Terbit: 27 April 2017 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Karena kita tinggal di negara dengan suhu yang cenderung panas dan gerah baik itu di siang ataupun malam hari, maka cukup banyak dari kita yang suka mengkonsumsi air dingin. Dengan meminum air dingin, maka kita pun bisa mendapatkan sensasi segar pada tubuh. Sayangnya, dibalik sensasi segar yang ditawarkan oleh air dingin ini, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kebiasaan meminum air dingin bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh seperti sebagai berikut.

Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Tidak Lagi Mengkonsumsi Air Dingin

Menghambat proses pencernaan
Jika kita meminum air dingin setelah makan, maka pembuluh darah akan mengecil dan hal ini bisa membuat proses pencernaan tidak lancar. Alhasil, tubuh tidak akan mencerna makanan dengan maksimal sehingga kita pun tidak akan mendapatkan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tak hanya itu, karena kita meminum air dengan suhu yang jauh lebih rendah dari suhu tubuh, maka tubuh pun akan mengeluarkan energi demi menyeimbangkan suhu dari air dingin tersebut terlebih dahulu dengan suhu tubuh. Tak disangka, energi yang dikeluarkan untuk menyeimbangkan suhu tersebut sangatlah besar sehingga tubuh pun tak lagi memiliki energi yang cukup untuk menyerap nutrisi dari makanan dengan maksimal. Hal ini tentu akan membuat kita kekurangan nutrisi.

Membuat denyut jantung menurun
Minum air dingin ternyata bisa menurunkan denyut jantung secara signifikan. Sebagai informasi, air es ternyata mampu merangsang saraf vagus atau saraf kranial ke 10 yang sangat penting dalam mengendalikan fungsi sistem saraf otonom yang bisa mengendalikan tubuh secara responsif. Kondisi ini akan menurunkan denyut jantung kita menjadi lebih rendah dari normal.

Bisa memicu sakit tenggorokan
Jika kita kerap meminum air dingin, maka kita bisa memicu penumpukan makosa pada saluran pernafasan. Jika hal ini terjadi, maka saluran pernafasan pun akan menjadi lebih rentan untuk terkena infeksi. Alhasil, kita akan lebih beresiko terkena batuk atau sakit tenggorokan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi