Terbit: 17 May 2019 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ketika kita pergi ke pasar swalayan untuk membeli susu, kita akan dihadapkan dengan berbagai jenis susu. Ya, jenis-jenis susu, bahkan yang terbuat dari susu sapi saja sanagat beragam, belum lagi jenis susu yang berasal dari sumber lainnya. Setiap susu ini diolah dengan proses yang berbeda dan memiliki keunggulannya tersendiri. Sudahkan Anda mengenali jenis-jenis susu sebelum membelinya?

10 Jenis Susu Paling Umum Dikonsumsi, Mana yang Terbaik?

Jenis-Jenis Susu

Jenis susu berbeda-beda mulai dari sumbernya, cara pengolahannya, hingga manfaatnya. Setiap jenis susu tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah jenis-jenis susu yang paling umum dikonsumsi!

1. Susu murni (whole milk)

Susu murni atau whole milk adalah susu yang tidak mengalami pengolahan apapun.

Jenis susu satu ini memiliki kandungan lemak yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis susu lainnya yaitu sekitar 3,25%. Susu murni juga memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi karena kandungan lemaknya yang tinggi. Meskipun begitu, kandungan nutrisinya dipercaya lebih terjaga karena susu ini tidak mengalami pemrosesan apapun.

2. Susu full cream

Jenis susu selanjutnya adalah susu full cream.

Susu full cream memiliki kandungan lemak yang kurang lebih sama dengan susu murni karena pada dasarnya susu full cream adalah susu murni yang dipasteurisasi. Meskipun dilakukan pasteurisasi, tapi tidak dilakukan proses pengurangan kadar lemak pada susu full cream.

Proses pasteurisasi yang menjadikan whole milk menjadi full cream hanya menyebabkan pengurangan kadar air dalam susu. Hal ini membuat tekstur susu full cream menjadi lebih kental.

3. Susu kurang lemak (reduced-fat milk)

Susu kurang lemak atau reduced-fat milk adalah jenis susu yang dikurangi jumlah lemaknya.

Kandungan lemak dalam reduced-fat milk kurang lebih hanya 2%. Jumlah lemak dari susu ini lebih rendah dari susu full cream, jadi kalorinya juga lebih rendah. Sayangnya kandungan vitaminnya, terutama vitamin larut lemaknya juga lebih rendah.

4. Susu rendah lemak (low-fat milk)

Susu rendah lemak berbeda dengan susu kurang lemak.

Kandungan lemak jenuh dalam susu rendah lemak lebih rendah lagi, yaitu hanya sekitar 1% saja. Sama halnya seperti susu kurang lemak, kalori susu rendah lemak juga semakin rendah dan kandungan vitaminnya juga berkurang dibandingkan dengan full cream.

Meskipun susu kurang lemak dan susu rendah lemak vitaminnya berkurangan saat proses pengurangan lemak, namun beberapa produsen susu kini sudah memiliki cara untuk dapat menambahkan kembali vitamin agar nutrisi susu tersebut tetap terjaga.

5. Susu skim

Susu skim adalah jenis susu yang memiliki kandungan lemak paling rendah.

Susu skim juga terkadang disebut dengan zero fat milk. Kandungan lemak dalam susu skim tidak lebih dari 0,15%. Rendahnya kandungan lemak ini membuat susu skim umumnya lebih encer dari susu lainnya.

Beberapa produsen susu skim mungkin menambahkan zat padat atau bubuk agar tekstur susu skim tidak terlalu encer. Zat tambahan ini umumnya juga sebagai tambahan nutrisi berupa protein dan kalsium ekstrak.

6. Susu UHT

Jenis-jenis susu tidak hanya dibedakan dari jumlah lemaknya, tapi juga dari pengolahannya.

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan jenis susu UHT. Susu UHT (ultra-high temperature) adalah jenis susu yang dipasteurisasi pada susu yang jauh lebih tinggi dari susu jenis lainnya.

Susu umumnya dipanaskan pada suhu 70° C selama 15 detik, sedangkan susu UHT dipanaskan pada suhu hingga 135° C selama 1-2 detik. Proses ini membuat susu UHT memiliki umur simpan yang lebih panjang. Sedangkan dalam segi nutrisi, susu UHT tidak jauh berbeda dengan susu murni.

7. Susu kambing

Selain susu sapi, susu kambing juga merupakan susu yang umum dikonsumsi.

Kedua jenis susu ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keunggulan susu sapi adalah seperti kalori dan lemak lebih rendah, kandungan vitamin B12, folat, dan selenium yang lebih tinggi.

Sedangkan susu kambing memiliki keunggulan seperti lebih rendah gula, lebih tinggi kandungan kalsium dan magnesium, dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian hingga 5%, dan lebih tinggi kandungan protein, kalium, dan vitamin A.

8. Susu kerbau

Jenis susu yang umum dikonsumsi selanjutnya adalah susu kerbau.

Susu kerbau memiliki kandungan lemak lebih tinggi dari susu sapi, bahkan kandungan lemaknya mencapai dua kali lipat dari susu sapi. Keunggulan dari susu kerbau adalah kandungan kalsiumnya yang lebih tinggi dan susu kerbau juga lebih awet untuk disimpan dibandingkan dengan susu sapi.

9. Susu kedelai (soy milk)

Jenis-jenis susu sapi memang banyak, tapi tidak semua orang dapat menikmati susu sapi.

Anak yang mengalami alergi susu sapi, biasanya direkomendasikan untuk mengonsumsi susu kedelai sebagai pengganti. Jumlah protein susu kedelai kurang lebih sama seperti susu murni. Keunggulan lain dari susu kedelai adalah kandungan lemak jenuhnya rendah dan tidak mengandung kolesterol.

Sayangnya susu kedelai tidak memiliki kandungan kalsium yang memadai. Maka dari itu, lebih disarankan untuk memiliki produk susu kedelai yang diperkaya dengan kalsium.

10. Susu almond (almond milk)

Selain susu kedelai, susu yang berbasis kacang-kacangan lainnya adalah susu almond.

Susu almond memiliki keunggulan berupa kandungan vitamin E yang tinggi dan rendah lemak. Sedangkan kekurangan susu almond adalah kandungan proteinnya yang lebih rendah dari susu sapi dan kemungkinan memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.

Itu dia jenis-jenis susu yang paling umum dikonsumsi. Susu manakah yang terbaik? Pada dasarnya semua susu baik untuk dikonsumsi, hanya saja jenis susu yang dibutuhkan setiap orang mungkin berbeda. Pilihlah susu yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda untuk mendapatkan manfaat susu yang maksimal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi