Terbit: 14 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak masyarakat di berbagai negara seperti di Eropa atau Amerika yang menjadikan roti putih sebagai bahan makanan utama. Khusus di Indonesia, banyak yang menjadikan roti putih sebagai camilan. Masalahnya adalah kebiasaan menjadikan roti sebagai camilan ini bisa jadi kurang baik bagi kesehatan.

Efek Makan Roti Putih Terlalu Banyak bagi Kesehatan

Kandungan roti tawar putih

Bahan utama dari roti putih adalah tepung terigu. Tepung ini terbuat dari gandum utuh yang sayangnya sudah hilang bagian kulit arinya saat digiling.

Hal ini membuat rata-rata roti putih memiliki kadar 80 kalori, lemak sebanyak 1 gram, dan karbohidrat sebanyak 1 gram. Masalahnya adalah, hampir tidak ada nutrisi lain yang bisa didapatkan dari roti putih ini. Hal yang berbeda ditemukan pada roti gandum yang biasanya menyediakan nutrisi seperti serat.

Efek makan roti putih terlalu banyak

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sembarangan menjadikan roti sebagai camilan, apalagi jika sering dikonsumsi di sela-sela wakti makan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan roti ini dalam memberikan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Berikut adalah dampak atau efek makan roti putih terlalu banyak bagi kesehatan:

  1. Tidak menyediakan nutrisi yang lengkap

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, proses pengolahan roti putih yang menggunakan bahan tepung terigu membuatnya tidak memiliki kadar protein atau serat. Bahkan, meskipun roti ini sudah diberi tambahan nutrisi seperti zat besi atau vitamin B, tetap saja kita tidak bisa mendapatkan serat dan protein dengan cukup.

Hal ini berarti, kita hanya akan mengonsumsi makanan yang menyediakan energi tanpa sumber gizi lainnya. Jika kita berlebihan mengonsumsinya dan tidak aktif bergeak, bisa jadi kita hanya akan mengalami kenaikan berat badan.

  1. Memicu masalah berat badan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, mengonsumsi roti putih terlalu sering bisa meningkatkan berat badan dan risiko terkena obesitas. Selain karena kadar kalorinya yang besar, roti juga tergolong dalam makanan dengan kadar karbohidrat atau gula yang tinggi. Sayangnya, roti putih cenderung tidak mudah membuat perut terasa kenyang sehingga kita pun seperti ingin terus memakannya. Hal inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

  1. Meningkatkan kadar gula darah

Roti putih memang cenderung memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Selain itu, indeks glikemiknya juga termasuk tinggi. Hal ini berarti, kadar karbohidrat atau gula ini bisa dengan cepat diserap oleh tubuh dan akhirnya memicu peningkatan kadar gula darah. Jika sampai kadar gula darah terus berada dalam kondisi yang tinggi, dikhawatirkan akan memicu peningkatan risiko diabetes.

Penelitian juga membuktikan bahwa konsumsi produk-produk karbohidrat rafinasi layaknya tepung terigu dengan berlebihan memang terkait dengan risiko diabetes. Padahal, roti terbuat dari bahan tepung terigu ini.

  1. Tidak baik bagi suasana hati

Makanan yang terbuat dari produk karbohidrat rafinasi seperti roti putih memang bisa menyebabkan gangguan suasana hati seperti tubuh yang mudah lelah, depresi, dan gejala-gejala lainnya. Pakar kesehatan menduga jika hal ini terkait dengan indeks glikemik roti yang cenderung tinggi. Kondisi ini akan membuat kadar gula darah naik dengan cepat namun kemudian membuat jumlahnya menurun drastis. Hal inilah yang akhirnya mempengaruhi gangguan suasana hati dengan signifikan.

Melihat fakta-fakta ini, sebaiknya memang kita tidak berlebihan mengonsumsi roti putih, apalagi menjadikannya camilan sehari-hari karena bisa jadi kurang baik bagi kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi