Terbit: 3 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi mereka yang ingin sekali mendapatkan berat badan yang ideal, tentu sangat disarankan untuk melakukan program diet dan melakukan olahraga secara rutin. Program diet dan olahraga ini sendiri akan sangat efektif dalam membuang kandungan lemak berlebihan yang ada di dalam tubuh. Jika olahraga memiliki tujuan membakar kandungan lemak berlebihan ini, program diet akan membuat kita mencegah konsumsi berlebihan makanan yang kaya akan lemak dan gula. Namun, sebuah pertanyaan pun muncul, sebenarnya, gula atau lemakkah yang lebih cepat membuat kita gemuk?

Gula Atau Lemakkah Yang Lebih Cepat Membuat Gemuk?

Pakar kesehatan menyebutkan jika kita bisa membandngkan lemak dan gula dari kandungan kalori yang dimiliki oleh kedua nutrisi tersebut. Setiap gram lemak ternyata memiliki 9 kalori dan angka iin hampir dua kali lipat kandungan lemak per gram di dalam gula yang hanya 4 kalori saja. Hanya saja, bukan berarti tingginya kadar kalori ini membuat lemak lebih cepat membuat kita gemuk jika dibandingkan dengan gula. Sebuah penelitian terbaru yang membandingkan konsumsi makanan kaya lemak dengan konsumsi makanan kaya gula menyebutkan jika kita mengkonsumsi makanan kaya gula, kita akan lebih cepat memicu kegemukan mengingat kandungan gula bisa membuat sel-sel di dalam otak yang merangsang nafsu makan berlebihan menjadi lebih aktif. Pada akhirnya, kita pun akan cenderung makan terus menerus sehingga berat badan pun akan naik dengan lebih cepat.

Pakar kesehatan menyebutka jika baik kandungan gula atau lemak berlebihan sama-sama sangat tidak baik bagi tubuh tanpa kita perhitungkan kecepatannya dalam membuat kita gemuk. Lemak yang kaya akan kalori dan gula yang akan memicu nafsu makan berlebihan sama-sama akan membuat kita menambah berat badan dengan signifkkan jika kita berlebihan mengkonsumsinya. Karena alasan inilah program diet akan meminta kita untuk mengurangi konsumsi makanan kaya lemak dan gula.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi