DokterSehat.Com – Banyak perdebatan mengenai kapan Anda harus makan. Apakah sebaiknya makan sering dengan porsi kecil atau makan hanya satu-dua kali sehari dengan porsi besar? Apakah sebaiknya tidak sarapan, atau jangan pernah melewatkan sarapan? Dan sialnya, hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai frekuensi makanan dan efeknya terhadap kesehatan.
Namun, menurut Prof. Dr. Made Astawan, MSc, Sekretaris Jendral Food and Nutrition Society of Indonesia, diketahui bahwa frekuensi makan yang sering mempunyai dampak positif terhadap hasil pemeriksaan laboratorium darah terutama kolestrol LDL, kolestrol total, dan insulin. Frekuensi makan yang sering juga membantu untuk menurunkan rasa lapar, meningkatkan tingkat metabolisme basal, dan memperbaiki kontrol nafsu makan dibandingkan dengan frekuensi makan 1-2 kali sehari dalam porsi besar, ujarnya. Sehingga, menurut prof. Made, makanlah tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan zat gizi dalam sehari. Jika diperlukan, Anda dapat mengonsumsi makanan selingan berupa buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori tersebut.
Dalam menentukan makanan yang harus dikonsumsi, menurut Emilia E. Achmadi MS, RD, seorang Clinical Dietitian dan Disease Prevention and Sport Nutrition, Anda sebaiknya menggunakan model piramida makanan sebagai salah satu panduan makan sehat. Piramida makanan berisi makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan zat tambahan, ujarnya. Piramida makanan sehat juga menekankan untuk lebih banyak mengonsumsi ikan, kacang-kacangan, kecambah, dan tahu, dibandingkan dengan daging merah, daging olahan, dan unggas. Memberikan gula dan garam tambahan juga tidak disarankan, kata Emillia. Sedangkan, konsumsi produk susu disarankan untuk dibatasi, yakni 1-2 Gelas per hari.