DokterSehat.Com- Banyak orang yang menyempatkan diri untuk membeli jajanan untuk berbuka puasa. Karena alasan inilah penjual jajanan seperti jajanan pasar atau camilan lainnya biasanya dipenuhi oleh para pembeli saat sore hari. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita tidak sembarangan saat membeli jajanan untuk berbuka puasa.
Sebenarnya, keberadaan penjual jajanan pasar menjelang berbuka memang sangat membantu masyarakat yang tidak sempat membuat makanan atau minuman berbuka. Hanya saja, tidak semua pedagang menjual makanan yang bisa dipastikan kebersihan dan keamanan bahan-bahannya.
Padan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan bahwa ada baiknya kita mewaspadai makanan dan minuman dengan warna yang terlalu mencolok serta makanan dengan bau yang menyengat. Dikhawatirkan, hal ini menandakan bahwa makanan tersebut memakai bahan kimia berbahaya.
Selain itu, jangan sembarangan memilih minuman dingin yang dijual di pinggir jalan karena dikhawatirkan menggunakan pewarna yang tidak diperuntukkan untuk makanan, kandungan gula yang tinggi, atau bahkan es yang tidak dibuat dengan air matang atau yang tidak benar-benar bersih.
Beberapa kali BPOM menemukan sampel jajanan yang ternyata memakai bahan pewarna tekstil seperti rhodamine B dan juga formalin. Cukup banyak jajanan seperti bolu kukus, kue lapis, apem dengan warna merah, atau jipang dengan warna merah menyolok ternyata menggunakan bahan kimia berbahaya ini.
Tak hanya itu, banyak minuman berbuka puasa yang memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika mengonsumsi minuman manis bisa memicu kenaikan berat badan atau meningkatkan risiko terkena diabetes. Sementara itu, jika kita mengonsumsi minuman dengan es yang tidak matang atau tidak higienis, maka dikhawatirkan kita akan mengalami sakit perut atau gangguan pencernaan lainnya.
Melihat adanya fakta ini, jangan sembarangan membeli jajanan untuk berbuka dan pastikan untuk memilih jajanan yang sehat, aman, dan higienis.