DokterSehat.Com – Masyarakat Indonesia termasuk dalam pecandu rokok tertinggi di dunia, khususnya bagi para kaum laki-laki. Anggapan bahwa merokok bisa menunjukkan kejantanan seseorang ditengarai menjadi penyebab banyaknya perokok di tanah air, yang ironisnya termasuk anak-anak dan para remaja. Padahal, kecanduan merokok sangatlah merugikan kesehatan mengingat setidaknya dalam satu batang rokok saja ada lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya. Selain telah membunuh ribuan orang settiap tahunnya, rokok juga bisa memicu penyakit berbahaya layaknya kanker, kerusakan pada organ paru-paru, hingga gangguan pada organ kardiovaskular.
Sebagian perokok menyadari akan bahaya ini namun tak kuasa untuk berhenti. Bukan karena mereka tak ada niat, namun seringkali melawan rasa candu pada rokok adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Beberapa orang mengaku bahwa mereka bisa bertahan beberapa saat untuk tidak merokok, namun kemudian rasa mual dan sensasi tidak nyaman di mulut akan membuat mereka tidak betah lagi jika tidak menghisap rokok.
Untuk mengatasi rasa mual ini, kita bisa mengkonsumsi jahe yang diyakini meringankan mual-mual yang disebabkan karena nikotin saat kita berhenti merokok. Jahe sendiri bisa dikonsumsi dengan beberapa bentuk; dari jahe alami, kapsul jahe, hingga dalam bentuk teh jahe. Jika kita menelan jahe murni, maka kita pun akan mampu membuat tubuh menjadi lebih hangat dan mengeluarkan keringat. Padahal, keringat adalah cara alami bagi tubuh untuk mengeluarkan berbagai racun sehingga bisa membantu proses detoksifikasi dan mengurangi rasa candu dari rokok.
Kita juga bisa mengkonsumsi teh jahe dengan rutin setelah memutuskan untuk berhenti merokok. Teh jahe yang panas akan membantu kita menurunkan keinginan merokok kembali. Layaknya menelan jahe murni, teh ini juga akan membuat rasa mual-mual saat berhenti merokok mereda dan proses detoksifikasi merokok akan berjalan dengan lebih lancar.