Terbit: 28 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kita tentu pernah mendengar anggapan yang menyebut terlalu sering mengonsumsi MSG atau micin bisa menyebabkan gangguan fungsi otak atau bahkan kebodohan. Anggapan ini memang tidak terbukti, namun penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa konsumsi garam berlebihan justru terkait dengan penurunan fungsi otak. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Banyak Makan Garam Bisa Turunkan Fungsi Otak, Waspada!

Kaitan antara Garam dengan Penurunan Fungsi Otak

Pakar kesehatan Giuseppe Faraco yang berasal dari Feil Family Brain and Mind Research Institute, Weill Cornell Medicine, New York, Amerika Serikat, melakukan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Nature Neuroscience. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula dan garam cenderung lebih rentan mengalami demensia.

Faraco menyebut konsumsi garam berlebihan akan membuat kadar protein berjenis Tau di dalam tubuh mengalami gangguan keseimbangan. Hal ini bisa menurunkan fungsi otak dengan signifikan. Jika hal ini terus terjadi dalam jangka panjang, maka risiko untuk terkena demensia pun akan meningkat.

Penelitian yang melibatkan tikus percobaan ini menunjukkan fakta bahwa konsumsi garam yang tinggi berimbas pada menurunnya kadar oksida nitrat dengan signifikan. Hal ini membuat kadar protein Tau yang ada di dalam otak meningkat dengan drastis. Padahal, kadar protein Tau yang tinggi terkait erat dengan alzheimer atau demensia.

Protein ini berperan dalam mendukung fungsi neuron dengan cara membuat struktur mikrotubulus menjadi lebih stabil. Sebagai informasi, struktur ini termasuk dalam sejenis sitoskeleton yang bisa mempengaruhi fungsi kognitif.

“Jika sampai kadar protein Tau tidak stabil, maka hal ini akan menyebabkan masalah,” ucap dr. Constantin Iedecola yang juga terlibat dalam penelitian ini.

Memang, hasil penelitian ini masih dalam tahapan hewan percobaan. Penelitian lain juga akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak dari hal ini pada manusia. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut konsumsi garam yang berlebihan memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Dampak Makan Garam Berlebihan bagi Tubuh

Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika kita terlalu banyak makan garam.

Berikut adalah dampak makan garam berlebihan bagi tubuh:

  1. Membahayakan Ginjal

Garam bisa memberikan pengaruh besar dalam mengendalikan keseimbangan cairan tubuh, khususnya dalam mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang atau menahan cairan. Hanya saja, jika kita mengonsumsi garam dengan berlebihan, maka fungsi ginjal ini akan terganggu.

Sebagai contoh, konsumsi garam terlalu banyak akan membuat proses keluarnya urine menjadi semakin menurun. Hal ini akan membuat volume darah semakin meningkat dan menyebabkan retensi air. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan yang ada di bagian legan dan kaki. Selain itu, ginjal juga lebih rentan mengalami kerusakan.

  1. Menaikkan Tekanan Darah

Terlalu banyak makan garam juga bisa membuat tekanan darah naik. Hal ini disebabkan oleh keberadaan natrium di dalam darah yang membuat volume darah meningkat dengan drastis. Masalahnya adalah tekanan darah dalam jumlah tinggi ini juga bisa membuat dinding pembuluh darah rusak sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

  1. Meningkatkan Risiko Stroke

Tekanan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan risiko terkena stroke dan demensia yang bisa merusak kualitas hidup dengan signifikan.

  1. Membuat Tulang Menjadi Semakin Tipis

Garam yang tinggi kalsium jika dikonsumsi terlalu banyak bisa membuat tulang kehilangan kepadatannya dan menjadi lebih tipis. Risiko terkena osteoporosis pun akan meningkat dengan signifikan.

  1. Menyebabkan Kanker Perut

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal International Journal of Epidemiology pada 1996 silam mengaitkan konsumsi garam berlebihan dengan risiko kanker perut.

 

Sumber:

  1. Sandoiu, Ana. 2019. How a high salt diet may lead to cognitive decline. com/articles/326792.php. (Diakses pada 28 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi