pomace kerap digunakan sebagai bahan kosmetik seperti sabun, shampoo, dan lain-lain.

5. Light Olive Oil

Light olive oil adalah varian minyak zaitun yang berasal dari proses pemurnian ekstrak minyak zaitun berkualitas rendah. Hasilnya, terciptalah produk minyak zaitun dengan aroma lembut dan tidak kuat. Itu sebabnya mengapa terdapat label ‘light’ atau ringan pada minyak zaitun jenis ini.

Warna light olive oil yang bening disebabkan oleh kandungan ekstrak zaitun yang sedikit. Minyak ini cocok digunakan untuk menggoreng atau memanggang masakan. Harga light olive oil juga tergolong murah.

6. Extra Light Olive Oil

Di atas light olive oil adalah extra light olive oil¸yang mana jenis minyak zaitun tipe ini memiliki kadar ekstrak buah zaitun yang lebih sedikit lagi. Minyak ini cocok sekali untuk menggantikan minyak nabati karena lebih menyehatkan.

Anda bisa menggunakan extra light olive oil untuk menggoreng (bahkan deep frying atau menggoreng dengan banyak minyak), memanggang, juga menumis dalam suhu 220 derajat celcius.

7. Classico Olive Oil

Classico olive oil memiliki warna kekuningan cenderung pekat. Minyak zaitun ini punya rasa yang lembut, pun netral sehingga akan cocok dikonsumsi oleh mereka yang tengah berdiet menurunkan berat badan.

Minyak zaitun classico dapat digunakan untuk kegiatan memasak, seperti menggoreng, memanggang, dan menumis dalam suhu maksimal 200 derajat celcius.

8. Refined Olive Oil

Refined olive oil dihasilkan dari ekstraksi buah zaitun perasan pertama. Proses tersebut rupanya masih menghasilkan minyak dengan kualitas rendah, sehingga produsen perlu menambahkan zat kimia dan minyak zaitun asli atau murni guna meningkatkan kualitas minyak tersebut. Setelah selesai, terciptalah produk minyak zaitun yang disebut refined olive oil ini.

Manfaat Minyak Zaitun Selain untuk Bumbu Masak

Minyak zaitun diklaim lebih sehat ketimbang minyak yang berasal dari kelapa sawit. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kandungan nutrisi seperti omega 9 yang kadarnya mencapai angka 80 persen.

Selain itu, minyak zaitun juga diperkaya asam lemak tak jenuh bernama mono unsaturated fatty acid (MUFA) yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sehingga efektif untuk meminimalisir risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Kandungan zat omega 6 (asam linoleat) berupa poly unsaturated fatty acid (PUFA) juga disebut dapat menghaluskan dinding sel tubuh dan kulit.

Secara umum, manfaat minyak zaitun antara lain:

  • Merawat fungsi jantung
  • Menurunkan berat badan
  • Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
  • Mengatasi nyeri sendi
  • Mencegah stroke
  • Detoksifikasi
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Meningkatkan produksi ASI
  • Mencegah kanker
  • Menjaga fungsi otak

Minyak Zaitun Lebih Baik untuk Dressing atau Memasak?

Keduanya sama-sama baik, dalam artian Anda bisa menggunakan minyak zaitun baik untuk memasak maupun menjadikannya dressing bagi sejumlah makanan.

Terkait kegunaan minyak zaitun untuk memasak (menggoreng, menumis, memanggang), ada baiknya jika Anda TIDAK menggunakan api besar. Kandungan PUFA pada minyak zaitun membuat minyak ini tidak stabil ketika dipanaskan dalam suhu yang amat tinggi. Jika dipaksakan, kandungan zat tersebut akan rusak dan minyak malah berbalik menghasilkan kolesterol jahat (LDL).

Itu dia informasi mengenai jenis-jenis minyak zaitun dan kegunaannya. Jadi, mulai sekarang Anda bisa mengganti minyak masak dengan minyak zaitun yang lebihi menyehatkan juga tak kalah lezat. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi