Terbit: 19 January 2019 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk liburan. Dengan melakukannya, maka kita pun bisa menghilangkan stres yang tentu akan berimbas pada menurunnya risiko terkena penyakit. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut kegiatan liburan juga bisa berimbas buruk bagi kondisi kesehatan, apalagi jika kita cenderung suka jajan es dengan sembarangan.

Sedang Liburan? Jangan Jajan Es Sembarangan

Dampak jajan es sembarangan

Jika kita pergi ke suatu tempat, tentu akan sayang jika tidak mencicipi setidaknya minuman khas atau sekadar jajanan kaki lima di tempat tersebut. Sebagai contoh, berbagai olahan es kini memang cenderung diburu oleh siapa saja. Sayangnya, berbagai minuman ini cenderung memiliki rasa yang manis karena diberi gula atau pemanis buatan. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika mengonsumsi minuman manis dengan berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan gula maksimal sekitar 50 gram saja setiap harinya. Hanya saja, terkadang kita tidak menyadari seberapa banyak asupan gula yang kita konsumsi karena tidak selalu melihat seberapa banyak gula yang digunakan dalam makanan atau minuman yang kita beli. Selain itu, banyak minuman manis yang ternyata memakai gula cair. Padahal, gula cair lebih memungkinkan untuk memberikan dampak kesehatan yang lebih buruk.

Sebagai informasi, gula cair seringkali memiliki kandungan gula lebih tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi 350 ml minuman manis yang kita beli, bisa jadi terdapat 20-30 gram gula dengan kadar lebih dari 100 kalori. Jika kita mengonsumsinya lebih banyak dari jumlah tersebut, besar kemungkinan kita akan lebih rentan terkena kenaikan berat badan atau diabetes, bukan?

Masalahnya adalah meskipun tinggi kalori, minuman-minuman manis ini ternyata tidak akan membuat kita kenyang. Ditambah dengan kecenderungan rasa manis tidak mampu membuat kita lepas dari dehidrasi, maka kita pun akan terus mengonsumsinya dalam jumlah lebih banyak.

Es yang dipakai belum tentu higienis

Selain kemungkinan adanya kandungan gula yang tinggi, kita juga sebaiknya mewaspadai kemungkinan es batu yang digunakan tidak higienis atau bahkan tidak dibuat dari air matang. Bahkan, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, minum es batu yang dibuat dari air yang tak layak akan membuat kita sama saja mengonsumsi air yang tidak matang. Meskipun sudah dibekukan, berbagai kuman di dalam es batu ini masih hidup dan bisa menyebabkan datangnya penyakit.

Bahkan, meskipun es batu ini sudah dimasak, proses distribusi atau penyimpanan es yang tidak higienis, terpapar kotoran dan debu, atau bahkan dihinggapi oleh lalat juga bisa membahayakan kesehatan. Kita pun akan lebih rentan terkena gangguan pencernaan seperti diare atau bahkan tifus.

Minuman botolan lebih sehat?

Banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi minuman botolan karena khawatir dengan kehigienisan es batu. Padahal, bisa jadi minuman botolan seperti teh, susu, kopi, hingga minuman rasa buah ini juga kaya akan kandungan gula. Bahkan, jika kita mengonsumsi minuman bersoda, kandungan gula yang akan masuk ke dalam tubuh bisa sangat banyak. Hal ini berarti, minuman botolan belum tentu lebih sehat dari minuman yang dijajakan di penjual kaki lima.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk meminum air putih yang jauh lebih sehat. Air mineral dalam kemasan juga bisa menjadi pilihan yang tepat karena biasanya sudah dipastikan kehigienisannya. Hanya saja, jika kita memang ingin mencoba minuman khas dari suatu daerah, pastikan bahwa tempat penjualnya bersih dan higienis serta menggunakan es batu yang aman untuk dikonsumsi. Kita juga sebaiknya tidak berlebihan saat minumnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi