Terbit: 29 June 2019 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu menu makanan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia adalah ikan asin. Jika dikombinasikan dengan nasi panas dan sambal, maka rasanya tentu akan sangat nikmat. Hanya saja, ada anggapan yang menyebut kombinasi antara ikan asin dan nasi panas bisa berbahaya bagi kesehatan. Apakah anggapan ini memang benar?

Kombinasi Ikan Asin dan Nasi Panas Bisa Berbahaya?

Bahaya makan ikan asin dan nasi panas

Ikan asin ternyata memiliki kandungan karsinogen atau penyebab kanker bernama nitrosamine. Kandungan ini muncul dari proses pembuatan ikan asin yang diberi tambahan garam dan dijemur hingga benar-benar kering. Memang, proses ini membuat ikan asin bisa awet hingga waktu yang cukup lama, namun hal ini membuat sinar matahari menyebabkan reaksi dengan nitrit pada daging ikan dan memicu munculnya kandungan ini.

Pakar kesehatan menyebut terlalu sering mengonsumsi nitrosamine berpotensi menyebabkan kenaikan risiko terkena kanker nasofaring, apalagi jika kita mengalami masalah sistem imun tubuh sebelumnya.

Lantas, mengapa kombinasi antara ikan asin dengan nasi panas bisa berbahaya bagi kesehatan? Pakar kesehatan menyebut nasi panas, apalagi yang baru dikeluarkan dari rice cooker akan mengeluarkan uap yang masih mengepul. Masalahnya adalah uap ini bisa membuat zat nitrosamine dari ikan asin yang ditempatkan di atas nasi terhirup dengan mudah. Hal ini bisa membuat risiko kanker nasofaring menjadi semakin tinggi.

Sebenarnya, selain ikan asin, makanan yang diawetkan dengan proses pengasinan lainnya juga berpotensi memiliki kandungan nirosamine yang bisa saja menyebabkan datangnya kanker. Karena alasan inilah anak kecil atau balita yang belum benar-benar memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat diminta untuk menghindari ikan asin.

Apakah makanan dengan kandungan nitrit berbahaya?

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari University of Minnesota, dihasilkan fakta bahwa zat nitrit masih aman untuk dikonsumsi asalkan tidak berlebihan atau terlalu sering. Sebagai informasi, kita sebenarnya juga bisa mendapatkan kandungan ini di dalam makanan sehari-hari layaknya keju, sosis, atau kornet.

Dampak buruk terlalu sering makan ikan asin

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ada baiknya kita tidak mengonsumsi ikan asin dengan berlebihan atau terlalu sering. Jika tidak, maka kita akan mengalami peningkatan risiko terkena berbagai macam masalah kesehatan.

Berikut adalah berbagai dampak kesehatan dari kebiasaan mengonsumsi makan ikan asin dengan berlebihan.

  1. Bisa memicu datangnya hipertensi

Ikan asin memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika terlalu banyak mengonsumsi garam bisa meningkatkan tekanan darah dengan signifikan. Jika sampai terlalu sering makan ikan asin, maka kita pun akan lebih berisiko terkena hipertensi.

Kandungan natrium di dalam garam bisa membuat ketidakseimbangan cairan tubuh. Hal ini akan membuat volume darah meningkat. Padahal, ukuran pembuluh darah tidak bisa melebar mengikuti banyaknya volume darah yang harus dialirkan. Hal inilah yang kemudian membuat tekanan pada pembuluh darah meningkat.

  1. Risiko paparan bahan kimia

Dalam banyak kasus, produsen ikan asin menggunakan kandungan formalin untuk membuat ikan asin menjadi semakin awet. Bahkan, terkadang mereka memakai bahan pestisida. Jika terlalu sering mengonsumsi kandungan ini, maka risiko untuk terkena kanker, masalah pencernaan, dan gangguan saraf akan meningkat.

  1. Bisa memicu pembengkakan

Keberadaan natrium yang cukup tinggi bisa membuat cairan tubuh melebihi batas normal. Hal ini akan memicu pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti paru-paru, tangan, dan kaki.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita mulai membatasi konsumsi ikan asin demi menjaga kesehatan tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi