Terbit: 13 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sudah menjadi rahasia umum jika mie instan termasuk dalam makanan yang paling tidak baik bagi kesehatan. Meskipun kita sudah menambahkan bahan makanan lainnya seperti sayur atau daging, tetap saja mie instan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi.

Ini yang Terjadi Jika Kita Hanya Makan Mie Instan Selama 15 Hari Berturut-Turut

Dilansir dari Times of India, Nibir Deuri yang berasal dari New Delhi membagikan pengalamannya saat mengonsumsi mie instan selama 15 hari berturut-turut. Seperti apakah perubahan yang terjadi pada tubuhnya setelah melakukannya?

Meski tinggal sendiri saat masa kuliahnya, Nibir termasuk dalam orang yang mampu menjaga pola makannya tetap sehat. Namun, Ia kemudian harus menjalani ujian selama 15 hari. Memang, Ia masih berusaha untuk mengonsumsi makanan sehat, namun, sekali atau dua kali dalam sehari Ia terpaksa memasak mie instan karena waktu yang Ia miliki untuk belajar sangat terbatas.

Setelah masa ujian berakhir, Nibir pun mencoba untuk menggunakan baju lamanya. Saat itulah Ia merasa jika bajunya mulai kekecilan, khususnya pada bagian pinggang. Nibir pun mengambil alat pengukur dan mendapati jika ukuran pinggangnya naik drastis dari 30 inci menjadi 33 inci!

Menurut pakar kesehatan, sebelum disimpan dalam kemasan yang kita beli di warung atau tempat-tempat lainnya, mie instan ternyata diolah dengan cara menggorengnya dalam minyak dua kali sehingga kaya akan lemak. Selain itu, mie instan juga kaya akan kandungan sodium dimana dalam satu kemasannnya memiliki kandungan sodium sekitar separuh dari batasan maksimal yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam sehari. Keberadaan kandungan-kandungan inilah yang akhirnya memicu kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan tidak boleh kita sepelekan karena bisa menjadi gerbang dari penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Karena alasan inilah ada baiknya kita tidak sering-sering mengonsumsi mie instan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi