DokterSehat.Com- Madu dikenal luas sebagai salah satu makanan super yang kaya akan kandungan nutrisi. Tingginya kadar nutrisi dari bahan alami ini membuat banyak orang yang sengaja mengonsumsinya secara rutin. Selain itu, karena rasanya enak dan manis, kita seperti ingin terus mengonsumsinya terus-menerus dalam jumlah yang banyak. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, madu ternyata juga bisa memberikan efek samping bagi kesehatan.
Kandungan di dalam madu
Sebelum jauh membahas lebih dalam tentang efek samping madu, kita bisa membahas kandungan di dalam madu terlebih dahulu. Di dalam satu sendok teh madu, kita bisa menemukan 5,8 gr karbohidrat yang berbentuk gula. Hal ini berarti, di dalam madu juga memiliki kandungan kalori. Memang, kandungan ini tidak sebesar dalam gula sehingga dianggap lebih aman bagi kesehatan, namun jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan, maka efeknya bisa kurang baik bagi tubuh.
Efek samping madu jika dikonsumsi berlebihan
Mengingat di dalam madu terdapat kandungan kalori, maka kita sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan berlebihan. Jika tidak, maka kita akan mengalami efek samping.
Berikut adalah efek samping tersebut.
-
Membuat kadar gula darah naik
Keberadaan kandungan karbohidrat atau kalori di dalam madu bisa membuat kadar gula darah naik. Jika yang mengonsumsi madu adalah orang sehat, maka tubuh akan segera memproduksi insulin demi mengolah banyaknya kadar gula darah yang masuk menjadi energi. Hanya saja, bagi orang-orang yang menderita diabetes, minimnya jumlah hormon insulin yang diproduksi membuat kadar gula darah terus berada dalam kadar yang tinggi sehingga bisa memberikan dampak buruk seperti komplikasi.
Karena alasan inilah penderita diabetes disarankan untuk meminta saran dokter terlebih dahulu jika ingin makan madu.
-
Gangguan kesehatan gigi
National Nutrient Database dari Amerika Serikat menyebut 82 persen produk madu yang dijual di pasaran memiliki kandungan gula karena memang ditambahkan oleh produsennya. Masalahnya adalah kandungan gula ini jika sering dikonsumsi bisa memicu kerusakan pada gigi. Apalagi dengan sifat dari madu atau gula yang cenderung mudah menempel pada gigi sehingga akan dijadikan tempat bersarang bakteri penyebab kerusakan gigi.
-
Berat badan naik
Kandungan fruktosa di dalam gula ternyata bisa meningkatkan berat badan, khususnya jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak. Masalahnya adalah, jika berat badan naik dalam jumlah yang berlebihan, maka kita akan mengalami obesitas yang bisa berlanjut menjadi penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung.
-
Memberikan dampak pada saluran pencernaan
Di dalam madu terdapat kandungan asam yang bisa mempengaruhi lapisan dalam perut, kerongkongan, serta usus. Dikhawatirkan, mengonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak akan memicu kenaikan asam lambung. Selain itu, kita juga akan lebih rentan terkena gangguan pencernaan seperti diare, embung, atau bahkan sembelit.
-
Hipotensi
Madu ternyata memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah dengan signifikan. Meskipun terlihat baik, jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan, maka risiko terkena hipotensi atau tekanan darah rendah akan meningkat dengan signifikan.
Seberapa banyak porsi madu yang dianggap aman?
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan madu maksimal 10 sendok teh saja setiap hari atau sekitar 50 ml. Hanya saja, kita juga harus memperhatikan bahan yang ada di dalam madu ini. Akan jauh lebih baik jika madu yang dikonsumsi adalah madu alami tanpa tambahan gula. Karena alasan inilah sebaiknya kita selalu mengecek label kemasan produk madu sehingga kita bisa memilih madu yang tepat.