Terbit: 13 February 2019 | Diperbarui: 14 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Green coffee atau kopi hijau mulai diminati banyak orang. Salah satu manfaat yang menarik minat adalah bisa menurunkan berat badan. Namun, banyak yang tidak tahu jika ada efek samping green coffee. Temukanlah beberapa efek samping kopi hijau bagi kesehatan tubuh melalui penjelasan ini!

8 Efek Samping Green Coffee (Kopi Hijau), Ternyata Berbahaya!

Apa itu green coffee?

Green coffee adalah kopi yang berasal dar biji kopi yang belum melalui proses pemanggangan. Akibat dari tidak adanya proses pemanggangan maka biji kopi tersebut masih berwarna hijau dan menghasilkan kopi dengan warna hijau.

Efek samping green coffee (kopi hijau)

Kopi hijau diklaim dapat menurunkan berat badan karena mengandung asam klorogenat yang lebih tinggi daripada kopi biasa (kopi hitam). Akan tetapi, Anda jangan menutup mata akan adanya efek samping kopi hijau.

Berikut ini beberapa efek samping green coffee atau kopi hijau untuk tubuh:

1. Gangguan psikis

Efek samping dari green coffee dapat menimbulkan beberapa gangguan psikis. Beberapa gangguan psikis tersebut seperti rasa cemas, gelisah, gugup, dan tegang. Konsumsi kopi hijau yang berlebihan akan memicu efek samping tersebut.

Gangguan-gangguan psikis tersebut tentunya bisa menghambat aktivitas sehari-hari Anda. Hal tersebut pun membuat Anda menjadi kurang produktif. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi kopi hijau secara berlebihan.

2. Efek serupa dengan kafein

Kopi hijau atau green coffee pastinya mengandung kafein sama seperti kopi hitam pada umumnya. Jika Anda meminum kopi hijau dalam jumlah banyak maka kafein yang akan masuk ke dalam tubuh juga akan banyak.

Jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti gangguan fisik. Beberapa efek samping green coffee tersebut adalah sakit perut, susah tidur, ulu hati sakit, frekuensi buang air kecil tinggi, dan detak jantung meningkat.

3. Menyebabkan diare

Tidak hanya membuat perut Anda merasa nyeri, efek samping kopi hijau juga bisa membuat Anda menderita diare atau buang-buang air. Kopi hijau yang dikonsumsi berlebihan akan mengganggu saluran pencernaan Anda.

Saluran pencernaan Anda akan mengalami masalah sehingga membuat Anda sering ingin buang air. Janganlah menganggap sepele efek samping ini karena bisa berakibat fatal. Diare akan membuat tubuh kekurangan cairan yang bisa berisiko terhadap kematian.

4. Meningkatkan tekanan darah

Konsumsi kopi hijau bisa memicu hipertensi! Apakah Anda percaya akan hal tersebut? Ya, efek samping green coffee memang dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).

Mengapa demikian? Ini dikarenakan kandungan kafein yang ada di dalam kopi hijau dapat menumpuk di dalam pembuluh darah. Hal tersebut pun membuat aliran darah di dalam pembuluh darah menjadi tersumbat dan tekanan darah menjadi lebih tinggi.

Efek samping yang satu ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi medis. Tentunya hal itu bukanlah kabar gembira melain sebuah kabar yang membahayakan kesehatan. Efek ini akan menjadi semakin parah jika Anda adalah seorang penderita hipertensi.

5. Kadar kolesterol naik

Konsumsi kopi hijau secara berlebihan atau untuk jangka waktu yang cukup lama sangat tidak baik bagi kesehatan Anda terutama kesehatan jantung. Jantung Anda akan berada dalam risiko bahaya jika mengonsumsi green coffee berlebih dan lama.

Green coffee mengandung komponen zat yang akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Jenis kolesterol yang dimaksud tentunya adalah kolesterol jahat, yaitu kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein).

Peningkatan kolesterol LDL akan menimbulkan masalah pada pembuluh darah karena adanya penumpukan kolesterol LDL di dalam pembuluh. Kondisi tersebut jika dibiarkan saja akan menjadi sebuah penyakit yang dinamakan aterosklerosis.

6. Memicu osteoporosis dini

Tahukah Anda jika efek samping green cofffee dapat memicu terjadi osteoporosis dini? Kandungan kafein yang ada di dalam kopi hijau memiliki kontribusi terhadap pengeroposan tulang. Tulang pun akan menjadi semakin rapuh.

Maukah Anda memiliki tubuh langsing tetapi tulang keropos? Pastinya jawaban Anda adalah tidak. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memiliki cara menurunkan berat badan yang sudah terbukti keamanannya. Sayangilah tulang Anda!

7. Mengiritasi usus

Efek samping kopi hijau dapat menimbulkan sindrom iritasi usus. Lambat laut, konsumsi kopi hijau yang dilakukan terus menerus akan disertai rasa sakit atau nyeri pada usus Anda. Hal tersebut terjadi karena usus Anda telah teriritasi oleh kandungan green coffee.

Usus Anda harus dijaga karena merupakan bagian saluran pencernaan yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Efek asam klorogenat pada kopi hijau memang telah membuat penyerapan lemak dan karbohidrat menurun.

Siapa sangka jika hal tersebut ternyata juga memiliki efek samping ikutan. Daya serap usus terhadap zat-zat gizi terganggu. Belum lagi, kandungan tinggi pada kafein sangat tidak bersahabat dengan usus Anda. Efek ini bisa lebih parah pada penderita maag.

8. Menyebabkan glaukoma

Kandungan kafein yang ada di dalam green coffee dapat meningkatkan tekanan bola mata. Apabila hal tersebut terjadi terus menerus maka akan menyebabkan glaukoma yaitu kondisi di mana adanya kerusakan sel saraf pada mata.

Efek samping green coffee berupa glaukoma dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur bahkan sampai mata menjadi buta. Berat badan ideal tetapi membahayakan kesehatan mata? Sebaiknya Anda pikirkan lagi sebelum menggunakan green coffee sebagai cara untuk menurunkan berat badan.

Cara mengurangi peluang terkena efek samping kopi hijau

Orang yang terbiasa mengonsumsi kopi pekat cenderung tidak merasakan efek samping kopi hijau. Namun, jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi kopi hitam tetapi tidak ingin mendapatkan efek sampingnya maka konsumsilah green coffee sesuai dengan dosisnya.

Dosis maksimal minum kopi hijau adalah 480 mg per hari, dengan catatan jangan mengonsumsi kopi hijau lebih dari 12 minggu. Apabila Anda mengonsumsinya dalam bentuk ekstrak maka dosis maksimalnya adalah sebanyak 200 mg untuk 5 kali sehari selama 12 minggu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi